RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 19 NOVEMBER 2013
(Rafael dr St. Yosef Kalinowski, Mechtildis, Agnes dr Assisi )
2Mak. 6:18-31; Mzm. 4:2-3,4-5,6-7; Luk. 19:1-10
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
RENUNGAN :
Di dalam injil dengan jelas dikatakan bahwa Zakheus seorang kepala pemungut cukai. Sebagai seorang kepala pemungut cukai, itu berarti dia punya kedudukan yang tinggi di kalangan pemungut cukai dan itu juga berarti dia tidak hanya kaya tetapi sangat kaya. Sebagai mana pada masa itu, pekerjaan sebagai pemungut cukai dianggap pekerjaan dosa, maka Zakheus kepala pemungut cukai berarti dianggap kepala para pendosa atau dianggap pendosa berat.
Walaupun dia seorang yang terhormat dianata para pemungut cukai dan sangat kaya, tidak menghalanginya untuk untuk memanjat sebuah pohon hanya untuk bisa melihat Yesus. Keinginan dan bahkan kerinduannya untuk melihat Yesus sungguh sangat besar, tentu bukan hanya sekedar penasaran saja sehingga dia memanjat sebuah pohon.
Setelah Yesus sampai di tempat Zakheus memanjat pohon, Yesus tidak menunggu diundang oleh Zakheus untuk masuk dan makan di rumahnya, namun Yesus terlebih dahulu menawarkan diri untuk menumpang dan akhirnya makan di rumahnya.
Perbuatan Yesus dengan menyapa dan bahkan makan di rumah Zakheus membuat orang-orang Farisi yang melihat hal itu menjadi bersungut-sungut. Yesus dianggap melanggar aturan pada masa itu, yakni makan bersama pendosa, bahkan orang yang dianggap kepala para pendosa.
Peristiwa itu bagi Zakheus sungguh mengharukan dan membahagiakan. Zakheus bukan hanya sekedar merasa bangga karena Yesus mau makan di rumahnya, tetapi baginya itu adalah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya, yang tidak ada bandingannya dengna harta yang dimilikinya. Oleh sebab itu, dia dengan jujur mengakui kesalahannya selama ini, dan dia berani mengubah hidupnya dengan membagikan separoh dari hartanya bagi orang-orang miskin. Zakheus telah menemukan harta yang paling berharga, harta yang memberinya kebahagiaan yakni bertemu dan merasakan kasih Yesus kepadanya.
Sungguh Yesus adalah Tuhan, Dia tidak menunggu kita bertobat baru mencintai kita, Dia tidak menunggu kita mengundang Dia masuk ke rumah atau hidup kita, tetapi Dia terlebih dahulu menearkan diri untuk masukd alam kehidupan/ rumah kita. Yesus sungguh rindu agar beroleh hidup kekal sehingga Dia mencari dan menawarkan diri-Nya, menawarkan keselamatan kepada kita. Semoga kita mau menerima tawaran Yesus, mengijinkan Yesus masuk dalam kehidupan kita.
Bila kita mengijinkan Yesus masuk dalam hidup kita sehingga kita hidup bersama dengan Yesus, maka seperti Zkheus, kitapun akan merasakan dan menemukan kebahagiaan yang melebihi harta kekayaan. Hidup bersama dengan Yesus, itulah kebahagiaan sejati sehingga apa yang ada pada kita, juga harta kekayaan tidak ada artinya setelah bertemu dengan Yesus. Orang yang sudah merasakah kasih Yesus dalam hidupnya, berarti dia tidak lagi terikat akan harta dunia, sehingga dia rela berbagi apa yang dimilikinya kepada orang miskin.
Oleh sebab itu, bisa juga kita katakan, orang yang tidak mau berbagi dengan orang miskin, mereka belum sepenuhnya hidup bersama dengan Yesus dan belum sepenuhnya merasakan kasih Yesus dalam hidupnya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.