RENUNGAN MINGGU Paskah VII (Minggu 5 Juni 2011)
Kis 1:12-14; 1Ptr 4:13-16; Yoh 17:1-11a
Kis 1:12-14; 1Ptr 4:13-16; Yoh 17:1-11a
"Doa adalah nafas iman"
RENUNGAN:
“Ini adalah mama, mama lagi di kantor polisi karena ada urusan penting. Mama kehabisan uang dan pulsa, tolong kirimkan segera pulsa Rp. 20.000. Kirim ke no .... karena ini hp orang lain, mama pinjam.”
Bunyi sms ini pasti pernah kita terima, dan kita tidak tahu siapa pengirimnya. Saya teringat pada bunyi sms ini yang juga pernah saya terima, dan mengangkatnya pada hari minggu komunikasi ke 45 ini. Jelas bahwa sms ini adalah salah satu bentuk penipuan yang marak dilakukan lewa sms atau lewat telekomunikasi.
HP atau alat komunikasi yang seharusnya membantu manusia dalam berkomunikasi terutama dengan orang lain yang berada di tempat jauh, tetapi malah kerap disalah gunakan untuk melakukan kejahatan atau penipuan. Masih banyak bentuk lain yang dilakukan orang dengan menggunakan alat komunikasi. Bahkan seringkali iklan-iklan maupun sinetron, tanpa kita sadari seringkali meracuni hidup kita.
Dalam pesan Puas pada Hari Minggu Komunikasi ke 45 ini, beliau menekankan bawah kemajuan tehknologi atau dunia telekomunikasi patut kita syukuri dan kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, karena dapat membatu kita untuk mengetahui apa yang jauh dari kita dan kita dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada jauh dari kita. Namun beliau menekankan bahwa semuanya itu hanya salah satu cara yang harus membantu kita dalam berkomunikasi dengan sesama, bukan menjadi tujuan utama. Sebab bagaimanapun kehadiran kita secara pribadi bagi sesama itu jauh lebih penting dibanding dengan kehadiran lewat tehknologi. Demikian juga komunikasi secara langsung juga jauh lebih penting dibanding dengan telepon atau sms belaka. Janganlah pada akhirnya justru tehknologi itu malah menjauhkan kita dari sesama atau orang lain.
Paus juga menekankan agar alat komunikasi kita gunakan dengan jujur. Sebab pada kenyataannya, banyak orang menyalahgunakan telekomunikasi dengan tidak jujur, yakni malah dipergunakan untuk tindak kejahatan dan bahkan penipuan. Bahkan tidak jarang terjadi HP malah digunakan untuk selingkuh yang tentunya merusak keluarga dan kehidupan manusia.
Intinya, Paus mengingatkan kita agar kemajuan alat telekomunikasi kita gunakan sebaik-baiknya bahkan sangat baik juga bila digunakan sebagai sarana pewartaan iman.
Namun pada kenyataannya, kita seringkali menyalahgunakannya. Telekomunikasi yang seharusnya membantu kita dalam berkomunikasi dengan sesama, membantu kita untuk semakin dekat dengan orang lain, malah semakin menjauhkan kita dari sesama kita.
Dalam kehidupan kita, kita membutuhkan komunikasi dan telekomunikasi membantu kita untuk berkomunikasi dengan sesama kita. Namun kita juga tidak boleh lupa bahwa kita juga hendaknya menjalin komunikasi dengan Tuhan Allah sendiri. Alat komunikasi kita dengan Tuhan adalah dengan doa. Doa harus merupakan nafas iman. Dalam doa kita menjalin komunikasi dengan Tuhan Allah sendiri. Hal inilah yang diajarkan oleh Yesus lewat Injil hari ini. Yesus berkomunikasi atau berdoa kepada Allah Bapa bagi para murid-murid-Nya. Demikian juga para jemaat perdana bertekun dalam komunikasi atau dalam doa. Doa merupakan nafas hidup kristiani, nafas hidup kita.
