RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA III:
JUMAT 31 JANUARI 2014
2Sam 12: 1-17 + Mzm 51 + Mrk 4: 35-41
INJIL :
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
RENUNGAN :
Para saudara, banyak hal yang tidak bisa kita mengerti dalam hidup ini. Kalaupun ada orang yang berusaha memberi penjelasan akan persoalan dalam hidup, belum tentu bisa memuaskan kita semuanya. Memang jelas banyak hal yang tidak bisa kita pahami, namun kita memiliki suatu keyakinan bahwa dalam seluruh hidup kita, Tuhan senantiasa hadir dan menaburkan berkat-Nya kepada kita.
Di dalam injil hari ini Yesus mengatakan perumpamaan tentang benih yang ditaburkan seseorang, saat orang itu tidur benih itu tumbuh dan akhirnya berbuat, orang yang menaburkan benih itu tidak tahu kapan benih itu tumbuh. Orang yang menaburkan itu juga tidak tahu bagaimana benih itu bisa tumbuh. Yesus juga menggambarkan Kerajaan Allah seperti biji sesawi yang tiaburkan ke tanah. Biji sesawi adalah biji yang paling kecil dari sayuran tetapi biji itu bisa tumbuh dan menjadi besar, bahkan burung-burung bisa bersarang pada biji sesawi yang tumbuh itu.
Bagaimana hal itu terjadi? Kita tidak tahu. Namun dari peristiwa yang demikian kita tahu bahwa semua itu bisa terjadi karena kuasa Tuhan sendiri yang melebihi akal pikiran manusia.
Lewat perumpamaan ini Yesus mengajak kita untuk percaya bahwa sebagaimana Tuhan Allah sudah mengatur semuanya dalam ciptaan, demikian juga Yesus senantiasa mengatur dan bekerja dalam hidup kita. Kita memang seringkali sulit mengerti akan hadirnya Kerajaan Allah dalam hidup kita, juga kita kadang sulit untuk mengerti bagaimana Tuhan itu berkarya dalam hidup kita.
Namun lewat perumpamaan yang diberikan oleh Yesus, Yesus mengajak kita untuk percaya bahwa Tuhan hadir dalam hidup kita dan selalu bekerja dalam hidup kita. Hal ini memang sulit untuk kita mengerti, namun justru karena itu, kita diajak percaya saja kepada Dia.
Namun walau sulit kita pahami, tetap menjadi tugas kita untuk mewartakan kepada sesama bahwa Kerajaan Allah itu telah ditaburkan Tuhan dalam hidup kita. Kehadiran Kerajaan Allah dalam hidup kita membuat ktia bisa berdiam di dalamnya, menemukan kedaimaian hidup. Kita mewartakan kehadiran Kerajaan Allah lewat perkataan, namun terutama lewat perbuatan hidup atau perbuatan baik kepada sesama.
Kita mewartakan kehadiran Kerajaan Allah lewat hidup yang bisa memberi rasa nyaman kepada sesama. Mungkin tidak semua kita bisa melakukan perbuatan baik yang besar. Namun sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan sesuai dengan apa yang ada pada kita, dalam Tuhan semuanya itu akan menjadi besar dan karena Tuhan yang kecil itu akan bisa memberi rasa nyaman kepada sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.