RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 21 NOVEMBER 2013
(Peringatan Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah )
1Mak. 2:15-29; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk. 19:41-44
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."
RENUNGAN :
Sungguh luar biasa kasih Tuhan kepada kita, Dia sungguh tidak menghendaki manusia binasa karena kedosaan mereka, bagi-Nya keselamatan manusia itulah yang utama. Besarnya kasih Yesus kepada manusia yang menghendaki manusia selamat kita dengarkan dalam injil hari ini, bahkan Yesus sampai menangis ketika melihat kota Yerusalem. Yesus menangisi atau meratapi kebutaan Yerusalem terhadap bukti-bukti rencana Allah atas diri-Nya. Kota itu tidak meu menerima kedamaian sejati yang Ia tawarkan pada waktu memasukinya. Jadi Yesus meratapi mereka bukan karena mereka menolak Dia. Apakah manusia menerima atau menolak Yesus, bagi Yesus tidak ada pengaruhnya, tetapi penolakan atas diri-Nya adalah berarti kehilangan keselamatan dan berarti kebinasaan hidup.
Y
esus menangisi Yerusalem karena dengan menolak dirin-Nya berarti mereka kehilangan kesempatan untuk beroleh keselamatan atau damaisejahtera yang sejati. Kesedihan Yesus mendalam karena penduduk kota itu sudah menyaksikan dan mendengarkan sendiri warta Kerajaan Allah dengan pengajaran dan kehadiran-Nya, namun mereka tidak menerima dan tidak percaya. Atas penolakan itu, Yesus menubuatkan kehancuran Yerusalem bahkan kehancuran yang sangat hebat. Yesus menubuatkan demikian, bukan berarti bahwa Yesus akan mengutuk atau menghukum mereka dengan bencana yang demikian besar. Dalam hal ini Yesus bernubuat demikian mau mengartikan bahwa menolak Yesus, berarti menolak keselamatan dan akan menghadapi kebinasaan hidup.
Damai sejahatera atau keselamatan sejati itu hanya ada pada Yesus, dan itu kita peroleh bila kita meneria Dia yang adalah Tuhan dan menerima serta melaksanakan teladan dan ajaran-Nya. Bila kita seperti penduduk Yerusalem menolak kehadiran Yesus, jelas kita menolak keselamatan sejati dan pada akhirnya kita akan masuk dalam kebinasaan hidup.
Oleh sebab itu, mungkin saja Yesus juga meratapi hidup kita yang sudah mendengarkan ajaran Yesus namun tidak melaksanakannya dalam hidup. Yesus meratapi hidup kita dan hidup sesama kita, karena mengejar damai sejahtera bukan dalam Yesus, tetapi mengejar kekayaan, pangkat, kekuasaan dan keinginan diri sendiri. Ingatlah para saudara, jangan sampai Yesus meratapi hidup kita, karena bila demikian, kita akan masuk dalam kebinasan hidup. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.