CATATAN KECIL : DIMANA CINTA???
Banyak...bukan menghakimi, tapi kenyataan...banyak orang yg setiap saat koar-koar mulutnya mengatakan cinta Tuhan dan "mengumandangkan" firman Tuhan...tapi, disaat diminta sedikit bantuan dana utk Tuhan/Gereja...semua pada terdiam dan bersembunyi...
◦(˘_˘")◦ ♒нůfftttt...♒
Dimana cinta itu???
Judul di atas saya ambil langsung dari kutipan status FB dari seseorang, yang tentunya tidak perlu saya sebutkan namanya. Status itu menyatakan kekesalan hati beliau atas apa yang beliau alami. Mungkin beliau sedang mencari sumbangan untuk satu kegiatan Gereja, dan meminta kebeberapa orang yang dia yakin akan memberi, namun nyatakanya harapannya tidak terkabulkan. Dia yakin bahwa yang dia mintai pasti akan memberi dengan alasan bahwa orang yang dia mintai itu banyak berbicara tentang cinta Tuhan dan berbicara indah tentang firman Tuhan. Namun ternyata dugaan dia tidak demikian, apa yang dia harapkan tidak terwujud. Itulah membuat orang ini kecewa. Pasti dia mengalami hal demikian sampai beberapa kali dengan banyak orang, sehingga dia begitu kesal sampai menuliskannya di status FB beliau. Selain untuk menumpahkan kekesalan hatinya, juga tanpa sadar berharap agar apa yang diungkapkannya dibaca oleh orang yang membuatnya kesal.
Kebangkitan untuk ikut mewartakan iman.
Apa yang dialami oleh seseorang yang kami sebutkan di atas, mungkin suatu gambaran dari apa yang sebenarnya terjadi. Memang kalau kita simak yang di Fb, begitu banyak orang yang menuliskan status FB berisi renungan berdasarkan bacaan hari itu, renungan pribadi atas sabda Tuhan, banyak pula menuliskan renungan dari refleksi pribadi, banyak pula yang membuat gambar aktivitasnya dalam kehidupan menggereja dan banyak pula membuat status baik dengan tulisan ataupun dengan gambar tentang kehidupan peziarahan imannya yang mengadakan perjalanan ziarah ke tempat-tempat ziarah rohani.
Semuanya ini adalah hal yang positif , itu lebih baik daripada menggunakan FB hanya untuk canda dan sekedar pengisi waktu luang. Semuanya itu jadi salah satu tanda kebangkitan iman dari umat beriman yang mulai ikut ambil bagian dalam pewartaan iman lewat dunia maya, salah satu tanda kebangkitan hidup iman umat yang hendak me,bagikan pengalaman iman mereka kepada banyak orang. Kalau selama ini banyak umat yang tidak percaya diri menyatakan imannya dan berbagi pengalaman iman, saat ini umat mulai membuka diri.
Apakah yang kelihatan menggambarkan kedalaman iman seseorang?
Namun apakah semuanya itu bisa menyatakan kedalaman iman seseorang? Apakah status dan foto yang indah itu menggambarkan kedalaman iman sipembuat status atau gambar itu? Ini yang menjadi permenungan bersama. Apa yang tertulis atau apa yang ditulis dan apa yang kelihatan indah apalagi lewat foto, tidak bisa menjadi ukuran kedalaman iman seseorang. Bisa saja banyak orang yang pintar berkata-kata tentang cinta Tuhan, lihai berbicara akan sabda Tuhan dan melakukan banyak kegiatan gereja dan peziarahan ke tempat-tempat ziarah, belum tentu menggambarkan iman mereka.
Walaupun orang yang membaca tulisan status yang indah, sarat akan firman Tuhan dan foto yang memperlihatkan kegiatan iman, pasti akan berpikir bahwa sipembuat dan sipemilik FB itu pasti orang beriman dan hidup menghayati imannya. Atas dasar itulah mungkin orang berharap kepada mereka dengan meminta bantuan dari mereka itu. Inilah mungkin yang dialami oleh orang yang membuat status di atas. Dia kecewa karena yang tampak di status FB tidak menggambarkan kehidupan iman pemiliknya. Ini menjadi permenungan bagi kita semua dan juga bagi kami yang juga mempunyai FB.
Apakah harus Kecewa dan Sakit hati bila ditolak?
Apa yang dialami oleh pemilik status tersebut, kiranya itu pulalah yang kami alami. Dalam upaya membangun Gereja Paroki Tigalingga, kami banyak berharap dari para saudara se iman lewat FB ini. Dalam upaya menggalang dana untuk pembangunan gereja paroki ini, kami banyak meminta lewat umat katolik yang ada di FB ini. Kami biasanya meminta dengan mengajukan permohonan lewa pesan FB yang kami mintai. Dasar kami meminta kepada seseorang adalah dengan melihat nama, agama, status FB mereka dan juga foto-foto yang ada di FB mereka. Sama seperti orang lain, kami pun berharap bahwa orang yang kami mintai itu adalah orang beriman, orang yang aktiv menggereja dan merekapun pasti orang yang baik hati, pasti mau berbagi berkat Tuhan apalagi kami meminta untuk pembangunan Gereja Paroki. Itulah harapan kami. Namun harapan itu tidak seluruhnya terpenuhi, bahwa dari sekian banyak yang kami minta, bisa dikatakan hanya sepertiga yang menanggapi permohonan kami. Tidak jarang terjadi yang kami mintai hanya sekedar bertanyat, berjanji dan ada yang mengabaikan begitu saja permohonan itu, mereka membaca tetapi tidak membari tanggapan apa-apa.
