RENUNGAN HARIAN, PEKAN BIASA IV:
SELASA 4 FEBRUARI 2014
(Yosef dr Leonisa, Katarina dr Ricci, Yohanes de Britto, Rudolfo Acquaviva, Fransiskus Pacheco, Yakobus Berthieu, Leo Mangin)
2Sam. 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3; Mzm. 86:1-2,3-4,5-6; Mrk. 5:21-43
INJIL :
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub
Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
RENUNGAN :
Para saudara,
Penginjil Markus menceritakan dua peristiwa mukjzjat yang terjadi atas dua orang wanita, yakni puteri Yairus dan wanita yang sudah mengalami pendarahan selama dua belas tah
un. Kedua wanita itu sembuh karena iman mereka kepada Yesus dan karena Yesus Mahakuasa, sanggup melakukan apa yang tidak terpikirkan oleh manusia.
Kedua kisah ini diawali dengan kerinduan untuk mencari Yesus untuk mengharapkan penyembuhan. Kedua cerita itu berakhir dengan penyembuhan dan bahkan beroleh hidup kembali.
Yairus seorang kepala rumah ibadah mencari Yesus untuk memohonkan kesembuhan bagi puterinya yang sudah hampir mati. Yairus tersungkur di hadapan Yesus dan berkata, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
Sangat menarik untuk kita simak, bahwa Yairus tanpa halangan menemui Yesus dan memohonkan kesembuhan. Dari permohonan Yairus jelas pula bahwa puterinya itu bukan hanya sakit biasa, tetapi sakit parah dan hampir mati. Yairus tidak mencari kesembuhan dari tabib lain, karena dia yakin bahwa dari sakit anaknya itu tidak ada lagi harapan untuk sembuh sehingga tidak ada tabib yang bisa menyembuhkan anaknya itu. Yairus datang kepada Yesus karena percaya bahwa Yesuslah satu-satunya harapan kesembuhan anaknya. Yesus melihat kesungguhan iman Yairus sehingga menyanggupi permohonan Yairus dengan datang ke rumah Yairus.
Namun masih dalam perjalanan ke rumah Yairus, ternyata ada seorang wanita yang sudah sakit pendaharan selama dua belas tahun. Wanita itu sudah berobat ke banyak tabib dan sudah menghabiskan banyak uang tetapi dia tidak sembuh juga. Dia tidak punya harapan lagi untuk sembuh. Namun dia punya keyakinan bahwa Yesus sanggung menyembuhkannya, bahkan imannya sungguh dalam sebab dia yakin bahwa hanya dengan menyentuh jubah Yesus saja, dia pasti bisa sembuh. Wanita sungguh yakin dengan hal itu sehingga dia dengan diam-diam mendatangi Yesus.
Dia datang dengan diam-diam karena peraturan saat itu melarang dia untuk berkumpul dengan orang banyak. Wanita itu datang sendiri kepada Yesus, tidak ada yang menghalangi. Pada akhirnya wanita itupun sembuh.
Dalam kisah selanjutnya, juga dikisahkan bahwa akhirnya puteri Yairus pun akhirnya sembuh dan bahkan hidup kembali. Sebelum Yesus menghidupkan kembali puteri Yairus, orang-orang tidak yakin bahwa Yesus sanggup menghidupkan kembali puteri Yairus. Yairus juga pasti hampir putus asa sehingga Yesus meneguhkan imannya dengan berkata, "Jangan takut, percaya saja!"
Kedua wanita yang beroleh kesembuhan dari Yesus, mereka mengalami sakit yang berat, tidak ada lagi harapan untuk sembuh. Namun baik iman Yairus dan iman wanita itu begitu kuat, mereka yakin bahwa Yesuslah harapan satu-satunya manakala tidak ada lagi harapan. Untuk itu mereka memberanikan diri datang kepada Yesus untuk memohonkan kesembuhan. Iman mereka membuahkan kesembuhan bagi kedua wanita itu. Yesus memang sungguh Tuhan Yang Mahakuasa. Yesus sanggup menyembuhkan dan bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Yairus dan wanita itu mengajarkan kepada kita agar kita selalu percaya kepada Yesus dan tidak usah takut datang kepada Dia untuk memohonkan kesembuhan. Yesus sendiri juga tidak sulit ditemui bila kita sungguh beriman. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.