RENUNGAN HARI BIASA:
SENIN 19 NOVEMBER 2012
(Rafael dr Yosef Kalinowski,Mechtildis)
Why 1:1-4, 2:1-5a, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 18:35-43
BACAAN INJIL:
Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
RENUNGAN:
Saya masih ingat ketika kami memulai mencari dana untuk pembangunan Gereja paroki, lewat internet terutama lwat FB, tidak sedikit orang yang menasihati dan menegur kami. Ada yang mengatakan bahwa tidak sebaiknya mencari dana lewat FB karena itu ikut menelanjangi kemiskinan umat katolik dan seakan mempermalukan umat katolik. Ada pula yang menasihati agar mengirim permohonan ke paroki-paroki. Ada pula yang menasihati agar tidak usah membangun Gereja yang mahal-mahal, lebih baik membangun Gereja yang hidup yakni iman umat.
Kami berpikiran bahwa kami melakukan semuanya itu adalah memohon belaskasihan Tuhan lewat semua saudara secara lebih luas, sebab kami sadar bahwa kami tidak punya kemampuan dan kami tidak punya relasi yang luas. Lebih dari itu, kami melakukan semuanya itu untuk pembangunan Gereja dan demi sarana perkembangan iman umat. Namun walaupun ada teguran, bahkan cibiran dari tidak sedikit orang, ada juga yang mendukung dan akhirnya membantu kami sehingga pembangunan bisa berlangsung hingga saat ini.
Mungkin apa yang kami alami bisa disamakan dengan yang dialami oleh orang buta dalam Injil hari ini. Kami bisa merasakan bagaimana perasaan orang buta itu ketika mengetahui Yesus lewat dan dia berteriak memohon belaskasihan dari Yesus tetapi orang banyak yang ada di tempat itu menegur dia supaya diam. Orang banyak itu menegur orang buta itu supaya diam karena tentu ribut mendengar teriakannya dan dianggap menganggu kesibukan dan perjalanan Yesus ke suatu tempat. Namun semakin dilarang, orang buta itu semakin berteriak dengan keras. Larangan orang banyak itu tidak menyurutkan keinginan orang buta itu untuk mendapatkan belaskasihan Yesus. Usaha dan kemauannya menghasilkan buah, Yesus meminta orang membawa orang buta itu kehadapan Yesus.
Orang buta itu tentu merasa sangat bahagia karena Yesus akhirnya menanggapi teriakannya. Sesudah orang buat itu sampai di hadapan Yesus, Yesus bertanya kepada orang buta itu "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Pertanyaan Yesus mungkin kita anggap janggal, seakan Yesus tidak tahu isi hati orang buta itu, padahal Yesus adalah Tuhan yang mahatahu. Yesus tentu mengetahui apa isi hati dan keinginan orang buta itu, Yesus tahu bahwa orang buta itu tidak mau mengemis uang dari-Nya, tetapi Yesus bertanya demikian untuk memberi kesempatan kepada orang buta itu mengatakan niatnya. Sama halnya sewaktu orang buta itu berteriak-teriak memanggil-Nya dan orang banyak melarang orang buta itu, Yesus pasti tahu dan mendengar semuanya itu. Yesus seakan tidak mendengarkan adalah untuk melihat seberapa besar keyakinan dan kemauan orang buta itu.
Sesudah sampai di hadapan Yesus, orang buta itu meminta supaya Yesus menyembuhkannya dari kebutaan matanya. Orang buta itu memiliki keyakinan yang besar bahwa Yesus sanggup menyembuhkan kebutaannya. Orang buta itu memang terbukti mempunyai iman yang teguh pada Yesus, dan imannya itu tidak surut walau dia dilarang atau dihalang-halangi. Oleh sebab itulah, Yesus memuji iman orang buta itu dengan mengatakan, “Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
Yesus Juga bisa saja sekaligus menguji iman orang banyak yang mengikuti Dia, apakah mereka orang banyak itu punya kepedulian kepada sesama yang menderita dan memohon pertolongan atau tidak. Ternyata orang banyak itu tidak mempunyai kepedulian kepada orang buta itu, tetapi malah melarang orang buta itu untuk dia. Oleh sebab itulah Yesus langsung bertindak menyuruh orang membawa orang buta itu ke hadapan Yesus.
Hal yang sangat menarik, Yesus menyuruh orang banyak itu membawa orang buta itu kepada Dia, padahal sebelumnya orang banyak itu menyuruh orang buta itu diam. Yesus bukan menyuruh orang buta itu datang sendiri kepada-Nya.
Kisah orang buta ini menigsahkan hidup iman kita.
Kita semua pasti punya persoalan, punya penderitaan dalam hidup dan kita mengharapkan pertolongan dari sesama dan dari Tuhan. Namun kiranya tidak ada orang yang peduli dengan kita walaupun kita berteriak meminta tolong. Demikian juga halnya, kita memohon belaskasihan Tuhan, tetapi seakan Tuhan tidak mendengarkan permohonan kita. Namun kiranya lewat injil hari ini, ditegaskan kepada kita agar kita tetap teguh beriman kepada Tuhan dan tidak putus asa walaupun seakan orang lain tidak peduli kepada kita, walaupun seakan Yesus tidak mendengarkan teriakan kita minta tolong. Yesus selalu peduli kepada kita, Yesus pasti akan mengabulkan apa yang kita mohonkan kalau memang sungguh kita butuhkan. Yesus hanya menuntut ketekunan iman kita.
Sabda ini juga menjadi suatu teguran bagi kita, agar kita punya kepedulian kepada sesama yang menderita, yang berteriak memohonkan belaskasihan Tuhan lewat kita.
Di sekitar kita pasti banyak juga sesama yang menderita berteriak memohonkan belaskasihan dari kita, namun kita kadang pura-pura tuli, sibuk dengan urusan kita dan bahkan mungkin menegur dan menyuruh mereka diam karena merasa teriakan mereka mengganggu aktivitas kita. Mari kita selalu belajar dari Yesus, walaupun Yesus dalam perjalanan ke Yeriko, Yesus tetap punya kepedulian kepada orang buta yang berteriak minta tolong kepada-Nya dan Yesus selalu punya waktu untuk menolong orang yang memohon pertolongan-Nya. Semoga kita juga dalam kesibukan sehari-hari, tetapi punya kepekaan dan perhatian kepada sesama yang menderita, yang memohonkan pertolongan kita. Bahkan Yesus meminta kita agar kita mau membawa orang-orang yang menderita kepada-Nya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.