RENUNGAN HARIAN: Senin 30 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan IV:
(Yasinta Mareskoti, Bronislaus Markiewicz)
2Sam 15:13-14,30, 16:5-13a, Mzm 3:2-3,4-5,6-7, Mrk 5:1-20
MASA BIASA TAHUN B: Pekan IV:
(Yasinta Mareskoti, Bronislaus Markiewicz)
2Sam 15:13-14,30, 16:5-13a, Mzm 3:2-3,4-5,6-7, Mrk 5:1-20
BACAAN INJIL:
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
RENUNGAN:
Kita seringkali lebih takut kehilangan harta atau jabatan dibanding dengan kehilangan sesama atau kehilangan iman atau keselamatan. Terkadang orang mau mempertaruhkan hidupnya demi harta atau jabatan, tetapi tidak mau mempertaruhkan hidupnya demi iman. Orang lebih senang berkorbarn demi harta dan jabatan, tetapi sangat sulit berkorban demi iman dan demi membantu sesama.
Dalam Injil hari ini, jelas bahwa orang yang kerasukan roh jahat itu hidupnya di pekuburan, tempat yang mengerikan, terasing dari hidup masyarakat. Selain karena tidak ada yang bisa menyembuhkan dia, tentu juga tidak ada lagi yang peduli dengannya. Hidupnya sungguh menderita karena dirasuki roh jahat. Namun akhirnya Yesus menyembuhkannya sehingga dia menjadi waras. Yesus menyelamatkan hidup orang itu. Namun ketika orang banyak mengetahui bahwa orang itu telah disembuhkan oleh Yesus, orang banyak sekampung itu bukannya malah senang, tetapi malah mereka mengusir Yesus dari kampung mereka. Memang dalam injil dikatakan bahwa roh-roh jahat itu diusir oleh Yesus ke dalam babi-babi yang saat itu ada di perbukitan, dan babi-babi itu terjun ke dalam jurang hingga mati, banyaknya tidak tanggung-tanggung sampai sekitar 2000 ekor. Babi-babi itu mungkin milik orang kampung dan mereka merasa kehilangan babi-babi mereka karena Yesus mengusir roh-roh itu memasuki babi-babi itu. Memang logis bahwa mereka merasa rugi kehilangan ternak mereka, namun mereka tidak melihat bahwa seorang manusia warga mereka telah diselamatkan. Mereka tidak rela kehilangan ternak-ternak mereka, dan menganggap ternak-ternak itu lebih berharga dibanding dengan kesembuhan orang yang kerasukan roh jahat itu. Lebih dari itu, jelas juga bahwa di hadapan mereka telah hadir Yesus Tuhan yang mampu menyembuhkan orang yang tidak bisa disembuhkan oleh orang lain. Itu berarti di hadapan mereka telah hadir keselamatan yang datang dari Allah, namun mereka menolak dan mengusir Yesus agar meninggalkan kampung halaman mereka.
Mengusir Yesus karena tidak rela kehilangan ternak-ternak mereka berarti menolak keselamatan dari Allah. Mereka lebih rela kehilangan keselamatan dibanding dengan kehilangan ternak-ternak mereka. Juga mereka lebih rela membiarkan orang lain menderita dibandingkan dengan kehilangan harta mereka.
Demikian juga yang sering kali terjadi dalam kehidupan kita. Kita seringkali lebih takut kehilangan harta atau jabatan dibanding dengan kehilangan sesama atau kehilangan iman atau keselamatan. Terkadang orang mau mempertaruhkan hidupnya demi harta atau jabatan, tetapi tidak mau mempertaruhkan hidupnya demi iman. Orang lebih senang berkorbarn demi harta dan jabatan, tetapi sangat sulit berkorban demi iman dan demi membantu sesama. Kita tidak mau kehilangan harta demi membantu sesama dan bahkan menyelamatkan sesama. Bukan rahasia pula bahwa kita seringkali menghabiskan uang, harta demi kesenangan, tetapi sulit berkorban demi iman dan demi Gereja. Padahal sebenarnya, berapalah nilai harta dan jabatan bila seorang manusia diselamatkan dan beroleh keselamatan kekal? Amin.
