RENUNGAN SABTU MASA NATAL : 4 JANUARI 2014
(Elisabeth Anna Bayley Seton, Angela dr Foligno)
1Yoh. 3:7-10; Mzm. 98:1,7-8,9; Yoh. 1:35-42
BACAAN INJIL :
Suatu hari Yohanes berdiri di pinggir sungai dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Guru, di manakah Engkau tinggal?" Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias." Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas."
RENUNGAN :
"Apakah yang kamu cari?"
Inilah pertanyaan yang dilontarkan oleh Yesus kepada dua orang murid Yesus yang mengikuti Dia. Sebelumnya kedua murid itu ada bersama Yohanes Pembaptis. Ketika Yesus lewat, Yohanes Pembaptis mengatakan kepada para muridnya, "Lihatlah Anak domba Allah!" Kita tidak tahu ada berapa orang saat itu bersama Yohanes Pebaptis, namun yang pasti ketika mendengar perkataan itu, kedua murid itu langsung mengikuti Yesus.
Yesus tahu bahwa kedua murid itu mengikuti Dia, sehingga Yesus menoleh ke belakang dan mengajukan pertanyaan, "Apakah yang kamu cari?"
Mendapat pertanyaan demikian, kedua murid itu pasti kaget, kaget karena Yesus ternyata tahu bahwa mereka mengikuti Dia dan kaget karena mendapat pertanyaan demikian. Kedua murid itu menjawab pertanyaan Yesus dengan mengatakan, “Guru, di manakah Engkau tinggal?" Jawaban ini tentunya terdengar tidak singkron dengan pertanyaan Yesus. Namun itulah jawaban yang dapat diberikan mereka saat itu. Mungkin saja mereka sendiri tidak tahu apa yang mereka cari dengan mengikuti Yesus atau tidak berani mengatakan yang sesungguhnya. Yang jelas, mereka mengikuti Yesus karena mendengar perkataan Yohanes guru mereka yang mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah.
Akhirnya Yesus mengajak mereka mengikuti Dia agar mereka mengetahui di mana Yesus tinggal. Kedua murid itu mengikuti Yesus dan tinggal bersama Yesus. Injil tidak mengatakan berapa lama mereka tinggal bersama dengan Yesus, yang dikatakan oleh Yesus bahwa pada waktu itu kira-kira pukul empat sore. Kedua murid itu datang bukan pada waktu pagi atau siang dan bukan pula pada waktu malam.
Kedua murid itu sungguh bersukacita karena mendapat pengalaman tinggal bersama dengan Yesus.
Dari pengalaman tinggal bersama Yesus, mereka sungguh sudah bertemu dengan Sang Mesias. Rasa kegembiraan yang luar biasa itu membuat mereka membagikannya kepada Petrus. Mereka malahan tidak cukup hanya bercerita tetapi mengajak Petrus untuk bertemu dengan Yesus yang adalah Mesias.
Ketika Petrus sampai kepada Yesus, Yesus langsung berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas." Yesus mendahului menyapa Petrus. Yesus mengenal setiap pribadi yang datang kepada Dia, Dia tahu siapa Petrus dan sepertinya Yesus punya rencana tersendiri terhadap Petrus.
Kita tentu sudah mengikuti Yesus atau sudah percaya kepada Dia. Namun sekiranya kita ditanya, “Apa yang kita cari dalam mengikuti Yesus?” apa jawaban kita? Mungkin saja kita tidak tahu menjawab apa, atau apa sebenarnya yang kita cari dalam mengikuti Dia. Namun dari pengalaman kedua murid tadi, kepada kita dikatakan bahwa Yesus adalah Mesias penyelamat dunia. Namun jelas bahwa sukacita itu mereka rasakan baru setelah tinggal bersama dengan Yesus. Maka mengikuti Yesus tidaklah cukup hanya sekedar mengikuti Dia dari belakang, tetapi harus tinggal bersama dengan Dia.
Tinggal bersama dengan Dia berarti mengalami dan menjalani hidup seperti yang dihidupi oleh Yesus sendiri, melaksanan sabda dan teladan hidup-Nya. Dengan hidup demikian, baru kita akan mengalami sukacita seperti yang dialami oleh kedua murid itu.
Namun kenyataannya, mungkin banyak orang yang hanya sekedar mengikuti Yesus dari belakang, yakni hanya sekedar percaya kepada kepada Yesus, tidak mau sungguh-sungguh tinggal bersama Yesus. Orang yang demikian, tentu tidak akan mengalami sukacita seperti yang dialami oleh kedua murid itu, orang demikian juga tidak akan sungguh meyakini bahwa Yesus adalah Mesias. Tinggal bersama Yesus adalah syarat utama bagi seorang murid Yesus.
Orang yang sudah mengalami tinggal bersama dengan Yesus, mereka akan penuh sukacita iman. Pengalaman sukacita yang sungguh luar biasa itu, akan menggerakkan mereka untuk membagikannya kepada orang lain. Tanpa disadari dan didorong oleh sukacita itu, orang yang mengalami tinggal bersama Yesus, tidak hanya sekedar berbagi sukacita tetapi akan membawa orang lain untuk bertemu dengan Yesus. Maka bila seseorang belum bercerita dan berusaha mengajak orang lain bertemu dengan Yesus, mereka belum sungguh-sungguh mempunyai pengalaman tinggal bersama dengan Yesus.
Semoga kita berusaha untuk tinggal bersama dengan Yesus.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.