RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 16 NOPEMBER 2012
(Margarita dr Skotlandia, Gertrudis, Rochus Gonzales)
2Yoh 4-9, Mzm 119:1,2,10,11,17,18, Luk 17:26-37
BACAAN INJIL:
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
RENUNGAN:
Semua orang pasti punya masa depan dalam hidup, dan tidak ada yang tahu pasti bagaimana masa depannya. Namun kita semua tahu pasti akan satu hal yang pasti dialami setiap orang, yakni kematian. Setiap orang pasti akan mengalami kematian, tidak ada yang bisa menolak datangnya kematian. Bila kematian sudah menjemput seseorang, tidak ada yang bisa mengatakan ‘tidak’ atau ‘belum’, bahkan apa yang ada pada kitapun tidak bisa menghalangi datangnya kematian. Tidak ada pula orang yang tahu kapan dan bagaimana seseorang itu akan mati. Waktu dan kematian bagi seseorang bisa berbeda-beda satu sama lain.
Dalam injil hari ini,
Yesus berbicara tentang kedatangan Anak Manusia untuk menjemput manusia. Kedatangan Anak Manusia yang dimaksud dan bisa dimengerti dengan kematian seseorang. Yesus menggambarkan bagaimana manusia hidup beraktivitas, melakukan pekerjaannya dan pada saat itu pula bisa saja kematian itu menghampiri seseorang. Kematian itu digambarkan bisa datang dengan tiba-tiba, tanpa diduga sebelumnya dan tidak ada yang bisa menolak.
Jadi jelas bahwa kematian merupakan hal yang biasa dalam kehidupan kita. Namun walau demikian, kematian seringkali menjadi hal yang sangat sulit untuk kita terima.
Pengalaman kematian adalah tetap merupakan pengalaman hidup yang sangat menyedihkan kita. Bahkan pada saat demikian, kita sering berkata “di mana Tuhan?” Kita mempertanyanakan keberadaan Tuhan sebagai bentuk penolakan akan kematian. Kita menganggap bahwa ketika kita mengalami kematian, saat itu Tuhan tidak beserta kita.
Kitapun seringkali mau menolak kematian, ingin hidup lama. Tidak sedikit orang ingin memelihara dan mempertahankan hidupnya di dunia ini dengan melakukan berbagai cara. Namun semuanya itu adalah sia-sia.
Kematian bagi kita orang beriman bukanlah pengalaman hidup yang menyedihkan, tetapi sebenarnya justru itu adalah pengalaman di mana Anak Manusia datang menjemput kita untuk masuk dalam kebahagiaan kekal. Sehingga dalam kematian orang berian, kematian bukan merupakan pengalaman ketiadaan Tuhan, tetapi justru pada saat demikian Tuhan datang menjemput kita.
Kita sering sulit menerima kematian karena kita tidak siap menyambut datangnya kematian itu. Oleh sebab itu, kita hendaknya mempersiapkan diri dalam hidup sehingga bila kematian datang menghampiri kita, kita siap dan menyambutnya dengan penuh sukacita. Dengan demikian, selama kita hidup adalah masa persiapan untuk menyambut datangnya kematian. Kita hendaknya mempersiapkan diri dengan hidup beriman. Hidup menghayati iman, itulah persiapan yang baik untuk menyongsong masa depan yang membahagiakan yakni hidup setelah kematian. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.