RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA IX
Kamis 7 Juni 2012
(Anna dr St. Bartolomeus)
2Tim 2:8-15, Mzm 25:4bc-5ab,8-9,10,14, Mrk 12:28b-34
BACAAN INJIL:
Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
RENUNGAN:
Seseorang tidak akan bisa mengasihi sesamanya dengan sungguh-sungguh bila dia tidak sungguh mengasihi Allah. Orang yang mengatakan mengasihi sesama tetap tidak mengasihi Allah dengan sungguh, dia hanya melakukan perbuatan baik atau hanya sekedar karena kasihan. Demikian sebaliknya, orang yang mengasihi sesamanya karena kasih itu sendiri, nyatalah dia sebagai orang yang beriman dan sungguh mengasihi Allah.
Hukum atau perintah terutama dalam ajaran kristiani adalah hukum atau perintah kasih, baik itu kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Kasih kepada Allah tidak bisa dipisahkan dari kasih kepada sesama, demikian sebaliknya. Namun jelas bahwa yang pertama dan utama adalah kasih kepada Allah, baru kemudian kasih kepada Allah itu akan berbuah pada kasih kepada sesama. Sehingga orang yang sungguh mengasihi Allah, diapun akan mengasihi sesama. Inilah yang diajarkan oleh Yesus ketika seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang hukum mana yang terutama. Ketika ahli Taurat itu membenarkan perkataan jawaban Yesus, Yesus mengatakan, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Perkataan Yesus ini, mengatakan kepada kita bahwa jalan untuk masuk dalam kerajaan surga adalah dengan jalan melakukan perbuatan kasih dan juga menghadirkan kerajaan Allah adalah dengan hidup dalam kasih.
Ajaran kasih sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini, kiranya juga mengatakan kepada kita bahwa kasih itu bukan hanya dalam kata atau pujian tetapi kasih kepada sesama. Artinya, kasih kepada Allah harus tampak nyata dalam kasih kepada sesama. Mungkin banyak orang yang mengatakan dirinya mengasihi Allah, banyak juga orang yang mengajarkan teori tentang kasih dan bagaimana mengasihi Allah, namun hanya dalam kata-kata, hanya dalam teori saja, tidak melakukan perbuatan kasih kepada sesama. Kasih itu bukan teori belaka, bukan hanya defenisi atau perkataan belaka, tetapi kasih itu sungguh merupakan kasih bila sudah dinyatakan dalam perbuatan nyata.
Namun betapa banyak orang bangga menjadi orang beriman karena aktif dalam kegiatan menggereja, aktif sebagai pengurus Gereja, sudah melakukan ziarah ke berbagai tempat ziarah, bangga karena selalu berbicara kasih, tetapi miskin dalam berbuat kasih kepada sesama. Bukan itu kasih yang dikehedak oleh Allah. Kasih itu harus mengalir dalam perbuatan kasih kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.