RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 7 FEBRUARI 2013
(Rosalie Rendu, Giovanni Triora, Pius X, Anselmus Polanco, Koleta dr Corbie)
Ibr. 12:18-19,21-24; Mzm. 48:2-3a,3b-4,9,10,11; Mrk. 6:7-13
BACAAN INJIL:
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
RENUNGAN:
Seringkali tidak sedikit orang kristiani yang berpikir bahwa beriman itu hanya sekedar taat pada aturan dan merayakan ibadah. Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa tugas mewartakan keselamatan Allah hanyalah orang-orang tertentu karena mereka sudah ditugaskan untuk itu. Seringkali orang tidak tahu atau enggan menjalankan tugas perutusan karena tidak mau repot dan takut akan resiko dari tugas itu. Ada pula yang merasa dirinya tidak punya bekal untuk itu.
Apapun alasan orang untuk tidak melakukan tugas perutusan, semuanya itu keliru. Sama seperti para murid yang diutus oleh Yesus mewartakan Kerajaan Allah, demikianpun halnya semua orang yang percaya kepada-Nya mendapat tugas yang sama, wajib menjalankan tugas perutusan dalam hidup setiap hari. Dalam tugas perutusan itu, kalau para murid ke tempat-tempat lain, kita juga diutus oleh Yesus tetapi mewartakan kerajaan Allah dalam hidup kita setiap hari. Dengan demikian medan pewartaan bagi setiap orang berbeda-beda, sesuai dengan hidupnya, tetapi tujuan sama yakni mewartakan Kerajaan Allah.
Dalam menjalankan tugas pewartaan ini, kita harus ingat bekal yang diberikan oleh Yesus kepada para murid. Dalam pembekalan itu, Yesus mengajarkan agar para murid mengandalkan Tuhan dalam hidup mereka, mereka juga harus konsekuen dalam tugas perwartaan yakni bahwa pewartaan adalah semata-mata mewartakan Kerajaan Allah, bukan mencari keuntungan dan bukan mewartakan diri sendiri.
Kita seringkali merasa tidak mampu dalam menjalankan tugas pewartaan karena merasa kita tidak punya bekal kemampuan. Sebenarnya kalau kita jujur, tidak ada diantara kita yang layak dan pantas menjalankan tugas pewartaan ini karena kita adalah manusia lemah, punya keterbatasan kemampuan sedangkan yang hendak kita wartakan adalah mulia, misteri kasih Allah yang sungguh besar.
Oleh karena itulah, Yesus mengajarkan agar kita hanya mengandalkan Tuhan dalam tugas ini, dan Tuhan sendiri akan memampukan kita dalam menjalankan tugas ini. Kita seringkali gagal karena kita mengandalkan kemampuan diri sendiri.
Maka jangan takut menjalankan tugas perutusan, karena Tuhan sendiri akan selalu menyertai kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.