RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III:
KAMIS 30 JANUARI 2014
(Yasinta Mareskoti, Bronislaus Markiewicz)
2Sam. 7:18-19,24-29;
Mzm. 132:1-2,3-5,11,12,13-14;
Mrk. 4:21-25
INJIL :
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
RENUNGAN :
Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.(Mrk 4:21 )
Para saudara,
sabda Yesus tentang pelita sebagaimana dalam injil hari ini adalah kelanjutan dari sanda yang berbicara tentang penabur benih. Penabur itu ilah Tuhan sendiri dan benih itu adalah firman Tuhan. Dengan demikian, firman Tuhan itu adalah pelita hidup kita.
Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan cahaya demikianpun kita membutuhkan firman Tuhan yang menjadi pelita kehidupan kita. Firman Tuhan akan menerangi hidup kita sehingga kita mampu melihat kebenaran Tuhan dalam hidup, menjadikan kita dapat berjalan menuju Allah.
Hanya persoalannya, "Apakah kita sungguh percaya dan menghayati bahwa firman Tuhan adalah pelita bagi hidup kita sebagai orang beriman? Apakah kita menyadari bahwa kita membutuhkan firman Tuhan sebagai pelita bagi kehidupan kita?
Sebagai orang beriman, Yesus mengingatkan kita agar menyadari bahwa firman Tuhan adalah pelita bagi kehidupan kita, kita membutuhkan firman Tuhan.
Friman Tuhan yang disampaikan kepada kita bukan untuk kita simpan atau kita tempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Artinya firman Tuhan harus kita renungkan dan hayati sehingga firman itu menyinari hidup kita dan menyinari sekitar atau orang-orang yang berada di sekitar kita. Menghayati firman Tuhan sebagai pelita bagi hidup kita, maka kitapun pada akhirnya menjadi pelita bagi sesama kita.
Para Saudara, Yesus mengajak kita agar pertama-tama menghayati lebih mendalam firman Tuhan sebelum kita mewartakannya kepada sesama kita. Jangan kita mau menjadi pelita bagi sesama atau mewartakan firman Tuhan kepada sesama tetapi kita sendiri tidak menghayatinya. Bila demikian, orang lain akan mengukur pewartaan kita menurut penghayatan kita.
Oleh karena itulah Yesus mengatakan, "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu."(Mrk 4:24) Daya pikat dari pewartaan kita atau orang akan menanggapi pewartaan kita dengan mengukurnya lewat penghayatan kita.
Oleh sebab itu, semoga kita mewartakan bahwa sabda Tuhana dalah pelita kehidupan lewat penghayatan hidup kita akan sabda Tuhan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.