Renungan Hari Kamis Pekan Paskah ke VII, 9 Juni 2011
(Efrem, Yosef de Anchieta)
Kis 22:30, 23:6-11, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Yoh 17:20-26
(Efrem, Yosef de Anchieta)
Kis 22:30, 23:6-11, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Yoh 17:20-26
BACAAN INJIL:
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
RENUNGAN:
Sekarang ini terdapat banyak aliran atau sekte Gereja Protestan, jumlahnya mungkin hampir ribuan sekte. Kerap terjadi munculnya aliran atau sekte baru dikarena pribadi tertentu merasa mendapat wahyu dari Tuhan, sehingga mendirikan aliran baru. Adapula yang karena ketidakcocokan dengan antar pimpinan Gereja yang sudah ada atau jemaat dengan piminan mereka, maka pimpinan atau orang tertentu yang berseberangan itu akhirnya mendirikan aliran baru dengan nama baru pula. Seringkali juga terjadi, masing-masing aliran mengklaim diri bahwa gereja merekalah yang benar, yang dikehendaki Tuhan dan yang setia pada ajaran Yesus. Bukan rahasia pula bahwa banyak aliran sekte Protestan yang merasa dirinya benar, injili selalu berusaha mengkritik Gereja Katolik dan menganggap bahwa Gereja Katolik tersesat sehingga berusaha mempengaruhi umat katolik untuk masuk ke dalam Gereja mereka.
Melihat kenyataan yang demikian, perpecahan terjadi bukan hanya dalam hidup manusia tetapi juga terjadi dalam kalangan umat kristiani sendiri. Hal ini tentu sangat menyedihkan. Sebab jelas kita ketahui bahwa dalam hidup ini saja sudah banyak terjadi perpecahan atau pengelompokan, aliran-aliran gereja tertentu malah semakin memperparah dan bahkan seakan memecahbelah kebersamaan antar umat kristiani dengan mengklaim bahwa merekalah yang paling benar. Bahkan sering terjadi, umat tertentu yang sudah hidup dalam kebersamaan, malah menjadi terpecah belah karena ulah mereka yang demikian.
Membandingkan apa yang kita saksikan demikian dengan doa Yesus yang kita dengarkan hari ini, apa yang menjadi kekhawatiran Yesus sungguh terjadi. Dalam doa-Nya, Yesus berdoa agar para murid dan orang-orang yang percaya kepada-Nya karena pewartaan para murid juga menjadi satu sama seperti Dia yang bersatu dengan Allah Bapa. Yesus tahu bahwa perpecahan di antara para murid pasti akan terjadi, karena si jahat pasti akan berusaha memecah belah kesatuan para murid. Namun kenyataannya sekarang ini, apa yang dikhawatirkan Yesus sejak semula sudah terjadi.
Apakah dengan demikian doa Yesus tidak terkabul? Memang sepintas dengan melihat banyaknya perpecahan dalam diri Gereja Protestan sehingga melahirkan banyak aliran atau sekte, doa Yesus seakan tidak terkabul. Tetapi dalam diri Gereja Katolik yang dibawah pimpinan Paus sebagai pengganti Petrus, doa Yesus sungguh terwujud. Maka tugas kita yang tetap satu dengan Yesus dalam Gereja yang didirikan-Nya sendiri, untuk mewartakan kesatuan sebagai murid-murid Kristus. Doa dan harapan Yesus menjadi tugas perutusan kita masing-masing.
Dalam doa-Nya, Yesus berharap agar orang yang percaya kepada Dia, tetap bersatu dengan Dia karena dalam Dialah ada sukacita abadi. Yesus juga berharap agar kasih yang diberikan kepada Dia, juga tinggal dalam diri orang yang percaya kepada Yesus. Itu berarti dalam tugas perutusan itu, kita mewartakan kasih Allah yang tinggal dalam diri kita dengan hidup mengasihi sesama. Mengasihi sesama dan berusaha agar sesama juga tinggal dalam kasih Allah, itulah tujuan utama perutusan kita, bukan agar orang lain mengikuti kita atau bukan untuk mewartakan diri sendiri atau mencari kepentingan diri sendiri. Kalau sekiranya semua orang yang percaya kepada Yesus berpegang teguh pada perutusan agar orang tinggal dalam kasih Allah, tentu perpecahan dan lahirnya sekte-sekte tidak akan terjadi. Namun kenyataannya hal itu masih tetap terjadi bahkan hingga saat ini sekte gereja tertentu masih berusaha memecah belah gereja lain khususnya Gereja Katolik.
Melihat kenyataan bahwa tidak semua orang yang percaya kepada Yesus mengutakan kasih Allah dan agar sesama tinggal dalam kasih Allah, maka tugas kita yang bersatu dengan Yesus dalam Gereja Katolik yang diririkannya, untuk mewartakan dan mewujudkan doa Yesus yang kita dengarkan hari ini. Memang untuk melaksanakan tugas perutusan itu bukanlah hal yang mudah. Sebab sebagaimana dalam doa Yesus, sijahat pasti akan selalu berusaha memecahbelah orang-orang yang percaya kepada Yesus. Namun walaupun demikian berat atau tantangan mewujudkan doa Yesus, kita hendaknya tidak usah takut dan gentar, karena Yesus sendiri akan selalu beroda kepada kita dan karena kita mau mewujudkan doa Yesus, Yesus sendiri akan berpihak kepada kita. Amin.
