RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SENIN 25 Juli 2011
(Pesta St. Yakobus, Rasul)
2Kor 4:7-15, Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6, Mat 20:20-28
(Pesta St. Yakobus, Rasul)
2Kor 4:7-15, Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6, Mat 20:20-28
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu.”
BACAAN INJIL:
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan.
RENUNGAN:
KKN dan sogok menyogok sudah biasa dalam hidup sekarang, dan bahkan sudah dianggap hal yang lumrah. Maka tidak jarang bila saat penerimaan pegawai negeri, orang berlomba menjalin relasi atau mempergunakan relasi dengan orang tertentu untuk dapat diterima menjadi pegawai negeri. Bila relasi itu dirasa kurang kuat, maka orang mulai memberi sogokan agar semua lancar dan keinginannya dikabulkan. Orang juga suka dan bangga bila mempunyai relasi dengan orang-orang kaya, orang penting dan pejabat atau penguasa karena dengan demikian menganggap bahwa mereka akan mendapat untuk dan keinginannya terkabul.
Kebiasaan ini juga terkadang terbawa-bawa dalam kehidupan menggereja. Tidak jarang terjadi pengurus gereja mengharapkan bahwa urusan mereka akan dipermudah oleh pastor / gereja karena menganggap punya relasi baik dengan Gereja dengan menjadi pengurus gereja. Ada pula yang berusaha ‘menyogok’ Gereja atau pastor dengan mengatakan bahwa mereka akan membayar semua kewajiban mereka yang selama ini tidak diberi karena tidak aktif menggereja dan bahkan akan menyumbang Gereja bila keinginan mereka dipenuhi oleh Gereja. Pernah juga terjadi keluarga pastor, suster atau frater mengharapkan mereka diberi hak istimewa dari peratuan atau kewajiban yang berlaku dan bahkan sekan mengharapkan peraturan dan kebijakan Gereja tidak diberlakukan kepada mereka.
Contoh di atas hanya beberapa contoh dari kebiasaan KKN dan sogok menyogok yang sudah dipelihara dalam hidup sekarang. Namun syukurlah bahwa sehubungan dengan beroleh berkat dan masuk kerajaan surga adalah sepenuhnya hak Allah dan tidak ada orang yang bisa menyogok Tuhan. Dalam injil hari ini dengan jelas kita dengarkan bagaimana ibu dari anak-anak Zebedeus meminta agar kedua anaknya kelak diperkenankan duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus. Permintaan ibu itu memang wajar sebagai ungkapan kasihnya kepada anak-anaknya. Sebab setiap ibu pasti mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun dia tidak tahu bahwa hanya mengharapkan yang baik bagi anak-anak tidak cukup hanya dengan berharap dan meminta, tetapi harus meminum cawan yang diminum oleh Yesus. Minum cawan berarti mengikuti ajaran dan teladan Yesus, bahkan juga harus siap mengalami penderitaan yang dialami oleh Yesus sendiri.
Dengan demikian jelas bagi kita bahwa bila orang tua mengharapkan masa depan yang baik bagi anak-anak, tidak cukup kiranya hanya berharap dan meminta, tetapi haruslah kiranya berjuang nyata bagi anak-anak yang tentunya terutama adalah dengan memberi teladan hidup dengan menghayati iman kristiani. Bahkan orang tua harus hidup menjadi pelayan bagi anak-anaknya. Itu berarti orang tua harus selalu berusaha dan berjuang untuk melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Kiranya hal ini perlu mendapat perhatian karena begitu banyak orang tua yang berharap masa depan anaknya kelak baik, banyak orang tua yang hanya berharap anak-anaknya setia dalam iman katolik, banyak orang tua yang juga hanya meminta kepada anak-anak agar menjadi anak yang baik, tetapi lupa bahwa mereka harus memberi contoh teladan hidup iman.
Namun kiranya sabda Tuhan hari ini tidak hanya buat para orang tua, tetapi buat kita semua yang mendambakan kebahagiaan atau kehidupan kekal di surga. Barang siapa mendambakan kebahagian hidup, harus berjuang dengan ikut meminum cawan yang diminum oleh Yesus. Kerajaan Allah itu disediakan bagi siapa saja yang hidup mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh. Iman kepada Yesus dan hidup yang berkenan di hadapan Allah adalah hidup yang menjadi pelayan bagi sesamanya, bukan menjadi tuan atas orang lain. Maka semoga kita berani hidup menjadi pelayan bagi sesama, lemah lembut terhadap sesama karena itulah hidup yang berkenan di hadapan Allah. Amin.
