RENUNGAN HARI BIASA:
KAMIS 22 NOVEMBER 2012
(Sesilia)
Why 5:1-10, Mzm 149:1-2,3-4,5-6a,9b, Luk 19:41-44
BACAAN INJIL:
Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."
RENUNGAN:
Percaya kepada Yesus dan hidup seturut kehendak Tuhan, sungguh menyenangkan hati Allah. Namun bila kita hidup tidak percaya kepada Dia dan tidak hidup seturut kehendak-Nya, tentu membawa kita kepada kebinasaan hidup dan itu pula membuat Tuhan bersedih.
Yesus begitu sedih dan bahkan sampai menangis ketika melihat Yerusalem dan bahkan Yesus sampai menangis. Yesus sedih dan menangis bukan karena kota itu penuh dengan penderitaan dan bukan karena merasa ditolak di kota itu. Yesus bersedih dan menangis karena penduduk kota itu hidup dalam kejahatan, penduduk kota itu menolak keselamatan yang dibawa oleh Yesus. Orang-orang di kota itu mengatakan diri sebagai orang beriman, percaya kepada Tuhan, tetapi mereka tidak menangkap dan menerima kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka, yakni Yesus yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. Mereka tidak menerima Yesus adalah Mesias, karena kesombongan hidup mereka yang merasa diri orang beriman dan sudah hidup benar. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan menolak Yesus, pada akhirnya membawa mereka pada kebinasaan hidup.
Inilah kiranya yang sangat disedihkan oleh Yesus.
Yesus sungguh sedih melihat kota Yerusalem yang menolak keselamatan yang Dia bawa. Yesus begitu bersedih, karena cinta-Nya yang menghendaki manusia selamat dan beroleh hidup kekal. Yesus sungguh tidak menghendaki manusia binas, namun penduduk kota Yerusalem berkeras hati menolak Dia, menolak keselmatannya sendiri.
Kitapun mungkin seringkali menyatakan diri sebagai orang beriman, bahkan mungkin saja kita bangga karena kita orang beriman dan sudah menjalankan ibadah dan kewajiban agama kita dengan baik. Namun apakah kita mampu menangkap kehadiran Tuhan dan keselamtan-Nya dalam hidup kita setiap hari.
Memang mungkin kita tidak menolak Yesus adalah Tuhan dalam hidup kita, karena kita menjadi pengikuti-Nya. Namun kiranya kita juga menolak kehadiran-Nya dalam hidup kita, manakala kita hidup tidak seturut kehendak Tuhan sendiri. Kita seringkali mengatakan diri sebagai orang beriman, tetapi kita hidup hanya mengikuti kemauan dan kehendak kita sendiri. Hidup iman kita seringkali hanya sebatas kata-kata saja, hanya sebatas liturgi saja, belum menjiwai dan meresapi seluruh kehidupan kita.
Kitapun mungkin seringkali seperti penduduk kota Yerusalem yang menolak kehadiran Yesus dalam hidup kita. Kita percaya bahwa Yesus senantiasa hadir dalam kehidupan kita setiap hari. Namun kita tidak mampu menangkap kehadiran Yesus.
Kita tidak mampu menangkap kehadiran Yesus dalam hidup kita setiap hari, seringkali karena kita belum hidup seturu kehendak Allah, kita masih hidup dalam pikiran dan kehendak kita sendiri. Kalau kita sungguh-sungguh beriman, kita pasti sanggup menangkap kehadiran Yesus dalam segala peristiwa kehidupan kita, bahkan kita sanggup menangkap kehadiran Yesus dalam diri sesama kita, bahkan dalam diri sesama yang menderita sekalipun.
Oleh sebab itu, semoga kita senantiasa berusaha hidup dalam iman, supaya kita sanggup menangkap kehadairan Yesus dan keselamatan-Nya dalam hidup kita. Ingatlah, ketidak percayaan kita dan penolakan kita kepada Yesus, adalah kesedihan bagi Yesus, karena kita pasti akan masuk dalam kebinasaan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.