RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SABTU 30 Juli 2011
(Petrus Krisologus, Yustinus de Yakobis)
Im 25:1,8-17, Mzm 67:2-3,5,7-8, Mat 14:1-12
(Petrus Krisologus, Yustinus de Yakobis)
Im 25:1,8-17, Mzm 67:2-3,5,7-8, Mat 14:1-12
BACAAN INJIL:
Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
RENUNGAN:
Pesta ulang tahun adalah pesta sukacita. Pada pesta ulang tahun, seseorang diajak untuk menayadari hidup yang diterima dan bertambahnya usia. Namun seringkali pada saat pesta ulang tahun orang hanya sekedar bersenang-senang, tidak sampai pada suatu kesadaran hidup yang diterima adalah berasal dari Tuhan dan Tuhan pula yang memberkati sehingga bertambah usia. Kalau sekiranya orang menyadari sumber hidup adalah Tuhan dan Tuhan yang memberkati sehingga usia bertambah, tentu yang berulang tahun bersuka cita dan hendak membagikan sukacita hidup bagi orang lain. Namun kenyataannya dalam pesta ulang tahun Herodes, dia tidak sampai kepada maksud tadi, dia hanya sekedar bersenang-senang dan bahkan pada saat pesta ulang tahunnya, dia menghilangkan nyawa Yohanes pemandi. Jelas bahwa dia menganggap bahwa hidup yang dia terima dan dia bisa bertahan hidup hanya karena kuasa, pangkat dan kekayaan yang dia miliki, bukan karena berkat Tuhan. Bahkan diapun seakan menganggap bahwa hidup itu adalah miliknya sehingga dia dengan mudah menghilangkan nyawa atau hidup Yohanes pembaptis.
Belajar dari Injil hari ini, kita disadarkan bahwa Tuhan telah memberi kita hidup dan berkat-Nya. Apa yang kita miliki adalah anugerah Tuhan, bukan karena jasa kita, bukan karena pangkat, kuasa dan kekayaan. Dengan menyadari bahwa begitu besar kasih karunia Tuhan bagi kita, tentu kita diajak untuk bersyukur atas semuanya dan berusaha untuk membagikan sukacita berkat Tuhan kepada sesama.
Kita sering kurang menyadari bahwa Tuhan telah memberi kita hidup dan Dia pula telah menganugerahkan berkat-Nya kepada kita. Oleh karena itulah kita kurang mau berbagi sukacita dengan sasama kita. Karena kita menganggap bahwa apa yang ada pada kita adalah karena jasa dan usaha kita, maka kita sulit untuk berbagi dengan sesama. Maka jelaslah bahwa orang yang menyadari hidup dan berkat adalah dari Tuhan, dia juga akan berbagi sukacita dengan sesama. Amin.
Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
RENUNGAN:
Pesta ulang tahun adalah pesta sukacita. Pada pesta ulang tahun, seseorang diajak untuk menayadari hidup yang diterima dan bertambahnya usia. Namun seringkali pada saat pesta ulang tahun orang hanya sekedar bersenang-senang, tidak sampai pada suatu kesadaran hidup yang diterima adalah berasal dari Tuhan dan Tuhan pula yang memberkati sehingga bertambah usia. Kalau sekiranya orang menyadari sumber hidup adalah Tuhan dan Tuhan yang memberkati sehingga usia bertambah, tentu yang berulang tahun bersuka cita dan hendak membagikan sukacita hidup bagi orang lain. Namun kenyataannya dalam pesta ulang tahun Herodes, dia tidak sampai kepada maksud tadi, dia hanya sekedar bersenang-senang dan bahkan pada saat pesta ulang tahunnya, dia menghilangkan nyawa Yohanes pemandi. Jelas bahwa dia menganggap bahwa hidup yang dia terima dan dia bisa bertahan hidup hanya karena kuasa, pangkat dan kekayaan yang dia miliki, bukan karena berkat Tuhan. Bahkan diapun seakan menganggap bahwa hidup itu adalah miliknya sehingga dia dengan mudah menghilangkan nyawa atau hidup Yohanes pembaptis.
Belajar dari Injil hari ini, kita disadarkan bahwa Tuhan telah memberi kita hidup dan berkat-Nya. Apa yang kita miliki adalah anugerah Tuhan, bukan karena jasa kita, bukan karena pangkat, kuasa dan kekayaan. Dengan menyadari bahwa begitu besar kasih karunia Tuhan bagi kita, tentu kita diajak untuk bersyukur atas semuanya dan berusaha untuk membagikan sukacita berkat Tuhan kepada sesama.
Kita sering kurang menyadari bahwa Tuhan telah memberi kita hidup dan Dia pula telah menganugerahkan berkat-Nya kepada kita. Oleh karena itulah kita kurang mau berbagi sukacita dengan sasama kita. Karena kita menganggap bahwa apa yang ada pada kita adalah karena jasa dan usaha kita, maka kita sulit untuk berbagi dengan sesama. Maka jelaslah bahwa orang yang menyadari hidup dan berkat adalah dari Tuhan, dia juga akan berbagi sukacita dengan sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.