Doa kita kepada Allah itu semakin mendekatkan kita dengan Allah sendiri. Demikian juga halnya, doa-doa kita juga hendaknya semakin mendekatkan kita dengan sesama. Sebab sebagaimana Yesus berdoa bagi para murid, demikian juga doa-doa kita juga hendaknya juga terarah kepada sesama kita, bukan hanya untuk diri sendiri. Doa-doa yang juga terarah bagi sesama, tentu mau tidak mau juga mengarahkan diri kita untuk semakin dekat dengan sesama dan hadir bagi sesama kita.
Pada perayaan hari ini, kita diingatkan pentingnya berkomunikasi dengan sesama, pentingnya alat komunikasi itu. Juga lebih penting lagi, agar kita menjalin komunikasi dengan Allah dan sesema. Alat untuk berkomunikasi dengan Allah adalah lewat hidup doa. Komunikasi dengan Allah juga terarah kepada komunikasi kita dengan sesama kita. Kalau dalam komunikasi dengan sesama dengan menggunakan tehknologi komunikasi, kita membutuhkan pulsa ataupun tergantung pada signal, tetapi komunikasi kita dengan Allah tidak dibatasi oleh pulsa maupun signal. Kita bebas berkomunikasi dengan Allah sampai berapa lama yang kita mau, kapanpun dan di manapun. Namun kenyataannya, kita kurang menjalin komunikasi dengan Tuhan. Waktu kita lebih banyak habis dengan menggunakan dunia tehknologi komunikasi dan malah itu menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama kita. Maka semoga dengan perayaan hari ini, kita diingatkan agar menggunakan kemajuan tehknologi telekomunikasi sebagai alat untuk membantu kita semakin dekat dengan sesama, bukan malah semakin menjauhkan kita dari sesama dan terutama Tuhan. Telekomunikasi juga hendaknya kita gunakan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Lebih dari itu, kita hendaknya tidak lupa setiap saat menjalin komunikasi dengan Tuhan lewat-lewat doa-doa pribadi maupun doa bersama. Amin.
“Ini adalah mama, mama lagi di kantor polisi karena ada urusan penting. Mama kehabisan uang dan pulsa, tolong kirimkan segera pulsa Rp. 20.000. Kirim ke no .... karena ini hp orang lain, mama pinjam.”
Bunyi sms ini pasti pernah kita terima, dan kita tidak tahu siapa pengirimnya. Saya teringat pada bunyi sms ini yang juga pernah saya terima, dan mengangkatnya pada hari minggu komunikasi ke 45 ini. Jelas bahwa sms ini adalah salah satu bentuk penipuan yang marak dilakukan lewa sms atau lewat telekomunikasi.
HP atau alat komunikasi yang seharusnya membantu manusia dalam berkomunikasi terutama dengan orang lain yang berada di tempat jauh, tetapi malah kerap disalah gunakan untuk melakukan kejahatan atau penipuan. Masih banyak bentuk lain yang dilakukan orang dengan menggunakan alat komunikasi. Bahkan seringkali iklan-iklan maupun sinetron, tanpa kita sadari seringkali meracuni hidup kita.
Dalam pesan Puas pada Hari Minggu Komunikasi ke 45 ini, beliau menekankan bawah kemajuan tehknologi atau dunia telekomunikasi patut kita syukuri dan kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, karena dapat membatu kita untuk mengetahui apa yang jauh dari kita dan kita dapat berkomunikasi dengan orang lain yang berada jauh dari kita. Namun beliau menekankan bahwa semuanya itu hanya salah satu cara yang harus membantu kita dalam berkomunikasi dengan sesama, bukan menjadi tujuan utama. Sebab bagaimanapun kehadiran kita secara pribadi bagi sesama itu jauh lebih penting dibanding dengan kehadiran lewat tehknologi. Demikian juga komunikasi secara langsung juga jauh lebih penting dibanding dengan telepon atau sms belaka. Janganlah pada akhirnya justru tehknologi itu malah menjauhkan kita dari sesama atau orang lain.
