BACAAN INJIL HARI MINGGU ADVEN II (5 Desember 2010)
Yes 11:1-10, Mzm 72:1-2,7-8,12-13,17, Rm 15:4-9, Mat 3:1-12
Yes 11:1-10, Mzm 72:1-2,7-8,12-13,17, Rm 15:4-9, Mat 3:1-12
"Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.
"Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya." Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."
PERMENUNGAN:
Mungkin kita sudah melihat bahwa di pertokoan sudah banyak yang menjajakan dan menawarkan keperluan untuk hari raya Natal. Bahkan mungkin kita sudah melihat beberapa saudara kita dari Gereja lain sudah merayakan Natal. Semuanya bisa kita anggap sebagai seruan yang mengingatkan umat kristiani bahwa natal akan tiba. Natal memang perayaan kegembiraan yang akan kita sambut. Namun kiranya perlu kita ketahui bahwa sebelum merayakan natal, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan yang diharapkan oleh Yesus yang utama bukanlah hiasan atau perlengkapan Natal bukan pula kegembiraan semata-mata sehingga karena merasa natal itu merupakan kegembiraan besar, sehingga sudah dirayakan jauh sebelum waktunya. Karena ada orang yang mengatakan bahwa Natal adalah kegembiraan besar, sehingga tidak salah merayakan kegembiraan itu jauh sebelum hari raya Natal dan tidak hanya pada hari Natal itu. Ini kadang kala menjadi alasan orang untuk merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Tanpa pemikiran yang demikian, kita juga memang seringkali hanya terpusat pada perayaan kegembiraan, dan lupa pada perlunya persiapan diri.
Oleh karena itu, pada hari Minggu adven II ini Yohanes pembaptis mengingatkan kita agar mempersiapkan yang dibutuhkan dalam menyambut hari Raya Natal. Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan. Pertobatan itu adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskan jalan. Yohanes Pembaptis menyerukan agar kita meninggalkan hidup kita yang selama ini berkelok-kelok yakni dengan melakukan perbuatan yang tidak baik, kita diajak untuk meninggalkan perbuatan dosa dan mengubahkan dengan hidup baik dan melakukan perbautan baik sebagaikan yang diharapkan dan diajarkan oleh Yesus sendiri. Inilah yang dimaksud dengan mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi bagi Tuha. Itu berarti bahwa pertobatan yang sejati bukan hanya sekedar tidak berbuat dosa lagi.
Pertobatan dalam menyambut hari Raya Natal merupakan suatu keharusan dan tuntutan bagi siapapun tanpa terkecuali. Dalam hal ini dengan keras Yohanes Pembaptis mengkritik orang Farisi dan Saduki yang merasa dirinya sudah baik dan suci, menganggap bahwa mereka tidak membutuhkan pertobatan. Orang Farisi dan Saduki juga merasa bangga bahwa mereka sebagai keturunan Abraham, merasa pasti akan diselamatkan. Yohenas Pembaptis sungguh keras menegur mereka dengan mengatakan diri mereka adalah ular beludak, yakni orang yang licik, picik dan sering hanya membebani dan membuat orang lain sengsara. Yohanes mau mengubah pola pikir mereka yang demikian, mengatakan bahwa merekapun harus bertobat. Bahkan pertobatan itu sungguh suatu yang mendesak dan sangat perlu untuk dijalankan. Kemendesakan pertobatan ini dinyatakan oleh Yohanes pembaptis dengan perumpaan bahwa kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Juga dengan perumpamaan alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dengan perumpamaan ini, Yohanes menegaskan bahwa orang yang tidak bertobat, mereka akan masuk dalam kebinasaan hidup.
Seruan Yohanes Pembaptis ini hendaknya juga perhatikan dan jalankan dengan sungguh-sungguh. Janganlah kiranya karena kesibukan sehari-hari, juga karena sibuk mempersiapkan perayaan Natal, kita menjadi lupa untuk mempersiapkan hati kita, yakni pertobatan sejati. Mari kita mengubah pola pikir kita, perilaku kita yang selama ini berkelok-kelok atau hidup dalam kedosaan, meninggalkannya dan mengubahnya dengan perbuatan yang baik sesuai dengan kehendak Tuhan. Pertobatan kita dalam masa adven ini hendaknya berbuah hal-hal dan perbuatan yang baik seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kita semua harus bertobat. Tidak ada di antara kita yang merasa bahwa dirinya tidak butuh petobatan karena merasa sudah baik, sudah dibaptis atau karena sibuk dengan persiapan-persiapan untuk perayaan natal. Barang siapa yang tidak bertobat, mereka akan masuk dalam kebinasan hidup.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Persiapan apa yang sudah Anda lakukan selama Adven hingga hingga sekarang?
