RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 13 NOPEMBER 2012
(Stanislaus Kostka, Didakus dr Alkala, Eugenius Bossilkoff, Artemides Zatti)
Tit 2:1-8,11-14, Mzm 37:3-4,18,23,27,29, Luk 17:7-10
BACAAN INJIL:
"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
RENUNGAN:
Pada dasarnya orang yang bekerja keras dan berhasil dalam pekerjaannya, layak mendapat penghargaan. Ini hal yang sangat wajar, meskipun terkadang orang yang bekerja keras, jujur seringkali tidak dihargai dan malah disingkirkan orang-orang yang tidak menyukainya. Hal demikian seringkali membuat orang menjadi patah semangat dan malah menjadi mundur dalam pekerjaan.
Penghargaan atas prestasi kerja memang perlu. Tetapi kiranya dalam hidup dan berbuat terbaik dalam hidup tidak selamanya mengharapkan lenghargaan dari orang lain dan itu bukan tujuan utama. Sebab bila penghargaan yang diharapkan atau menjadi tujuan utama, maka bisa jadi prestasi atau pekerjaan yang baik yang kita lakukan tidak dihargai orang dan pada saat mengalami demikian, kita akan kecewa dan tidak lagi bekerja dengan baik. Oleh sebab itu, Yesus mengingatkan bahwa kita harus selalu ingat bahwa kita adalah hamba-hamba Tuhan. Dengan ungkapan ini, jelas dinyatakan kepada kita bahwa Tuhanlah yang menjadi tuan atas hidup dan semua yang kita lakukan. Tuhan memberikan kita hidup, memberikan berkat-Nya dan semua yang ada pada kita adalah pemberian Tuhan.
Dengan demikian kita harus menggunakan semuanya dengan sebaik-baiknya dan berusaha menyenangkan hati Tuhan yang adalah Tuan atas hidup kita.
Maka baiklah pula kita tidak berbangga diri atau menyombongkan diri atas hidup dan perbuatan baik kita. Sebab sebagai seorang hamba yang baik, sudah selayaknya kita melakukan semuanya itu demi menyenangkan hati Tuhan. Semoga hari ini dan dalam hidup kita, selalu hidup sebagai hamba Tuhan yang baik dan menyenangkan hati Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.