RENUNGAN HARI BIASA:
SABTU 17 NOVEMBER 2012
(Elisabet dr Hungaria)
3Yoh 5-8, Mzm 112:1-2,3-4,5-6, Luk 18:1-8
BACAAN INJIL:
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
RENUNGAN:
Pada zaman ini seringkali orang begitu mudah putus asa dan patah semangat. Seringkali ketika seseorang mengalami kegagalan atau apa yang diharapkannya belum tercapai, orang langsung dengan mudah putus asa dan merasa hidupnya gagal. Kemajuan zaman dengan mental instan juga mempengaruhi karakter manusia zaman ini. Orang seringkali mengharapkan sesuatu itu dengan cepat dan mudah, kiranya perjuangan dan kesabaran sudah dianggap ketinggalan zaman.
Semuanya itu juga terjadi dalam kehidupan beriman. Seringkali dalam berdoa memohon kepada Tuhan pun, orang seringkali mengharapkan Tuhan segera mengabulkan apa yang mereka mohonkan. Kerapkali orang tidak lagi sabar menunggu dalam iman, bahkan kerapkali orang seakan memaksa Tuhan agar mengabulkan permohonannya. Bila kiranya merasa permohonannya tidak dikabulkan orang langsung kecewa dan rasa kecewa diungkapkan dengan sikap tidak lagi percaya pada Tuhan.
Hari ini dalam Injil, Yesus menegaskan kembali sehubungan dengan kesabaran dan ketekunan tidak jemu-jemu dalam beriman terutama dalam memohon kepada Tuhan. Kesabaran dan permohonan tidak jemu-jemunya kepada Tuhan, itu menandakan iman dan kerendahan hati seseorang di hadapan Tuhan.
Seringkali kita malah seakan memaksa Tuhan menuruti kehendak kita. Ini sebenarnya pertanda bahwa kita tidak percaya pada Tuhan, tidak percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik kepada kita. Kita malah seringkali memaksa Tuhan menuruti kemauan kita, bukan kita menuruti kehendak Tuhan.
Oleh sebab itu, dalam injil hari ini, pertama-tama kita diajak untuk percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa juga mahakasih. Kita harus percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah menolak permohonan kita, Tuhan tidak akan pernah berlama-lama memberikan berkat dan rahmat-Nya yang perlu bagi kehidupan kita. Yang menjadi persoalan seringkali adalah kita tidak tahu apa yang kita butuhkan, kita tidak tahu apa yang kita mohonkan, kita menganggap bahwa yang kita minta adalah perlu bagi kehidupan kita sehingga memaksa Tuhan mengabulkannya. Padahal mungkin saja Tuhan melihat bahwa apa yang kita minta itu tidak perlu bagi kita sehingga Tuhan memberikan rahmat lain, hanya kita tidak menyadarinya. Maka dari itu, baiklah kita selalu percaya pada Tuhan. Iman kita itu kita nyatakan dalam kesetiaan, kesadaran dan tidak jemu-jemunya memohon pada Tuhan. Tuhan pasti memberikan apa yang terbaik kepada kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.