DILARANG MENJADI PASTOR
Buku ini ditulis oleh Frater Dani Scj dan dicetak dan diterbitkan Oleh KANISIUS , Yogyakarta tanggal 18 Nopember 2010 .
Sinopsis buku:
Tujuan utama hidup manusia sebagai ‘religius being’ (makhluk rohani) yaitu mengalami kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati terjadi saat manusia mampu mendengar dan memelihara firman Allah (Luk 11:28). Manusia mampu sungguh mengalami kebahagiaan sejati saat ia meneladani Yesus. Sebab, Yesus adalah orang yang mampu mendengar dan memelihara firman Allah sepanjang hidup-Nya.
Di dalam Gereja Katolik, ada pastor yang mencoba meneladani hidup Yesus secara radikal dan khas. Pastor juga memiliki peran yang penting dalam kelangsungan hidup menggereja. Tetapi, disadari atau tidak, jumlah pastor tidak sebanding dengan jumlah umat katolik. Dengan demikian ada banyak umat katolik kurang mendapat pelayanan dari pastor secara maksimal. Ironisnya, banyak orangtua melarang anak-anaknya menjadi seorang pastor.
Melalui tulisan ini, penulis ingin menyadarkan bahwa pastor itu berasal dari keluarga. Di keluargalah (pada umumnya), benih-benih panggilan menjadi pastor tumbuh dan berkembang. Apa saja alasan orangtua untuk melarang anak-anak mereka menjadi seorang pastor? Penulis mencoba mengumpulkannya dan menanggapi alasan orang tua melarag anak menjadi pastor.
Anak adalah titipan Tuhan. Orang tua punya tugas utama: mendidik dan membesarkan dengan penuh cinta dan sepenuh hati. Orang tua juga perlu menumbuh-kembangkan panggilan menjadi pastor dalam diri anak sejak anak masih kecil. Bagaimana menumbuh-kembangkan panggilan dalam diri anak? Ada beberapa tips yang dipaparkan dalam tulisan ini. Salah satunya adalah: memperkenalkan anak dengan seorang pastor. Sebab, tidak mungkin anak tertarik untuk menjadi pastor jika ia tidak mengenal siapa itu apastor? apa itu pastor?
Tidak dapat disangkal, ada beberapa pastor yang meninggalkan hidup sebagai pastor. Keadaan ini membuat banyak umat bertanya-tanya: “Apa penyebab pastor keluar?” Tidak sedikit, umat yang membuat cap-cap negatif terhadap pastor yang keluar. Umat menilai pastor yang keluar adalah orang yang ingkar janji, mudah tergoda dan berdosa berat dan sebagainya. Oleh karena itu, penulis memaparkan sikap-sikap umat beriman yang harus diambil saat melihat pastor mundur dari panggilan. Pastor yang mundur dari panggilan menjadi pastor tetap saudara kita di dalam Yesus Kristus, kita perlu menerimanya, mendoakannya dan memberinya peran dalam hidup menggereja sejauh memungkinkan. Itulah beberapa sikap yang perlu diambil oleh umat.
Dalam tulisan ini juga penulis mensharingkan pengalaman pribadi dalam menanggapai panggilan Tuhan menjadi seorang pastor. Dari pengalaman melihat dan mengalami sendiri dinamika hidup sebagai calon pastor, penulis mengungkapkan, alasa-alasan mengapa seseorang mundur dari panggilan, serta bagaimana proses pendidikan menjadi seorang pastor. Penulis juga menantang orang-orang muda untuk membuka hati menanggapi panggilan Tuhan menjadi seorang pastor.
Bila Anda ingin memilikinya, silahkan hubungan Frater Dany Scj lewat Frater Dany Scj Face Book atau cari di Toko Buku Kanisius atau Toko-toko rohani di kota Anda. Harga buku ini harga: buku 17.600, 80 halaman tetapi belum termasuk ongkos kirim.
Tujuan utama hidup manusia sebagai ‘religius being’ (makhluk rohani) yaitu mengalami kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati terjadi saat manusia mampu mendengar dan memelihara firman Allah (Luk 11:28). Manusia mampu sungguh mengalami kebahagiaan sejati saat ia meneladani Yesus. Sebab, Yesus adalah orang yang mampu mendengar dan memelihara firman Allah sepanjang hidup-Nya.
Di dalam Gereja Katolik, ada pastor yang mencoba meneladani hidup Yesus secara radikal dan khas. Pastor juga memiliki peran yang penting dalam kelangsungan hidup menggereja. Tetapi, disadari atau tidak, jumlah pastor tidak sebanding dengan jumlah umat katolik. Dengan demikian ada banyak umat katolik kurang mendapat pelayanan dari pastor secara maksimal. Ironisnya, banyak orangtua melarang anak-anaknya menjadi seorang pastor.
Melalui tulisan ini, penulis ingin menyadarkan bahwa pastor itu berasal dari keluarga. Di keluargalah (pada umumnya), benih-benih panggilan menjadi pastor tumbuh dan berkembang. Apa saja alasan orangtua untuk melarang anak-anak mereka menjadi seorang pastor? Penulis mencoba mengumpulkannya dan menanggapi alasan orang tua melarag anak menjadi pastor.
Anak adalah titipan Tuhan. Orang tua punya tugas utama: mendidik dan membesarkan dengan penuh cinta dan sepenuh hati. Orang tua juga perlu menumbuh-kembangkan panggilan menjadi pastor dalam diri anak sejak anak masih kecil. Bagaimana menumbuh-kembangkan panggilan dalam diri anak? Ada beberapa tips yang dipaparkan dalam tulisan ini. Salah satunya adalah: memperkenalkan anak dengan seorang pastor. Sebab, tidak mungkin anak tertarik untuk menjadi pastor jika ia tidak mengenal siapa itu apastor? apa itu pastor?
Tidak dapat disangkal, ada beberapa pastor yang meninggalkan hidup sebagai pastor. Keadaan ini membuat banyak umat bertanya-tanya: “Apa penyebab pastor keluar?” Tidak sedikit, umat yang membuat cap-cap negatif terhadap pastor yang keluar. Umat menilai pastor yang keluar adalah orang yang ingkar janji, mudah tergoda dan berdosa berat dan sebagainya. Oleh karena itu, penulis memaparkan sikap-sikap umat beriman yang harus diambil saat melihat pastor mundur dari panggilan. Pastor yang mundur dari panggilan menjadi pastor tetap saudara kita di dalam Yesus Kristus, kita perlu menerimanya, mendoakannya dan memberinya peran dalam hidup menggereja sejauh memungkinkan. Itulah beberapa sikap yang perlu diambil oleh umat.
Dalam tulisan ini juga penulis mensharingkan pengalaman pribadi dalam menanggapai panggilan Tuhan menjadi seorang pastor. Dari pengalaman melihat dan mengalami sendiri dinamika hidup sebagai calon pastor, penulis mengungkapkan, alasa-alasan mengapa seseorang mundur dari panggilan, serta bagaimana proses pendidikan menjadi seorang pastor. Penulis juga menantang orang-orang muda untuk membuka hati menanggapi panggilan Tuhan menjadi seorang pastor.
Bila Anda ingin memilikinya, silahkan hubungan Frater Dany Scj lewat Frater Dany Scj Face Book atau cari di Toko Buku Kanisius atau Toko-toko rohani di kota Anda. Harga buku ini harga: buku 17.600, 80 halaman tetapi belum termasuk ongkos kirim.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.