RENUNGAN HARIAN: Selasa 31 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan IV:
(Yohanes Bosko)
2Sam 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3, Mzm 86:1-2,3-4,5-6, Mrk 5:21-43
MASA BIASA TAHUN B: Pekan IV:
(Yohanes Bosko)
2Sam 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3, Mzm 86:1-2,3-4,5-6, Mrk 5:21-43
BACAAN INJIL:
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
RENUNGAN:
Perikop Injil hari ini sungguh mengandung banyak hal yang mengagumkan. Yang pertama-tama jelas ada pada Yesus yang penuh kuasa. Kuasa Yesus mengalir bukan hanya dengan kata-kata, bukan hanya dengan sentuhan kepada orang sakit, tetapi kuasa-Nya mengalir dengan sendirinya kepada orang yang percaya kepada Dia.
Hal ini jelas dikisahkan dalam Injil hari ini. Yesus diminta untuk menyembuhkan seorang anak perempuan yang sedan sakit dan hampir mati. Atas permintaan ibu anak itu, Yesus pergi ke rumah ibu itu untuk menyembuhkan anak kecil itu. Namun di tengah jalan, ada seorang wanita yang sudah bertahun-tahun sakit pendarahan dan tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Wanita itu berpikir dan memiliki iman yang dalam karena dia yakin bahwa hanya menyentuh ujung jubah Yesus saja, dia pasti akan sembuh. Oleh karena itu di tengah kerumunan orang banyak, dia berusaha menyentuh ujun jubah Yesus, dan sangat luar biasa, dia sembuh dari penyakitnya itu. Ternyata Yesus tahu bahwa ada yang menyentuh ujung juba-Nya dan Yesus juga tahu bahwa ada kuasa yang mengalir dari diri-Nya, sehingga Dia mencari orang yang menjamah jubah-Nya. Setelah perempuan itu mengaku, Yesus tidak marah, tetapi dengan penuh cinta kasih menyapa wanita itu. Demikian juga setelah sampai di rumah perempuan itu, anak itu sudah mati dan akhirnya Yesus juga menghidupkannya kembali.
Sungguh luar biasa kuasa yang ada dalam diri Yesus, namun lebih luar biasa lagi kasih yang ada dan mengalir dalam diri Yesus. Siapapun yang datang kepada-Nya dengan penuh iman untuk meminta tolong, pasti akan dilayani oleh Yesus. Yesus menggunakan kuasa yang ada pada-Nya bukan untuk mencari kesenangan, tetapi untuk menyatakan kasih Allah kepada manusia, sehingga Yesus selalu siap membantu.
Kitapun mungkin punya kemampuan atau sesuatu yang berharga dalam diri kita. Semuanya itu adalah anugerah Allah yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Namun menjadi suatu permenungan bagi kita, “Apakah semuanya itu sudah kita lakukan untuk menyatakan kemuliaan dan kasih Allah kepada sesama?” Mungkin seringkali yang terjadi adalah sebaliknya, apa yang ada pada kita hanya kita gunakan untuk mencari kesenangan dan kepentingan diri sendiri dan bahkan kita tidak rela kehilangan atau kekurangan dengan membagikannya kepada sesama. Maka baiklah kita, bila dipercaya akan suatu kuasa atau harta, kita gunakan untuk menyatakan kemuliaan dan kasih Allah kepada sesama.
Sikap wanita yang sakit para itu juga hendaknya juga menjadi telan bagi kita. Wanita itu mempunyai keyakinan dan iman yang dalam kepada Yesus sehingga berpikir bahwa hanya dengan menjamah ujung jubah Yesus saja, dia pasti sembuh. Memang benar, dia sembuh. Bagaiman dengan hidup iman kita? Kita mengatakan bahwa kita adalah orang beriman, tetapi tidak memiliki iman yang dalam kepada Yesus. Saat kita mengalami sakit atau persoalan hidup, justru kita meninggalkan iman kita. Renungkanlah apa yang dilakukan oleh wanita ini, ketika tidak ada orang yang bisa menyembuhkannya dia berusaha datang kepada Yesus dan hanya menjamah ujung jubah Yesus, dia menjadi sembuh. Demikian juga dalam hidup kita, pada saat kita merasa tidak ada lagi yang membantu kita, pada saat kita mengalami persoalan hidup, datanglah kepada Yesus dengan penuh iman, hanya dengan menjamah ujung jubah Yesus, kitapun pasti akan disembuhkan. Tuhan Yesus selalu tahu apa yang kita butuhkan. Amin.