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."
RENUNGAN:
Sekarang ini terdapat banyak aliran atau sekte Gereja Protestan, jumlahnya mungkin hampir ribuan sekte. Kerap terjadi munculnya aliran atau sekte baru dikarena pribadi tertentu merasa mendapat wahyu dari Tuhan, sehingga mendirikan aliran baru. Adapula yang karena ketidakcocokan dengan antar pimpinan Gereja yang sudah ada atau jemaat dengan piminan mereka, maka pimpinan atau orang tertentu yang berseberangan itu akhirnya mendirikan aliran baru dengan nama baru pula. Seringkali juga terjadi, masing-masing aliran mengklaim diri bahwa gereja merekalah yang benar, yang dikehendaki Tuhan dan yang setia pada ajaran Yesus. Bukan rahasia pula bahwa banyak aliran sekte Protestan yang merasa dirinya benar, injili selalu berusaha mengkritik Gereja Katolik dan menganggap bahwa Gereja Katolik tersesat sehingga berusaha mempengaruhi umat katolik untuk masuk ke dalam Gereja mereka.
Melihat kenyataan yang demikian, perpecahan terjadi bukan hanya dalam hidup manusia tetapi juga terjadi dalam kalangan umat kristiani sendiri. Hal ini tentu sangat menyedihkan. Sebab jelas kita ketahui bahwa dalam hidup ini saja sudah banyak terjadi perpecahan atau pengelompokan, aliran-aliran gereja tertentu malah semakin memperparah dan bahkan seakan memecahbelah kebersamaan antar umat kristiani dengan mengklaim bahwa merekalah yang paling benar. Bahkan sering terjadi, umat tertentu yang sudah hidup dalam kebersamaan, malah menjadi terpecah belah karena ulah mereka yang demikian.
Membandingkan apa yang kita saksikan demikian dengan doa Yesus yang kita dengarkan hari ini, apa yang menjadi kekhawatiran Yesus sungguh terjadi. Dalam doa-Nya, Yesus berdoa agar para murid dan orang-orang yang percaya kepada-Nya karena pewartaan para murid juga menjadi satu sama seperti Dia yang bersatu dengan Allah Bapa. Yesus tahu bahwa perpecahan di antara para murid pasti akan terjadi, karena si jahat pasti akan berusaha memecah belah kesatuan para murid. Namun kenyataannya sekarang ini, apa yang dikhawatirkan Yesus sejak semula sudah terjadi.
Apakah dengan demikian doa Yesus tidak terkabul? Memang sepintas dengan melihat banyaknya perpecahan dalam diri Gereja Protestan sehingga melahirkan banyak aliran atau sekte, doa Yesus seakan tidak terkabul. Tetapi dalam diri Gereja Katolik yang dibawah pimpinan Paus sebagai pengganti Petrus, doa Yesus sungguh terwujud. Maka tugas kita yang tetap satu dengan Yesus dalam Gereja yang didirikan-Nya sendiri, untuk mewartakan kesatuan sebagai murid-murid Kristus. Doa dan harapan Yesus menjadi tugas perutusan kita masing-masing.
Dalam doa-Nya, Yesus berharap agar orang yang percaya kepada Dia, tetap bersatu dengan Dia karena dalam Dialah ada sukacita abadi. Yesus juga berharap agar kasih yang diberikan kepada Dia, juga tinggal dalam diri orang yang percaya kepada Yesus. Itu berarti dalam tugas perutusan itu, kita mewartakan kasih Allah yang tinggal dalam diri kita dengan hidup mengasihi sesama. Mengasihi sesama dan berusaha agar sesama juga tinggal dalam kasih Allah, itulah tujuan utama perutusan kita, bukan agar orang lain mengikuti kita atau bukan untuk mewartakan diri sendiri atau mencari kepentingan diri sendiri. Kalau sekiranya semua orang yang percaya kepada Yesus berpegang teguh pada perutusan agar orang tinggal dalam kasih Allah, tentu perpecahan dan lahirnya sekte-sekte tidak akan terjadi. Namun kenyataannya hal itu masih tetap terjadi bahkan hingga saat ini sekte gereja tertentu masih berusaha memecah belah gereja lain khususnya Gereja Katolik.
Melihat kenyataan bahwa tidak semua orang yang percaya kepada Yesus mengutakan kasih Allah dan agar sesama tinggal dalam kasih Allah, maka tugas kita yang bersatu dengan Yesus dalam Gereja Katolik yang diririkannya, untuk mewartakan dan mewujudkan doa Yesus yang kita dengarkan hari ini. Memang untuk melaksanakan tugas perutusan itu bukanlah hal yang mudah. Sebab sebagaimana dalam doa Yesus, sijahat pasti akan selalu berusaha memecahbelah orang-orang yang percaya kepada Yesus. Namun walaupun demikian berat atau tantangan mewujudkan doa Yesus, kita hendaknya tidak usah takut dan gentar, karena Yesus sendiri akan selalu beroda kepada kita dan karena kita mau mewujudkan doa Yesus, Yesus sendiri akan berpihak kepada kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.