RENUNGAN HARIAN, PEKAN PASKAH IV:
KAMIS, 15 MEI 2014
(Pakomius)
Kis. 13:13-25; Mzm. 89:2-3,21-22,25,27; Yoh. 13:16-20
INJIL :
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
RENUNGAN :
Para saudara,
Sabda yang kita dengarkan hari ini adalah sabda yang disampaikan oleh Yesus kepada para rasul setelah Yesus membasuh kaki para murid saat perjamuan malam terakhir. Yesus mengingatkan mereka bahwa pra rasul adalah utusan yang diutus oleh Yesus sendiri. Yesus mengharapkan bahwa para rasul menjadi utusan yang baik. Seorang utusan yang baik adalah melakukan apa yang diajarkan, perintahkan dan diteladankan yang mengutus. Seorang utusan yang baik selalu menjaga nama baik yang mengutus, dan hidup hanya untuk yang mengutus atau hanya melakukan apa yang dikehendaki oleh yang mengutus. Seorang utusan yang baik, tentu tidak mencari kesenangan diri sendiri dan tidak ada niat untuk melebih ataupun menyingkirkan yang mengutus.
Inilah perutusan Yesus atas para rasul.
Para rasul adalah utusan Yesus, untuk mewartakan Yesus dengan melaksanakan apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus sendiri. Yesus mengatakan bahwa para rasul akan bahagia bila sungguh menyadari dan pelaksanakan perutusan mereka sebab yang mengutus mereka adalah Mesias. Namun Yesus tahu bahwa dari antara para rasul ada yang ingin melebihi dan bahkan menyingkirkan Yesus, sebab murid yang makan roti dengan Dia, malah akan mengangkat tumitnya terhadap Yesus.
Para saudara,
Yesus menyebut para rasul bahagia bila menyadari siapa yang mengutus mereka, bila mereka menyadari perutusan mereka dan hidup sebagai utusan yang baik.
Kitapun sebenarnya adalah utusan Yesus Tuhan kita. Sebagaimana para murid mendapat perutusan dari Yesus sendiri, kitapun mendapat perutusan yang sama dari Yesus. Sebagai seorang utusan Yesus, kita hendaknya semata-mata hidup hanya untuk melaksanakan perintah dan teladan yang telah diberikan oleh Yesus kepada kita, kita hendaknya hanya untuk mewartakan Yesus, bukan mewartakan diri sendiri ataupun mencari keuntungan sendiri dari perutusan kita. Kalau umumnya orang bangga dan merasa bahagia kalau menjadi utusan atau perwakilan dari orang terkenal atau berpengaruh, maka kitapun akan lebih bahagia karena kita mendapat perutusan dari Yesus sendiri yang adalah Tuhan Allah kita.
Semoga kita menyadari tugas perutusan yang kita terima dari Yesus sendiri, melaksanakan tugas perutusan itu dengan sebaik-baiknya dan hidup hanya untuk mewartakan Dia yang telah mengutus kita. Janganlah kiranya kita mengangkat tumit daripada-Nya.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.