RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 20 NOVEMBER 2012
(Agnes dr Assisi)
Why 3:1-6,14-22, Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5, Luk 19:1-10
BACAAN INJIL:
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
RENUNGAN:
Mungkin kita sering melihat orang memanjat pohon di balik stadion bola kaki untuk menonton suatu pertandingan bola kaki. Orang memanjat pohon mungkin karena tidak mempunyai uang untuk membeli tiket masuk, sehingga terpaksa memanjat pohon. Hal demikian sudah sering kita saksikan, walaupun orang pasti akan mencibir atau mungkin bila ketahua akan diusir petugas keamanan. Bila seorang anak memanjat pohon untuk melihat sudatu peristiwa, bagi kita hal biasa. Tetapi bila seorang dewasa memanjat pohon apalagi di tengah keramaian, ini tentu bukan hal yang biasa. Orang yang melihat hal demikian, pasti akan memandang rendah orang itu dan menganggapnya kekanak-kanakan.
Zakheus si pemungut cukai juga melakukan hal demikian. Ketika dia mendengar bahwa Yesus akan lewat, dia punya kerinduan untuk melihat Yesus yang lewat. Kerinduannya sungguh besar sehingga dia tanpa berpikir panjang memanjat pohon tempat Yesus lewat hanya untuk melihat Yesus. Kerinduan yang besar itu, menghilangkan rasa malu akan ditertawakan orang, menghilangkan rasa gengsinya.
Zakheus tidak bisa melihat Yesus secara langsung, tentu bukan hanya karena badannya pendek, tetapi juga karena persepsi masyarakat pada masa itu, para pemungut cukai dianggap pendosa, tersingkir karena dianggap berpihak pada penjajah dan menindas orang dengan pajak yang besar. Namun ternyata Zakheus sungguh punya kerinduan untuk melihat Yesus.
Kerinduan Zakheus yang sangat besar itu tidak bisa dibendung oleh keadaan tubuhnya yang pendek dan juga oleh status jelek yang diberikan kepadanya atau kelompoknya. Kerinduan yang sangat besar itu, akhirnya membuahkan hasil, Zakheus akhirnya melihat Yesus. Bahkan dia tidak hanya melihat Yesus, tetapi malah Yesus menyapa dan singgah serta makan di rumahnya.
Namun perlu kita ingat bahwa kerinduan Zakheus itu berbuah sukacita, bukan hanya bisa melihat Yesus, tetapi malah Yesus mau singgah dan makan di rumahnya karena Tuhan sendiri terlebih dahulu menyapanya dan mau menerima dia.
Kita juga mempunyai kerinduan yang besar untuk bertemu dengan Yesus. Kita ingin melihat Yesus. Kerinduan untuk bertemu dan melihat Yesus, tentu bukan hanya dalam arti secara harafiah, namun juga dalam arti ingin berusaha beriman dan mengikuti Yesus dalam hidup. Namun untuk itu mungkin banyak menghadapi tantangan.
Oleh sebab itu dari bacaan injil hari ini, bila kita punya kerinduan untuk bertemu dengan Yesus dalam kehidupan kita, baiklah kita selalu berusaha mencari cara untuk beriman. Janganlah kita putus asa dan mundur hanya karena tantangan yang kita hadapi. Sebab kerinduan dan usaha kita tidak akan sia-sia, sebab Yesus sendiri akan datang menemui kita, menyapa kita dan menawarkan diri untuk tinggal dalam hidup dan dalam hati kita.
Apakah kita sudah menemukan Yesus dalam hidup kita? Apakah Yesus sudah tinggal dalam hidup dan dalam hati kita?
Ketika Zakheus bertemu dengan Yesus dan Yesus singguh di rumahnya, Zakheus sungguh mengalami sukacita yang sungguh luar biasa. Pertemuannya itu membuahkan pertobatan total dalam diri Zakheus. Zakheus tidak lagi melihat harta sebagai kekayaan yang harus dipertahankan, tetapi dia mau membagikan separoh dari hartanya kepada orang miskin. Pertemuannya dengan Yesus membuat dia rela berbagi apa yang dimilikinya dengan sesama atau orang lain. Pertemuan dengan Yesus, itulah sukacita yang sangat berharga, melebihi harta yang ada pada kita. Bahkan orang yang sudah bertemu dengan Yesus dalam hidupnya, orang itu rela berbagi sukacita, rela berbagi apa yang dia miliki dengan sesama, terutama yang menderita. Atau bisa dikatakan, bahwa orang yang sudah bertemu dengan Yesus, hidup bukan lagi hanya untuk dirinya sendiri, tetapi peduli dengan sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.