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
RENUNGAN:
Perikop Injil hari ini sungguh mengandung banyak hal yang mengagumkan. Yang pertama-tama jelas ada pada Yesus yang penuh kuasa. Kuasa Yesus mengalir bukan hanya dengan kata-kata, bukan hanya dengan sentuhan kepada orang sakit, tetapi kuasa-Nya mengalir dengan sendirinya kepada orang yang percaya kepada Dia.
Hal ini jelas dikisahkan dalam Injil hari ini. Yesus diminta untuk menyembuhkan seorang anak perempuan yang sedan sakit dan hampir mati. Atas permintaan ibu anak itu, Yesus pergi ke rumah ibu itu untuk menyembuhkan anak kecil itu. Namun di tengah jalan, ada seorang wanita yang sudah bertahun-tahun sakit pendarahan dan tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Wanita itu berpikir dan memiliki iman yang dalam karena dia yakin bahwa hanya menyentuh ujung jubah Yesus saja, dia pasti akan sembuh. Oleh karena itu di tengah kerumunan orang banyak, dia berusaha menyentuh ujun jubah Yesus, dan sangat luar biasa, dia sembuh dari penyakitnya itu. Ternyata Yesus tahu bahwa ada yang menyentuh ujung juba-Nya dan Yesus juga tahu bahwa ada kuasa yang mengalir dari diri-Nya, sehingga Dia mencari orang yang menjamah jubah-Nya. Setelah perempuan itu mengaku, Yesus tidak marah, tetapi dengan penuh cinta kasih menyapa wanita itu. Demikian juga setelah sampai di rumah perempuan itu, anak itu sudah mati dan akhirnya Yesus juga menghidupkannya kembali.
Sungguh luar biasa kuasa yang ada dalam diri Yesus, namun lebih luar biasa lagi kasih yang ada dan mengalir dalam diri Yesus. Siapapun yang datang kepada-Nya dengan penuh iman untuk meminta tolong, pasti akan dilayani oleh Yesus. Yesus menggunakan kuasa yang ada pada-Nya bukan untuk mencari kesenangan, tetapi untuk menyatakan kasih Allah kepada manusia, sehingga Yesus selalu siap membantu.
Kitapun mungkin punya kemampuan atau sesuatu yang berharga dalam diri kita. Semuanya itu adalah anugerah Allah yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Namun menjadi suatu permenungan bagi kita, “Apakah semuanya itu sudah kita lakukan untuk menyatakan kemuliaan dan kasih Allah kepada sesama?” Mungkin seringkali yang terjadi adalah sebaliknya, apa yang ada pada kita hanya kita gunakan untuk mencari kesenangan dan kepentingan diri sendiri dan bahkan kita tidak rela kehilangan atau kekurangan dengan membagikannya kepada sesama. Maka baiklah kita, bila dipercaya akan suatu kuasa atau harta, kita gunakan untuk menyatakan kemuliaan dan kasih Allah kepada sesama.
Sikap wanita yang sakit para itu juga hendaknya juga menjadi telan bagi kita. Wanita itu mempunyai keyakinan dan iman yang dalam kepada Yesus sehingga berpikir bahwa hanya dengan menjamah ujung jubah Yesus saja, dia pasti sembuh. Memang benar, dia sembuh. Bagaiman dengan hidup iman kita? Kita mengatakan bahwa kita adalah orang beriman, tetapi tidak memiliki iman yang dalam kepada Yesus. Saat kita mengalami sakit atau persoalan hidup, justru kita meninggalkan iman kita. Renungkanlah apa yang dilakukan oleh wanita ini, ketika tidak ada orang yang bisa menyembuhkannya dia berusaha datang kepada Yesus dan hanya menjamah ujung jubah Yesus, dia menjadi sembuh. Demikian juga dalam hidup kita, pada saat kita merasa tidak ada lagi yang membantu kita, pada saat kita mengalami persoalan hidup, datanglah kepada Yesus dengan penuh iman, hanya dengan menjamah ujung jubah Yesus, kitapun pasti akan disembuhkan. Tuhan Yesus selalu tahu apa yang kita butuhkan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.