Hari Biasa
Flp 4:10-19, Mzm 112:1-2,5-6,8a,9, Luk 16:9-15
"Bagaimana sikap batin kita terhadap uang dan harta?"Flp 4:10-19, Mzm 112:1-2,5-6,8a,9, Luk 16:9-15
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Demikianlah Sabda bahagia bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Mungkin pernah kita dengar orang yang dulunya dia sangat kritis menyuarakan kejujuran, keterbukaan dan mengkritik para koruptor. Namun beberapa tahun kemudian, beliau mendapata jabatan tertentu dan kemudian dia terjerat dengan tuduhan menerima sogokan dari orang-orang tertentu. Benar atau tidak, yang jelas beliau akhirnya dihukum karena dianggap korupsi atau menerima sogokan. Orang yang dulunya ‘kritis’ mengkrikit para koruptor tetapi akhirnya melakukan hal yang sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa uang dapat mengubah perilaku seseorang dari yang baik menjadi yang jahat, juga dapat dikatakan semua orang bisa tersesat oleh karena uang ketika mereka mempunya kesempatan.
Oleh karena itu, tepatlah nasihat yang diberikan oleh Yesus pada hari ini, agar kita waspada pada yang namanya uang atau harta. Kita yang hidup pada jaman ini tentu tidak terlepas dari semangat lingkungan yang suka mewah, ingin kaya, mencari jalan pintas untuk cepat menjadi kaya. Saat ini nampaknya orang melihat bahwa mamon, uang, kekayaan, harta sebagai jalan beroleh kebahagiaan dan itu menjadi tujuan hidupnya. Dari sebab itu orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya dengan berbagai cara ditempuh. Korupsi dan penipuan seakan sudah dianggap biasa. Sepertinya mulai dari bawah sampai ke atas sudah hal biasa melakukan korupsi. Seseorang ketika posisinya di bawah, korupsinya kecil. Sesudah naik jabatan, korupsinya lebih besar, demikian seterusnya. Lebih parah lagi, bahwa korupsi ini juga sudah meracuni dalam hidup gereja. Pasti pernah kita dengan uang persembahan umat, uang ucapan terimkasih umat hilang entah ke mana dan ternyata ‘dipakai’ oleh pengurus gereja itu sendiri. Sehingga memang uang itu ‘menjadi’ sumber dosa yang bisa meracuni siapa saja bila seseorang tidak waspada.
Biasanya seseorang yang orientasi hidupnya adalah uang, mereka akan sulit untuk berbagi, memberi. Umumnya orang demikian hidup hanya untuk dirinya, hidup berfoya-foya dan tidak perduli dengan orang lain, karena menganggap bahwa uang atau harta yang ada padanya adalah hanya hasil dari kerja kerasnya. Oleh karena itupula, tidak jarang kita temukan orang kaya yang memberikan persembahan atau bantuannya hanya seribu rupiah saja, padahal sekali makan direstoran sampai ratusan atau jutaan rupiah dan bahkan padahal untuk membeli makanan anjingnya saja sampai ratusan ribu rupiah.
Hari ini Tuhan tidak melarang kita memiliki uang atau harta. Mamon ‘uang, kekayaan, sangat berguna berguna untuk kepentingan hidup manusia. Namun Tuhan mengatakan bahwa kita harus ‘bersahabat’ dengan mammon itu, bukan menjadi hamba dari mamon. Bersahabat dengan mammon berarti kita melihat uang, harta adalah selain karena usaha kerja keras kita tetapi juga merupakan berkat dan rahmat Tuhan yang kita peroleh. Sehingga dengan prinsip tersebut, kita diarahkan untuk menggunakan uang, harta bukan hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga digunakan untuk membantu orang lain terutama orang yang berkekurangan dan membutuhkan bantuan. Juga dengan prinsip hidup yang demikian, kita diajak untuk selalu waspada dalam mengupayakan uang atau harta, diarahkan untuk tidak ngotot, menghalalkan semua cara untuk memperoleh harta dan uang. Kita harus selalu waspada, jangan sampai uang menjadi tuan atas hidup kita dan kita menjadi budak dari yang atau harta. Yesus mengajar kita agar bersahabat dengan mammon, dalam arti justru uang dan harta yang kita miliki, yang kita yakini adalah juga karena berkat Tuhan, kita gunakan untuk mengupayakan ‘keselamatan’ bagi diri kita dan bagi sesama. Tetapi kita harus melakukannya dengan tulus, bukan hanya sebagai acting atau sandiwara saja. Bisa saja orang begitu royal dalam membantu sesame, tetapi sebanarnya itu semua hasil dari korupsi dan menyumbang dilakukan hanya untuk menutupi kejahatannya. Mungkin orang lain tidak tahu hal itu, tetapi Tuhan tahu kebusukan hati yang demikian. Kalau kita setia menggunakan uang, harta yang kita peroleh entah seberapapun besarnya, maka kepada kita akan dipercayakan oleh Tuhan yang lebih besar lagi. Maka kita sebagai orang Kristen, dipanggil untuk menjadi saksi kejujuran, keadilah, kesetiaan dalam menggunakan harta duniawi. Kita diajak untuk membuktikan bahwa kebahagiaan manusia sekarang dan yang akan datang tidak ditentukan oleh kekayaan. Amin.
