RENUNGAN HARIAN BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN,
JUMAT 10 JANUARI 2014
(Gregorius Nissa, Gulielmus Bituricensis)
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 5:12-16
INJIL :
Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
RENUNGAN :
Orang kusta itu adalah orang yang tersingkir, bahkan sengaja disingkirkan orang banyak karena penyakitnya dan dia dianggap mendapat kutukan dari Tuhan. Namun dia tidak takut dan tidak ragu-ragu datang langsung kepada Yesus untuk memohon penyembuhan dari Yesus. Orang kusta itu yakin bahwa Yesus tidak akan menolaknya seperti orang lain yang menolak dan menyingkirkannya. Dia yakin bahwa Yesus akan mendengarkan permohonannya dan yakin sungguh bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya.
Para saudara, siapapun kita dan apapun yang kita alami, jangan pernah ragu apalagi takut datang menghadap Yesus untuk memohon belaskasih-Nya. Yesus pasti menerima kita dengan penuh kasih, Dia tidak akan pernah menolak siapapun yang datang kepada Dia yang datang penuh iman memohon pertolongan. Yesus pasti akan memberi pertolongan.
Ketika org kusta berkata kpd Yesus,"Tuan,jika Engkau mau,Tuan dapat mentahirkan aku."
Yesus menjawab,"Aku mau,jadilah engkau tahir."
Namun sebelumnya Yesus tanpa rasa jijik menjamah org kusta itu, baru menyembuhkannya.
Yesus tdk hanya sekedar menyembuhkan tetapi mengungkapkan kasih-Nyadengan mau menjamah orang kusta itu. Penyembuhan itu adalah ungkapan kasih-Nya yg besar.
Bagaimana dengan kita?
Ketika sesama meminta tolong kepada kita, dia sangat berharap dan yakin bahwa kita bisa menolong dia, apakah kita mau menolongnya seperti yang dilakukan oleh Yesus dengan berkata, "Aku mau, jadilah seperti yang kau minta dan harapkan."
Pertolongan kita kepada sesama hendaknya buah dari iman dan kasih kita kepada sesama, sehingga bukan karena terpaksa dan bukan untuk mencari popularitas pribadi.
Orang yang sungguh mengasihi Tuhan dan kasihnya dinyatakan kepada sesama, dia akan selalu terdorong untuk mengungkapkannya dengan perbuatan kepada sesama.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.