RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XIV
Senin 9 Juli 2012
(Agustinus Zhao Rong)
Hos 2:13,14b-15,18-19, Mzm 145:2-3,4-5,6-7,8-9, Mat 9:18-26
BACAAN INJIL:
Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.
RENUNGAN:
Orang hidup setia dalam beriman, mereka akan beroleh berkat dan rahmat Tuhan. Iman tidak akan pernah sia-sia. Inilah kiranya pesan yang dapat kita petik dari bacaan injil hari ini. Kepada kita ditampilkan 2 orang yang beriman teguh yakni kepala rumah ibadah yang akhirnya anaknya baru saja meninggal akhirnya dihidupkan kembali oleh Yesus. Yang kedua adalah seorang perempuan yang sudah 12 tahun lamanya mengalami pendaharaan juga mendapat kesembuhan dari Tuhan.
Orang hidup setia dalam beriman, mereka akan beroleh berkat dan rahmat Tuhan. Iman tidak akan pernah sia-sia. Inilah kiranya pesan yang dapat kita petik dari bacaan injil hari ini. Kepada kita ditampilkan 2 orang yang beriman teguh yakni kepala rumah ibadah yang akhirnya anaknya baru saja meninggal akhirnya dihidupkan kembali oleh Yesus. Yang kedua adalah seorang perempuan yang sudah 12 tahun lamanya mengalami pendaharaan juga mendapat kesembuhan dari Tuhan.
Namun sebelum mereka beroleh kebahagiaan itu, jelas kedua orang ini hidup setia dalam beriman dan iman mereka sungguh dalam pada Yesus. Kepala rumah ibadah itu tahu bahwa puterinya sudah meninggal dan dia tahu bahwa tidak ada manusia yang bisa menghidupkan orang mati, namun dia tetap pergi kepada Yesus, dan berlutut di hadapan Yesus untuk menyembah-Nya. Dia tahu dan percaya bahwa Yesus sanggung menghidupkan kembali puterinya, meskipun bagi manusia itu adalah mustahil. Keyakinannya yang teguh itu mendatangkan mukjizat kehidupan bagi puterinya yang sudah mati.
Demikian juga halnya yang terjadi pada perempuan yang sudah 12 tahun mengalami sakit pendaharahan. Selama sakit dia sudah berobat ke mana-mana sampai hartanya habis tetapi dia tidak sembuh juga. Dari pengalaman itu jelas dia tahu bahwa tidak ada tabib yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Namun dia punya keyakinan bahwa hanya Yesus yang bisa menyembuhkan penyakitnya itu, bahkan dia yakin bahwa hanya dengan menjamah ujung jubah Yesus pun dia akan sembuh. Iman yang teguh dan mendalam itu membuahkan kesembuhan dari penyakitnya.
Sungguh kedua orang ini menjadi contoh bagi kita bahwa iman yang tetap teguh pada Tuhan tidak pernah akan sia-sia tetapi akan mendatangkan rahmat sukacita dari Tuhan. Kedua orang beriman ini juga mengatakan kepada kita bahwa dalam beriman berarti kita percaya bahwa apa yang tidak mungkin bagi manusia, bagi Allah segalanya mungkin dan Tuhan bisa melakukan apa saja yang bagi manusia adalah kemustahilan. Dalam beriman dituntut usaha terus menerus, keteguhan iman dan kesetiaan dalam iman kepada Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.