Paus juga menekankan agar alat komunikasi kita gunakan dengan jujur. Sebab pada kenyataannya, banyak orang menyalahgunakan telekomunikasi dengan tidak jujur, yakni malah dipergunakan untuk tindak kejahatan dan bahkan penipuan. Bahkan tidak jarang terjadi HP malah digunakan untuk selingkuh yang tentunya merusak keluarga dan kehidupan manusia.
Intinya, Paus mengingatkan kita agar kemajuan alat telekomunikasi kita gunakan sebaik-baiknya bahkan sangat baik juga bila digunakan sebagai sarana pewartaan iman.
Namun pada kenyataannya, kita seringkali menyalahgunakannya. Telekomunikasi yang seharusnya membantu kita dalam berkomunikasi dengan sesama, membantu kita untuk semakin dekat dengan orang lain, malah semakin menjauhkan kita dari sesama kita.
Dalam kehidupan kita, kita membutuhkan komunikasi dan telekomunikasi membantu kita untuk berkomunikasi dengan sesama kita. Namun kita juga tidak boleh lupa bahwa kita juga hendaknya menjalin komunikasi dengan Tuhan Allah sendiri. Alat komunikasi kita dengan Tuhan adalah dengan doa. Doa harus merupakan nafas iman. Dalam doa kita menjalin komunikasi dengan Tuhan Allah sendiri. Hal inilah yang diajarkan oleh Yesus lewat Injil hari ini. Yesus berkomunikasi atau berdoa kepada Allah Bapa bagi para murid-murid-Nya. Demikian juga para jemaat perdana bertekun dalam komunikasi atau dalam doa. Doa merupakan nafas hidup kristiani, nafas hidup kita.
Doa kita kepada Allah itu semakin mendekatkan kita dengan Allah sendiri. Demikian juga halnya, doa-doa kita juga hendaknya semakin mendekatkan kita dengan sesama. Sebab sebagaimana Yesus berdoa bagi para murid, demikian juga doa-doa kita juga hendaknya juga terarah kepada sesama kita, bukan hanya untuk diri sendiri. Doa-doa yang juga terarah bagi sesama, tentu mau tidak mau juga mengarahkan diri kita untuk semakin dekat dengan sesama dan hadir bagi sesama kita.
Pada perayaan hari ini, kita diingatkan pentingnya berkomunikasi dengan sesama, pentingnya alat komunikasi itu. Juga lebih penting lagi, agar kita menjalin komunikasi dengan Allah dan sesema. Alat untuk berkomunikasi dengan Allah adalah lewat hidup doa. Komunikasi dengan Allah juga terarah kepada komunikasi kita dengan sesama kita. Kalau dalam komunikasi dengan sesama dengan menggunakan tehknologi komunikasi, kita membutuhkan pulsa ataupun tergantung pada signal, tetapi komunikasi kita dengan Allah tidak dibatasi oleh pulsa maupun signal. Kita bebas berkomunikasi dengan Allah sampai berapa lama yang kita mau, kapanpun dan di manapun. Namun kenyataannya, kita kurang menjalin komunikasi dengan Tuhan. Waktu kita lebih banyak habis dengan menggunakan dunia tehknologi komunikasi dan malah itu menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama kita. Maka semoga dengan perayaan hari ini, kita diingatkan agar menggunakan kemajuan tehknologi telekomunikasi sebagai alat untuk membantu kita semakin dekat dengan sesama, bukan malah semakin menjauhkan kita dari sesama dan terutama Tuhan. Telekomunikasi juga hendaknya kita gunakan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Lebih dari itu, kita hendaknya tidak lupa setiap saat menjalin komunikasi dengan Tuhan lewat-lewat doa-doa pribadi maupun doa bersama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.