REFLEKSI HARI INI:
1. Bagaimana sikap batin kita terhadap uang dan harta selama ini?
2. Bila hari ini ada orang yang meminta bantuan, cobalah berani memberi lebih besar dari yang biasanya Anda berikan.
Demikianlah Sabda bahagia bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Mungkin pernah kita dengar orang yang dulunya dia sangat kritis menyuarakan kejujuran, keterbukaan dan mengkritik para koruptor. Namun beberapa tahun kemudian, beliau mendapata jabatan tertentu dan kemudian dia terjerat dengan tuduhan menerima sogokan dari orang-orang tertentu. Benar atau tidak, yang jelas beliau akhirnya dihukum karena dianggap korupsi atau menerima sogokan. Orang yang dulunya ‘kritis’ mengkrikit para koruptor tetapi akhirnya melakukan hal yang sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa uang dapat mengubah perilaku seseorang dari yang baik menjadi yang jahat, juga dapat dikatakan semua orang bisa tersesat oleh karena uang ketika mereka mempunya kesempatan.
Oleh karena itu, tepatlah nasihat yang diberikan oleh Yesus pada hari ini, agar kita waspada pada yang namanya uang atau harta. Kita yang hidup pada jaman ini tentu tidak terlepas dari semangat lingkungan yang suka mewah, ingin kaya, mencari jalan pintas untuk cepat menjadi kaya. Saat ini nampaknya orang melihat bahwa mamon, uang, kekayaan, harta sebagai jalan beroleh kebahagiaan dan itu menjadi tujuan hidupnya. Dari sebab itu orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya dengan berbagai cara ditempuh. Korupsi dan penipuan seakan sudah dianggap biasa. Sepertinya mulai dari bawah sampai ke atas sudah hal biasa melakukan korupsi. Seseorang ketika posisinya di bawah, korupsinya kecil. Sesudah naik jabatan, korupsinya lebih besar, demikian seterusnya. Lebih parah lagi, bahwa korupsi ini juga sudah meracuni dalam hidup gereja. Pasti pernah kita dengan uang persembahan umat, uang ucapan terimkasih umat hilang entah ke mana dan ternyata ‘dipakai’ oleh pengurus gereja itu sendiri. Sehingga memang uang itu ‘menjadi’ sumber dosa yang bisa meracuni siapa saja bila seseorang tidak waspada.
Biasanya seseorang yang orientasi hidupnya adalah uang, mereka akan sulit untuk berbagi, memberi. Umumnya orang demikian hidup hanya untuk dirinya, hidup berfoya-foya dan tidak perduli dengan orang lain, karena menganggap bahwa uang atau harta yang ada padanya adalah hanya hasil dari kerja kerasnya. Oleh karena itupula, tidak jarang kita temukan orang kaya yang memberikan persembahan atau bantuannya hanya seribu rupiah saja, padahal sekali makan direstoran sampai ratusan atau jutaan rupiah dan bahkan padahal untuk membeli makanan anjingnya saja sampai ratusan ribu rupiah.
Hari ini Tuhan tidak melarang kita memiliki uang atau harta. Mamon ‘uang, kekayaan, sangat berguna berguna untuk kepentingan hidup manusia. Namun Tuhan mengatakan bahwa kita harus ‘bersahabat’ dengan mammon itu, bukan menjadi hamba dari mamon. Bersahabat dengan mammon berarti kita melihat uang, harta adalah selain karena usaha kerja keras kita tetapi juga merupakan berkat dan rahmat Tuhan yang kita peroleh. Sehingga dengan prinsip tersebut, kita diarahkan untuk menggunakan uang, harta bukan hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga digunakan untuk membantu orang lain terutama orang yang berkekurangan dan membutuhkan bantuan. Juga dengan prinsip hidup yang demikian, kita diajak untuk selalu waspada dalam mengupayakan uang atau harta, diarahkan untuk tidak ngotot, menghalalkan semua cara untuk memperoleh harta dan uang. Kita harus selalu waspada, jangan sampai uang menjadi tuan atas hidup kita dan kita menjadi budak dari yang atau harta. Yesus mengajar kita agar bersahabat dengan mammon, dalam arti justru uang dan harta yang kita miliki, yang kita yakini adalah juga karena berkat Tuhan, kita gunakan untuk mengupayakan ‘keselamatan’ bagi diri kita dan bagi sesama. Tetapi kita harus melakukannya dengan tulus, bukan hanya sebagai acting atau sandiwara saja. Bisa saja orang begitu royal dalam membantu sesame, tetapi sebanarnya itu semua hasil dari korupsi dan menyumbang dilakukan hanya untuk menutupi kejahatannya. Mungkin orang lain tidak tahu hal itu, tetapi Tuhan tahu kebusukan hati yang demikian. Kalau kita setia menggunakan uang, harta yang kita peroleh entah seberapapun besarnya, maka kepada kita akan dipercayakan oleh Tuhan yang lebih besar lagi. Maka kita sebagai orang Kristen, dipanggil untuk menjadi saksi kejujuran, keadilah, kesetiaan dalam menggunakan harta duniawi. Kita diajak untuk membuktikan bahwa kebahagiaan manusia sekarang dan yang akan datang tidak ditentukan oleh kekayaan. Amin.
REFLEKSI HARI INI:
1. Bagaimana sikap batin kita terhadap uang dan harta selama ini?
2. Bila hari ini ada orang yang meminta bantuan, cobalah berani memberi lebih besar dari yang biasanya Anda berikan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.