2. Berusahalah untuk lebih banyak berbuat baik kepada sesama sebagai buat pertobatan.
PERMENUNGAN:
Mungkin kita sudah melihat bahwa di pertokoan sudah banyak yang menjajakan dan menawarkan keperluan untuk hari raya Natal. Bahkan mungkin kita sudah melihat beberapa saudara kita dari Gereja lain sudah merayakan Natal. Semuanya bisa kita anggap sebagai seruan yang mengingatkan umat kristiani bahwa natal akan tiba. Natal memang perayaan kegembiraan yang akan kita sambut. Namun kiranya perlu kita ketahui bahwa sebelum merayakan natal, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan yang diharapkan oleh Yesus yang utama bukanlah hiasan atau perlengkapan Natal bukan pula kegembiraan semata-mata sehingga karena merasa natal itu merupakan kegembiraan besar, sehingga sudah dirayakan jauh sebelum waktunya. Karena ada orang yang mengatakan bahwa Natal adalah kegembiraan besar, sehingga tidak salah merayakan kegembiraan itu jauh sebelum hari raya Natal dan tidak hanya pada hari Natal itu. Ini kadang kala menjadi alasan orang untuk merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Tanpa pemikiran yang demikian, kita juga memang seringkali hanya terpusat pada perayaan kegembiraan, dan lupa pada perlunya persiapan diri.
Oleh karena itu, pada hari Minggu adven II ini Yohanes pembaptis mengingatkan kita agar mempersiapkan yang dibutuhkan dalam menyambut hari Raya Natal. Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan. Pertobatan itu adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan meluruskan jalan. Yohanes Pembaptis menyerukan agar kita meninggalkan hidup kita yang selama ini berkelok-kelok yakni dengan melakukan perbuatan yang tidak baik, kita diajak untuk meninggalkan perbuatan dosa dan mengubahkan dengan hidup baik dan melakukan perbautan baik sebagaikan yang diharapkan dan diajarkan oleh Yesus sendiri. Inilah yang dimaksud dengan mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi bagi Tuha. Itu berarti bahwa pertobatan yang sejati bukan hanya sekedar tidak berbuat dosa lagi.
Pertobatan dalam menyambut hari Raya Natal merupakan suatu keharusan dan tuntutan bagi siapapun tanpa terkecuali. Dalam hal ini dengan keras Yohanes Pembaptis mengkritik orang Farisi dan Saduki yang merasa dirinya sudah baik dan suci, menganggap bahwa mereka tidak membutuhkan pertobatan. Orang Farisi dan Saduki juga merasa bangga bahwa mereka sebagai keturunan Abraham, merasa pasti akan diselamatkan. Yohenas Pembaptis sungguh keras menegur mereka dengan mengatakan diri mereka adalah ular beludak, yakni orang yang licik, picik dan sering hanya membebani dan membuat orang lain sengsara. Yohanes mau mengubah pola pikir mereka yang demikian, mengatakan bahwa merekapun harus bertobat. Bahkan pertobatan itu sungguh suatu yang mendesak dan sangat perlu untuk dijalankan. Kemendesakan pertobatan ini dinyatakan oleh Yohanes pembaptis dengan perumpaan bahwa kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Juga dengan perumpamaan alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dengan perumpamaan ini, Yohanes menegaskan bahwa orang yang tidak bertobat, mereka akan masuk dalam kebinasaan hidup.
Seruan Yohanes Pembaptis ini hendaknya juga perhatikan dan jalankan dengan sungguh-sungguh. Janganlah kiranya karena kesibukan sehari-hari, juga karena sibuk mempersiapkan perayaan Natal, kita menjadi lupa untuk mempersiapkan hati kita, yakni pertobatan sejati. Mari kita mengubah pola pikir kita, perilaku kita yang selama ini berkelok-kelok atau hidup dalam kedosaan, meninggalkannya dan mengubahnya dengan perbuatan yang baik sesuai dengan kehendak Tuhan. Pertobatan kita dalam masa adven ini hendaknya berbuah hal-hal dan perbuatan yang baik seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kita semua harus bertobat. Tidak ada di antara kita yang merasa bahwa dirinya tidak butuh petobatan karena merasa sudah baik, sudah dibaptis atau karena sibuk dengan persiapan-persiapan untuk perayaan natal. Barang siapa yang tidak bertobat, mereka akan masuk dalam kebinasan hidup.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Persiapan apa yang sudah Anda lakukan selama Adven hingga hingga sekarang?
2. Berusahalah untuk lebih banyak berbuat baik kepada sesama sebagai buat pertobatan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.