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
RENUNGAN:
Kita seringkali lebih takut kehilangan harta atau jabatan dibanding dengan kehilangan sesama atau kehilangan iman atau keselamatan. Terkadang orang mau mempertaruhkan hidupnya demi harta atau jabatan, tetapi tidak mau mempertaruhkan hidupnya demi iman. Orang lebih senang berkorbarn demi harta dan jabatan, tetapi sangat sulit berkorban demi iman dan demi membantu sesama.
Dalam Injil hari ini, jelas bahwa orang yang kerasukan roh jahat itu hidupnya di pekuburan, tempat yang mengerikan, terasing dari hidup masyarakat. Selain karena tidak ada yang bisa menyembuhkan dia, tentu juga tidak ada lagi yang peduli dengannya. Hidupnya sungguh menderita karena dirasuki roh jahat. Namun akhirnya Yesus menyembuhkannya sehingga dia menjadi waras. Yesus menyelamatkan hidup orang itu. Namun ketika orang banyak mengetahui bahwa orang itu telah disembuhkan oleh Yesus, orang banyak sekampung itu bukannya malah senang, tetapi malah mereka mengusir Yesus dari kampung mereka. Memang dalam injil dikatakan bahwa roh-roh jahat itu diusir oleh Yesus ke dalam babi-babi yang saat itu ada di perbukitan, dan babi-babi itu terjun ke dalam jurang hingga mati, banyaknya tidak tanggung-tanggung sampai sekitar 2000 ekor. Babi-babi itu mungkin milik orang kampung dan mereka merasa kehilangan babi-babi mereka karena Yesus mengusir roh-roh itu memasuki babi-babi itu. Memang logis bahwa mereka merasa rugi kehilangan ternak mereka, namun mereka tidak melihat bahwa seorang manusia warga mereka telah diselamatkan. Mereka tidak rela kehilangan ternak-ternak mereka, dan menganggap ternak-ternak itu lebih berharga dibanding dengan kesembuhan orang yang kerasukan roh jahat itu. Lebih dari itu, jelas juga bahwa di hadapan mereka telah hadir Yesus Tuhan yang mampu menyembuhkan orang yang tidak bisa disembuhkan oleh orang lain. Itu berarti di hadapan mereka telah hadir keselamatan yang datang dari Allah, namun mereka menolak dan mengusir Yesus agar meninggalkan kampung halaman mereka.
Mengusir Yesus karena tidak rela kehilangan ternak-ternak mereka berarti menolak keselamatan dari Allah. Mereka lebih rela kehilangan keselamatan dibanding dengan kehilangan ternak-ternak mereka. Juga mereka lebih rela membiarkan orang lain menderita dibandingkan dengan kehilangan harta mereka.
Demikian juga yang sering kali terjadi dalam kehidupan kita. Kita seringkali lebih takut kehilangan harta atau jabatan dibanding dengan kehilangan sesama atau kehilangan iman atau keselamatan. Terkadang orang mau mempertaruhkan hidupnya demi harta atau jabatan, tetapi tidak mau mempertaruhkan hidupnya demi iman. Orang lebih senang berkorbarn demi harta dan jabatan, tetapi sangat sulit berkorban demi iman dan demi membantu sesama. Kita tidak mau kehilangan harta demi membantu sesama dan bahkan menyelamatkan sesama. Bukan rahasia pula bahwa kita seringkali menghabiskan uang, harta demi kesenangan, tetapi sulit berkorban demi iman dan demi Gereja. Padahal sebenarnya, berapalah nilai harta dan jabatan bila seorang manusia diselamatkan dan beroleh keselamatan kekal? Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.