RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA, 4 SEPTEMBER 2012
(Rosa dr Viterbo)
1Kor 2:10b-16, Mzm 145:8-9,10-11,12-13ab,13cd-14, Luk 4:31-37
BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar." Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu
RENUNGAN:
Rasa kagum terhadap Yesus tentu tidak cukup dalam beriman. Bahkan dalam beriman tidak cukup hanya dengan rasa kagum, tetapi sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Orang-orang yang melihat Yesus menyembuhkan orang yang kerasukan setan, begitu kagem kepada Yesus. Mereka melihat bahwa sabda Yesus penuh dengan wibawa dan kuasa. Mereka juga menyiarkan berita itu kepada banyak orang. Namun injil tidak menceritakan bahwa mereka percaya pada Yesus.
Kitapun pasti kagum dengan Yesus dan sabda-Nya. Bahkan ada juga orang yang bukan kristen juga kagum terhadap Yesus. Beriman kepada Yesus tidaklah cukup hanya rasa kagum, tetapi sungguh-sungguh percaya kepada Dia. Percaya kepada Yesus berarti menyambah Dia adalah Tuhan, mendengarkan dan mengikuti sabda-sabda-Nya. Sebab rasa kagum seringkali soal perasaan. Ketika kita merasa seseorang itu seperti yang kita harapkan, kita pasti kagum terhadap dia. Tetapi bila orang tidak tidak lagi seperti yang kita pikirkan, rasa kagum itu akan hilang. Sedangkan dalam beriman bukan soal perasaan tetapi keyakinan. Kita selalu percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Dia pasti akan melakukan yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak pernah akan mengecewakan kita.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.