RENUNGAN HARIAN: Sabtu 28 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan III:
(Tomas Aquino)
2Sam 12:1-7a,11-17,Mzm 51:12-13,14-15,16-17,Mrk 4:35-41
MASA BIASA TAHUN B: Pekan III:
(Tomas Aquino)
2Sam 12:1-7a,11-17,Mzm 51:12-13,14-15,16-17,Mrk 4:35-41
BACAAN INJIL:
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
RENUNGAN:
Ketika semua kehidupan kita lancar tanpa hambatan atau persoalan yang berarti, kita pasti akan mudah mengatakan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Yesus. Bahkan saat-saat demikian kita pasti akan dengan riang gembira bernyanyi memuji Tuhan. Namun bila persoalan hidup menghampiri kita, kita pasti tidak bisa lagi berdoa dengan tenang, pasti kita akan sulit memberi waktu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan rohani. Bahkan mungkin kita tidak lagi dengan mudah mengakatan bahwa kita percaya kepada Yesus. Malahan mungkin kita akan protes kepada Tuhan, menganggap Tuhan tidak peduli dengan hidup kita.
Dalam Injil hari ini, kita mendengarkan bagaimana pergolakan iman para murid. Para murid mengikuti Yesus dalam pewartaan-Nya. Diceritakan bahwa sehabis mengajar di suatu tempat, Yesus bersama para murid bertolak ke seberang dengan naik perahu. Dalam perjalanan itu, taufan mengamuk dasyat sehingga menggoncangkan perahu itu dan air mulai masuk ke perahu, sedangkan Yesus tidur di buritan. Gelombang yang dasyat dan air yang mulai masuk seakan tidak membangunkan Yesus dari tidur-Nya dan seakan tidak peduli dengan keadaan para murid yang mulai panik. Oleh karena itulah para murid membangunkan Yesus dengan suatu teguran keras, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"Bisa kita bayangkan bagaimana kata-kata ini dikatakan oleh para murid pada saat mereka panik. Ini teguran yang sangat keras, yang mengungkapkan kekesalan hati para murid karena menganggap seakan Yesus tidak peduli. Apakah Yesus tertidur pada saat para murid menghadapi gelombang dasyat? Apakah Yesus tidak peduli pada persoalan yang dihadapi para murid? Tentu tidak. Yesus tidak pernah tertidur dan Yesus tidak pernah tidak peduli dengan para murid apalagi sedang mengalami persoalan hidup. Hal ini terungkap dari tindakan Yesus yang setelah bangun langsung bertindak membebaskan para murid dari ketakutan besar yakni dengna menenangkan taufan yang dasyat. Kesalahan para murid Jelas karena mereka tidak beriman. Ini terlihat dari kata-kata yang dilontarkan kepada Yesus, yakni “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Dalam kata-kata itu jelas mereka yang sudah menyaksikan perbuatan-perbuatna besar yang dilakukan oleh Yesus yang menyatakan Dia adalah Tuhan, tetapi tetap kurang percaya akan semuanya itu sehingga mereka panik dan dalam kepanikan justru mengatakan bahwa mereka dan Yesus sendiri akan binasa oleh karena taufan yang dasyat. Dalam kepanikan itu mereka menganggap bahwa Yesus sama seperti mereka yang akan sama-sama bisa dibinasakan oleh taufan yang dasyat.
Dari Injil hari ini, menjadi permenungan bagi kita bahwa hidup orang kristiani tidak akan pernah lepas dari persoalan hidup dan bahkan saat bersama dengan Yesus atau saat kita sungguh mulai beriman, saat itu pasti kita akan mengalami gelombang taufan dasyat yang bisa menghempaskan perahu kehidupan kita. Dalam keadaan demikian, iman kita bisa goyah dan pada akhirnya kita bisa sampai pada suatu pemikiran bahwa Tuhan tidak peduli dengan kehidupan kita. Saat mengalami persoalan hidup, kita bisa berpikir bahwa Yesus tidak bersama dengan kita, Yesus tertidur dan menganggap bahwa Yesus membiarkan kita binasa. Pemikiran demikian jelas tidak benar.
Hidup orang beriman tidak akan pernah terlepas dari persoalan, bahkan semakin kita mendekatkan diri dengan Tuhan, malah semakin besar dan berat persoalan yang kita hadapai, karena bagaimanapun setan tidak akan membiarkan kita dekat dengan Tuhan. Tetapi dalam situasi demikian, baiklah kita tetap yakin bahwa Tuhan tidak pernah tertidur, Tuhan tidak pernah tidak peduli dan membiarkan kita binasa, tetapi Tuhan selalu hadir dan ada dalam perahu kehidupan kita. Coba kita renungkan kata-kata Yesus, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Yesus menegur para murid karena mereka begitu ketakutan menghadapi taufan yang dasyat dan yang sebenarnya kalau mereka percaya kepada Yesus, mereka tidak begitu pani dan mereka sendiri sanggup menghadapi semuanya itu. Demikian juga halnya dengan hidup kita, dalam mengahadapi taufan kehidupan, kita tidak usah terlalu panik dan ketakutan, karena kita percaya bahwa Yesus selalu ada besama dengan kita. Bila kita sungguh-sungguh tetap yakin pada Tuhan yang selalu menyertai kita, kita pasti tidak akan ketakutan besar menghadapi persoalan hidup kita, kita pasti akan beroleh kekuatan untuk menghadapi semuanya itu, sehingga kita tidak sampai berpaling dari iman kita. Dalam situasi demikian, silahkan datang kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, bukan untuk memarahi Tuhan dan bukan untuk mengatakan bahwa Dia tidak peduli. Tetapi datanglah kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, maka Tuhan akan bersegera menolong. Semoga kita tetap setia beriman kepada Tuhan kapanpun dan dalam situasi apapun. Amin.
Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
RENUNGAN:
Ketika semua kehidupan kita lancar tanpa hambatan atau persoalan yang berarti, kita pasti akan mudah mengatakan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Yesus. Bahkan saat-saat demikian kita pasti akan dengan riang gembira bernyanyi memuji Tuhan. Namun bila persoalan hidup menghampiri kita, kita pasti tidak bisa lagi berdoa dengan tenang, pasti kita akan sulit memberi waktu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan rohani. Bahkan mungkin kita tidak lagi dengan mudah mengakatan bahwa kita percaya kepada Yesus. Malahan mungkin kita akan protes kepada Tuhan, menganggap Tuhan tidak peduli dengan hidup kita.
Dalam Injil hari ini, kita mendengarkan bagaimana pergolakan iman para murid. Para murid mengikuti Yesus dalam pewartaan-Nya. Diceritakan bahwa sehabis mengajar di suatu tempat, Yesus bersama para murid bertolak ke seberang dengan naik perahu. Dalam perjalanan itu, taufan mengamuk dasyat sehingga menggoncangkan perahu itu dan air mulai masuk ke perahu, sedangkan Yesus tidur di buritan. Gelombang yang dasyat dan air yang mulai masuk seakan tidak membangunkan Yesus dari tidur-Nya dan seakan tidak peduli dengan keadaan para murid yang mulai panik. Oleh karena itulah para murid membangunkan Yesus dengan suatu teguran keras, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"Bisa kita bayangkan bagaimana kata-kata ini dikatakan oleh para murid pada saat mereka panik. Ini teguran yang sangat keras, yang mengungkapkan kekesalan hati para murid karena menganggap seakan Yesus tidak peduli. Apakah Yesus tertidur pada saat para murid menghadapi gelombang dasyat? Apakah Yesus tidak peduli pada persoalan yang dihadapi para murid? Tentu tidak. Yesus tidak pernah tertidur dan Yesus tidak pernah tidak peduli dengan para murid apalagi sedang mengalami persoalan hidup. Hal ini terungkap dari tindakan Yesus yang setelah bangun langsung bertindak membebaskan para murid dari ketakutan besar yakni dengna menenangkan taufan yang dasyat. Kesalahan para murid Jelas karena mereka tidak beriman. Ini terlihat dari kata-kata yang dilontarkan kepada Yesus, yakni “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Dalam kata-kata itu jelas mereka yang sudah menyaksikan perbuatan-perbuatna besar yang dilakukan oleh Yesus yang menyatakan Dia adalah Tuhan, tetapi tetap kurang percaya akan semuanya itu sehingga mereka panik dan dalam kepanikan justru mengatakan bahwa mereka dan Yesus sendiri akan binasa oleh karena taufan yang dasyat. Dalam kepanikan itu mereka menganggap bahwa Yesus sama seperti mereka yang akan sama-sama bisa dibinasakan oleh taufan yang dasyat.
Dari Injil hari ini, menjadi permenungan bagi kita bahwa hidup orang kristiani tidak akan pernah lepas dari persoalan hidup dan bahkan saat bersama dengan Yesus atau saat kita sungguh mulai beriman, saat itu pasti kita akan mengalami gelombang taufan dasyat yang bisa menghempaskan perahu kehidupan kita. Dalam keadaan demikian, iman kita bisa goyah dan pada akhirnya kita bisa sampai pada suatu pemikiran bahwa Tuhan tidak peduli dengan kehidupan kita. Saat mengalami persoalan hidup, kita bisa berpikir bahwa Yesus tidak bersama dengan kita, Yesus tertidur dan menganggap bahwa Yesus membiarkan kita binasa. Pemikiran demikian jelas tidak benar.
Hidup orang beriman tidak akan pernah terlepas dari persoalan, bahkan semakin kita mendekatkan diri dengan Tuhan, malah semakin besar dan berat persoalan yang kita hadapai, karena bagaimanapun setan tidak akan membiarkan kita dekat dengan Tuhan. Tetapi dalam situasi demikian, baiklah kita tetap yakin bahwa Tuhan tidak pernah tertidur, Tuhan tidak pernah tidak peduli dan membiarkan kita binasa, tetapi Tuhan selalu hadir dan ada dalam perahu kehidupan kita. Coba kita renungkan kata-kata Yesus, "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Yesus menegur para murid karena mereka begitu ketakutan menghadapi taufan yang dasyat dan yang sebenarnya kalau mereka percaya kepada Yesus, mereka tidak begitu pani dan mereka sendiri sanggup menghadapi semuanya itu. Demikian juga halnya dengan hidup kita, dalam mengahadapi taufan kehidupan, kita tidak usah terlalu panik dan ketakutan, karena kita percaya bahwa Yesus selalu ada besama dengan kita. Bila kita sungguh-sungguh tetap yakin pada Tuhan yang selalu menyertai kita, kita pasti tidak akan ketakutan besar menghadapi persoalan hidup kita, kita pasti akan beroleh kekuatan untuk menghadapi semuanya itu, sehingga kita tidak sampai berpaling dari iman kita. Dalam situasi demikian, silahkan datang kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, bukan untuk memarahi Tuhan dan bukan untuk mengatakan bahwa Dia tidak peduli. Tetapi datanglah kepada Tuhan untuk meminta pertolongan, maka Tuhan akan bersegera menolong. Semoga kita tetap setia beriman kepada Tuhan kapanpun dan dalam situasi apapun. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.