RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 4 FEBRUARI 2013
(Peringatan Wajib St. Agata)
Ibr. 12:1-4; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; Mrk. 5:21-43
BACAAN INJIL:
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
RENUNGAN:
"Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya."(Mrk 5:28-29)
Sungguh luar biasa injil hari ini yang berbicara tentang kuasa dan kasih Yesus yang selalu mengalir bagi orang yang berharap dan percaya kepada-Nya. Injil hari ini juga luar biasa karena berbicara tentang iman yang teguh akan berbuah berkat, kesembuhan dan hidup baru.
iman wanita ini.
Ketika Yairus meminta Yesus datang untuk menjamah dan menyembuhkan anaknya yang lagi sakit parah, Yesus menanggapinya dan mengabulkan permohonan Yairus.
Yesus tentu lagi sibuk mengajar, tetapi Dia tidak mau menolak permohonan Yairus, karena permhonan itu sungguh dilandasi oleh iman kepada Yesus. Dalam kesempatan yang sama, Yesus juga menyembuhkan wanita yang sakit pendarahan. Dia yang sudah lama sakit dan sudah berusaha berobat ke sana ke mari namun tidak kunjung sembuh. Tetapi dia memiliki iman yang dalam kepada Yesus, dia yakin bahwa hanya dengan menjamah jubah Yesus dia akan sembuh.
Dia percaya akan hal itu, sehingga di tengah banyaknya orang, mungkin dengan merangkak dia berusaha menjamah jubah Yesus dan akhirnya dia memang sembuh.
Imannya membuat dia berusaha untuk menjamah jubah Yesus, imannya itu pula mendatangkan rahmat penyembuhan dari Yesus.
Semoga kita memiliki iman yang teguh. Iman yang teguh membuat kita tidak cepat putus asa bila menghadapi persoalan hidup, tetapi menguatkan kita, dan membantu kita untuk tetap setia berharap pada Yesus. Iman yang teguh dan terus berusaha untuk 'menjamah' Yesus, pasti akan berbuah rahmat dan berkat dari Tuhan.
Dan ingatlah, seperti wanita yang sudah berusaha berobat tetapi tidak sembuh, dia berharap pada Tuhan, maka ketika tidak ada lagi harapan, ketika dunia tidak lagi memberi harapan, berharaplah pada Tuhan, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan sanggup melakukan apa saja demi hidup kita.
Kita belum mati seperti puteri Yairus sehingga tidak perlu dihidupkan kembali oleh Yesus.
Mungkin saja kita masih hidup tetapi iman kita dalam keadaan sekarat, hampir mati atau memang sudah mati.
Oleh sebab itu, baiklah kita seperti Yairus memohon kepada Yesus agar dia menyembuhkan dan menghidupkan kembali iman kita yang sudah hampir atau sudah mati.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.