Walaupun demikian, kami tidak sakit hari, dan tidak sampai menumpahkan semuanya itu dengan menuliskan di status FB. Mungkin bila dibandingkan dengan orang yang membuat status di atas, kami lebih sering mengalaminya.
Kami mencoba berpikir positif saja, yakni kemungkinan mereka lagi sibuk dan masih banyak kebutuhan yang harus mereka tanggung, atau mungkin saja sebelum kami masih banyak permohonan yang meminta mereka sehingga kami diminta untuk bersabar menunggu giliran. Kami mencoba berpikir bahwa mungkin saja mereka kurang yakin akan permohonan ini karena sekarang ini banyak penipuan berselubungkan kegiatan amal, atau mungkin saja karena mereka tidak tahu bahwa yang meminta atau mengemis kepada mereka adalah seorang pastor/imam, gembala mereka sendiri. Mungkin kalau mereka yakin akan kebenaran permohnan ini dan tahu bahwa yang mengemis itu adalah seorang pasto, pasti mereka akan memberi dengan senang hati.
Kami juga berpikir bahwa mungkin saja mereka tidak membalas permohonan tetapi dengan diam-diam mengirimkan persembahan untuk pembangunan ini karena mereka tidak mau perbuatan baik mereka kami ketahui. Kami yakin bukan karena mereka tidak peduli dan pelit, tetapi karena belum waktunya untuk kami.
Syukur pada Tuhan, bahwa ada juga banyak yang kami mintai memberi persembahan kasih untuk pembangunan ini. Apa yang kami harapkan dengan melihat status dan foto kegiatan seseorang di FB nya, menggambarkan hidup iman mereka. Kami sangat bahagia menerimanya, karena itu adalah berkat Tuhan bagi kami lewat mereka. Namun walaupun sebenarnya pemberian mereka menurut kami hanya sekedarnya saja karena rasanya tidak seimbang dengan berkat Tuhan yang telah mereka terima. Walaupun demikian, kami tidak mau menghakimi mereka, kami tetap bersyukur dan memohonkan berkat bagi mereka semua baik yang memberi dan yang belum memberi, supaya Tuhan memberkati mereka di manapun mereka berada serta hidup mereka bahagia.
Tuhan Punya Banyak cara menyalurkan berkat-Nya.
Ada pengalaman yang menarik yang kami alami selama menggalang dana lewat FB ini. Pada satu kesempatan kami mencoba mengirimkan banyak permohonan lewat pesan di FB mereka, mereka itu adalah umat katolik. Kami menunggu beberapa saat dan beberapa hari, tetapi tidak ada yang menanggapi. Namun tanpa diduga kami menerima pesan dari FB dari seorang ibu yang mengatakan bahwa beliau telah mentransfer persembahan kasih untuk pembangunan Gereja paroki. Kami mencoba mengingat bahwa kami tidak pernah mengajukan permohonan kepada beliau. Kami memang sudah sering melihat beliau aktif di FB. Untuk menyakinkan diri, kami mencoba membuka halaman FB beliau dan melihat identitasnya. Dalam identitas beliau tertulis agamanya bukan Katolik, tetapi protestan.
Sungguh luar biasa dan mengharukan. Kami meminta dari umat katolik dan berharap untuk diberi, namun ternyata tidak, malahan rahmat Tuhan justru datang bukan dari yang kami kenal dalam iman, dalam arti sama-sama katolik, malahan dari saudara yang bukan sei iman katolik.
Jumlah yang beliau persembahkan juga lebih banyak dari beberapa umat katolik yang sudah memberi. Apakah karena beliau itu lebih kaya daripada umat katolik yang sudah memberi? Mungkin saja benar. Namun kiranya bukan soal beliau lebih kaya atau tidak, tetapi ini soal sara memiliki dan rasa syukur pada Tuhan. Kalau umat katolik menyadari bahwa yang memintai adalah Gereja dan bahkan seorang pastor, dan itu untuk Gereja, tentu akan dengan rela memberi persembahan kasih tanpa berhitung atau setimpal dengan berkat yang diterima. Kalau pemberian seorang katolik yang berada lebih banyak dari yang bukan katolik, itu hal biasa. Tetapi bila pemberian seorang katolik yang berada lebih sedikit daripada pemberian seorang yang bukan katolik, itu sungguh luar biasa.
Pengalaman ini bagi kami adalah pengajaran dari Tuhan yang mengatakan bahwa dalam usaha yang baik, selalu berhadap pada Tuhan, bukan berharap pada orang bahkan orang yang seiman, karena dengan demikian kita mengandalkan mereka, bukan mengandalkan Tuhan. Tuhan mau mengatakan bahwa kami boleh meminta kepada umat se iman, tetapi pengharapan yang teguh hanya pada Tuhan, dan Tuhan punya banyak cara untuk menyalurkan berkat-Nya, bahkan bisa lewat orang-orang yang tidak pernah kita mintai dan harapkan.
Cinta Tuhan pasti akan selalu mengalir dengan banyak cara dan bentuk yang tidak bisa kita prediksi sejak awal. Itulah salah satu misteri cinta kasih Tuhan bagi kita.
Pada akhir catatan kecil ini, kami mohon maaf kepada para saudara, bukan niat kami mengahakimi siapapun, kami hanya sekedar berbagi pengalaman karena terdorong oleh status dari saudara yang kecewa sebagaimana kita baca di atas. Kami merasa terdorong untuk menuliskan hal ini. Ini semua menjadi pembelajaran bagi kita semua, agar hidup iman kita selaras dengan perkataan, dan perbuatan baik kita bagi sesama, terutama lewat Gereja-Nya.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.