BACAAN INJIL:
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan.
RENUNGAN:
KKN dan sogok menyogok sudah biasa dalam hidup sekarang, dan bahkan sudah dianggap hal yang lumrah. Maka tidak jarang bila saat penerimaan pegawai negeri, orang berlomba menjalin relasi atau mempergunakan relasi dengan orang tertentu untuk dapat diterima menjadi pegawai negeri. Bila relasi itu dirasa kurang kuat, maka orang mulai memberi sogokan agar semua lancar dan keinginannya dikabulkan. Orang juga suka dan bangga bila mempunyai relasi dengan orang-orang kaya, orang penting dan pejabat atau penguasa karena dengan demikian menganggap bahwa mereka akan mendapat untuk dan keinginannya terkabul.
Kebiasaan ini juga terkadang terbawa-bawa dalam kehidupan menggereja. Tidak jarang terjadi pengurus gereja mengharapkan bahwa urusan mereka akan dipermudah oleh pastor / gereja karena menganggap punya relasi baik dengan Gereja dengan menjadi pengurus gereja. Ada pula yang berusaha ‘menyogok’ Gereja atau pastor dengan mengatakan bahwa mereka akan membayar semua kewajiban mereka yang selama ini tidak diberi karena tidak aktif menggereja dan bahkan akan menyumbang Gereja bila keinginan mereka dipenuhi oleh Gereja. Pernah juga terjadi keluarga pastor, suster atau frater mengharapkan mereka diberi hak istimewa dari peratuan atau kewajiban yang berlaku dan bahkan sekan mengharapkan peraturan dan kebijakan Gereja tidak diberlakukan kepada mereka.
Contoh di atas hanya beberapa contoh dari kebiasaan KKN dan sogok menyogok yang sudah dipelihara dalam hidup sekarang. Namun syukurlah bahwa sehubungan dengan beroleh berkat dan masuk kerajaan surga adalah sepenuhnya hak Allah dan tidak ada orang yang bisa menyogok Tuhan. Dalam injil hari ini dengan jelas kita dengarkan bagaimana ibu dari anak-anak Zebedeus meminta agar kedua anaknya kelak diperkenankan duduk di sebelah kanan dan di sebelah kiri Yesus. Permintaan ibu itu memang wajar sebagai ungkapan kasihnya kepada anak-anaknya. Sebab setiap ibu pasti mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Namun dia tidak tahu bahwa hanya mengharapkan yang baik bagi anak-anak tidak cukup hanya dengan berharap dan meminta, tetapi harus meminum cawan yang diminum oleh Yesus. Minum cawan berarti mengikuti ajaran dan teladan Yesus, bahkan juga harus siap mengalami penderitaan yang dialami oleh Yesus sendiri.
Dengan demikian jelas bagi kita bahwa bila orang tua mengharapkan masa depan yang baik bagi anak-anak, tidak cukup kiranya hanya berharap dan meminta, tetapi haruslah kiranya berjuang nyata bagi anak-anak yang tentunya terutama adalah dengan memberi teladan hidup dengan menghayati iman kristiani. Bahkan orang tua harus hidup menjadi pelayan bagi anak-anaknya. Itu berarti orang tua harus selalu berusaha dan berjuang untuk melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Kiranya hal ini perlu mendapat perhatian karena begitu banyak orang tua yang berharap masa depan anaknya kelak baik, banyak orang tua yang hanya berharap anak-anaknya setia dalam iman katolik, banyak orang tua yang juga hanya meminta kepada anak-anak agar menjadi anak yang baik, tetapi lupa bahwa mereka harus memberi contoh teladan hidup iman.
Namun kiranya sabda Tuhan hari ini tidak hanya buat para orang tua, tetapi buat kita semua yang mendambakan kebahagiaan atau kehidupan kekal di surga. Barang siapa mendambakan kebahagian hidup, harus berjuang dengan ikut meminum cawan yang diminum oleh Yesus. Kerajaan Allah itu disediakan bagi siapa saja yang hidup mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh. Iman kepada Yesus dan hidup yang berkenan di hadapan Allah adalah hidup yang menjadi pelayan bagi sesamanya, bukan menjadi tuan atas orang lain. Maka semoga kita berani hidup menjadi pelayan bagi sesama, lemah lembut terhadap sesama karena itulah hidup yang berkenan di hadapan Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.