RENUNGAN PEKAN IV PRAPASKAH, Selasa 20 Maret 2012
(Benediktus, Abas)
Yes 49:8-15, Mzm 145:8-9,13cd-14,17-18, Yoh 5:17-30
(Benediktus, Abas)
Yes 49:8-15, Mzm 145:8-9,13cd-14,17-18, Yoh 5:17-30
BACAAN INJIL:
Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
RENUNGAN:
Rencana pemerintah untuk menaikkan BBM pada 1 April 2012 nanti menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat, masyarakat umumnya dan terutama masyarakat miskin pada khususnya sangat resah karena beban hidupnya akan semakin berat. Rencana ini membuat banyak terjadi demonstari penolakan. Namun bagaimana tanggapan para pejabat negara ini? Ada yang tenang-tenang saja dan bahkan menganggap bahwa semua itu terlalu anarkhis. Mereka tenang-tenang karena kenaikan BBM tidak terlalu berdampak bagi mereka, apalagi bagi para pejabat, karena mereka mendapatkan santunan biaya perjalanan dan biaya BBM yang sebenarnya digunakan untuk perjalanan dinas tetapi seringkali dihabiskan untuk kepentingan pribadi. Pejabat pemerintah juga mengatakan bahwa mereka tetap peduli kepada masyarakat apalagi dampak kenaikan BBM sehingga katanya pemerintah sedang memikirkan bantuan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat. Benarkah para pejabat, pemimpin negara ini dan pemerintah mempunyai kepedulian terhadap masayarakat kecil?
Ungkapan peduli terhadapa masyarakat kecil, kiranya hal itu hanya sebagai slogan pada waktu kampanye dan juga hanya sebagai pemanis bibir saja. Sikap peduli nampaknya sudah terkikis dari dalam diri para orang kaya, pera penguasa dan para pejabat negara ini. Masyarakat banyak yang menderita, demonstrasi terjadi di mana-mana, tetapi para pejabat, pemerintah, penguasa tetap tidak akan peduli, mereka hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompoknya sendiri. Penderitaan masyarakat miskin dan demonstrasi yang terjadi dianggap hanya angin lalu dan dianggap tidak ada. Bahkan sering terjadi kemiskinan rakyat dianggap sebagai proyek atau peluang untuk meraup keuntungan bagi dirinya sendiri atau bagi kelompok. Sekarang ini, budaya lebih mementingkan diri sendiri dan kelompok sungguh sudah merusak hidup manusia. Saat ini sangat susah mencari dan menemukan orang yang mau peduli dengan sesamanya.
Kalau manusia banyak yang tidak lagi punya sikap peduli kepada orang lain, tetapi Yesus selalu peduli akan manusia terutama yang menderita. Itulah yang kita renungkan dalam Injil hari ini. Dikatakan bahwa ada seorang yang sudah 38 tahun menderita sakit dan sudah begitu lama dia berharap untuk sembuh dan menunggu kesempatan untuk bisa menjadi orang pertama untuk masuk ke kolam Betesda itu, sebab diyakini bahwa manakala malaikat turun ke dalam kolam itu dan menggoncangkan air kolam itu, maka orang pertama yang masuk ke kolam itu akan mendapatkan kesembuhan. Namun orang yang sakit itu tidak pernah punya kesempatan untuk pertama kali masuk, sebab bagaimanapun orang pasti berlomba untuk masuk ke kolam itu. Orang itu selalu kalah cepat dengan orang lain, yang mungkin ada keluarga yang membantu mereka, sedangkan orang yang sudah 38 tahun menderita sakit, tidak ada yang membantu dan tidak ada pula yang peduli kepada dia yang sudah lama menunggu kesempatan di tepi kolam itu. Yesus mengetahui bahwa orang itu sangat berharap kesembuhan dan ada yang mau menolong dia masuk ke kolam itu. Yesus sungguh peduli dan kepedulian Yesus dinyatakan-Nya dengan menawarkan kesembuhan kepadanya. Dari jawaban orang itu, jelas bahwa memang tidak ada yang peduli kepadanya, tidak ada yang mau menolong dia masuk ke kolam itu. Dari kata-katanya itu, ada rasa kekecewaan dan rasa putus asa karena tidak ada yang mau membantu dia dan tidak ada yang mau peduli dengan dia. Yesus melihat kerinduan hati orang itu dan juga kesedihan hatinya karena tidak ada yang mau menolongnya, dari sebab itu Yesus menyembuhkannya.
Sungguh Yesus adalah Allah yang penuh kasih, sangat peduli dengan manusia terutama yang sedang sakit, menderita, yang berharap pertolongan. Kalau orang tidak peduli akan sesamanya, Yesus selalu peduli dan selalu memberikan berkat-Nya kepada kita. Dari sebab itu, dalam penderitaan, dalam rasa putus asa karena penderitaan seakan tiada kesudahannya dan dalam rasa putus asa karena merasa tidak ada yang peduli dengan kita, kita jangan lupa bahwa Allah selalu peduli kepada kita. Sehingga dalam semuanya itu, yakinlah bahwa Tuhan selalu peduli, maka kita tidak usah putus asa dan selalulah berharap pada Tuhan Yesus.
Sikap Yesus yang penuh kasih, dan kasih-Nya nyata dalam sikap peduli kepada sesama, hendaknya menjadi teladan bagi kita. Kepedulian kepada sesama yang menderita, saat ini kiranya hal sangat langka. Sekarang ini orang lebih mementingkan diri sendiri, mementingkan kepentingan kelompok. Dalam situasi demikian, kita sebagai pengikuti Yesus diajak untuk menawarkan dan melakukan kepedulian kepada sesama. Kepeduliaan kepada sesama harus dinyatakan dengan kerelaan berbuat baik kepada sesama. Semoga kita menjadi kehadiran Allah yang selalu peduli kepada manusia. Amin.
Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
RENUNGAN:
Rencana pemerintah untuk menaikkan BBM pada 1 April 2012 nanti menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat, masyarakat umumnya dan terutama masyarakat miskin pada khususnya sangat resah karena beban hidupnya akan semakin berat. Rencana ini membuat banyak terjadi demonstari penolakan. Namun bagaimana tanggapan para pejabat negara ini? Ada yang tenang-tenang saja dan bahkan menganggap bahwa semua itu terlalu anarkhis. Mereka tenang-tenang karena kenaikan BBM tidak terlalu berdampak bagi mereka, apalagi bagi para pejabat, karena mereka mendapatkan santunan biaya perjalanan dan biaya BBM yang sebenarnya digunakan untuk perjalanan dinas tetapi seringkali dihabiskan untuk kepentingan pribadi. Pejabat pemerintah juga mengatakan bahwa mereka tetap peduli kepada masyarakat apalagi dampak kenaikan BBM sehingga katanya pemerintah sedang memikirkan bantuan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat. Benarkah para pejabat, pemimpin negara ini dan pemerintah mempunyai kepedulian terhadap masayarakat kecil?
Ungkapan peduli terhadapa masyarakat kecil, kiranya hal itu hanya sebagai slogan pada waktu kampanye dan juga hanya sebagai pemanis bibir saja. Sikap peduli nampaknya sudah terkikis dari dalam diri para orang kaya, pera penguasa dan para pejabat negara ini. Masyarakat banyak yang menderita, demonstrasi terjadi di mana-mana, tetapi para pejabat, pemerintah, penguasa tetap tidak akan peduli, mereka hanya mementingkan diri sendiri, mementingkan kelompoknya sendiri. Penderitaan masyarakat miskin dan demonstrasi yang terjadi dianggap hanya angin lalu dan dianggap tidak ada. Bahkan sering terjadi kemiskinan rakyat dianggap sebagai proyek atau peluang untuk meraup keuntungan bagi dirinya sendiri atau bagi kelompok. Sekarang ini, budaya lebih mementingkan diri sendiri dan kelompok sungguh sudah merusak hidup manusia. Saat ini sangat susah mencari dan menemukan orang yang mau peduli dengan sesamanya.
Kalau manusia banyak yang tidak lagi punya sikap peduli kepada orang lain, tetapi Yesus selalu peduli akan manusia terutama yang menderita. Itulah yang kita renungkan dalam Injil hari ini. Dikatakan bahwa ada seorang yang sudah 38 tahun menderita sakit dan sudah begitu lama dia berharap untuk sembuh dan menunggu kesempatan untuk bisa menjadi orang pertama untuk masuk ke kolam Betesda itu, sebab diyakini bahwa manakala malaikat turun ke dalam kolam itu dan menggoncangkan air kolam itu, maka orang pertama yang masuk ke kolam itu akan mendapatkan kesembuhan. Namun orang yang sakit itu tidak pernah punya kesempatan untuk pertama kali masuk, sebab bagaimanapun orang pasti berlomba untuk masuk ke kolam itu. Orang itu selalu kalah cepat dengan orang lain, yang mungkin ada keluarga yang membantu mereka, sedangkan orang yang sudah 38 tahun menderita sakit, tidak ada yang membantu dan tidak ada pula yang peduli kepada dia yang sudah lama menunggu kesempatan di tepi kolam itu. Yesus mengetahui bahwa orang itu sangat berharap kesembuhan dan ada yang mau menolong dia masuk ke kolam itu. Yesus sungguh peduli dan kepedulian Yesus dinyatakan-Nya dengan menawarkan kesembuhan kepadanya. Dari jawaban orang itu, jelas bahwa memang tidak ada yang peduli kepadanya, tidak ada yang mau menolong dia masuk ke kolam itu. Dari kata-katanya itu, ada rasa kekecewaan dan rasa putus asa karena tidak ada yang mau membantu dia dan tidak ada yang mau peduli dengan dia. Yesus melihat kerinduan hati orang itu dan juga kesedihan hatinya karena tidak ada yang mau menolongnya, dari sebab itu Yesus menyembuhkannya.
Sungguh Yesus adalah Allah yang penuh kasih, sangat peduli dengan manusia terutama yang sedang sakit, menderita, yang berharap pertolongan. Kalau orang tidak peduli akan sesamanya, Yesus selalu peduli dan selalu memberikan berkat-Nya kepada kita. Dari sebab itu, dalam penderitaan, dalam rasa putus asa karena penderitaan seakan tiada kesudahannya dan dalam rasa putus asa karena merasa tidak ada yang peduli dengan kita, kita jangan lupa bahwa Allah selalu peduli kepada kita. Sehingga dalam semuanya itu, yakinlah bahwa Tuhan selalu peduli, maka kita tidak usah putus asa dan selalulah berharap pada Tuhan Yesus.
Sikap Yesus yang penuh kasih, dan kasih-Nya nyata dalam sikap peduli kepada sesama, hendaknya menjadi teladan bagi kita. Kepedulian kepada sesama yang menderita, saat ini kiranya hal sangat langka. Sekarang ini orang lebih mementingkan diri sendiri, mementingkan kepentingan kelompok. Dalam situasi demikian, kita sebagai pengikuti Yesus diajak untuk menawarkan dan melakukan kepedulian kepada sesama. Kepeduliaan kepada sesama harus dinyatakan dengan kerelaan berbuat baik kepada sesama. Semoga kita menjadi kehadiran Allah yang selalu peduli kepada manusia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.