RENUNGAN HARIAN :
SABTU 19 JANUARI 2013
(Yakobus Sales & Wilhelmus Saultemouche, Melkhior Grodec & Stefanus Pongracz, Ignasius de zevedo, Yakobus Bonnaud)
Ibr. 4:12-16; Mzm. 19:8-9,10,15; Mrk. 2:13-17
BACAAN INJIL:
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
RENUNGAN:
Mungkin kita masih ingat perdebatan dan sakit hati dari beberapa pengacara karena ‘nyanyian’ dari wakil menteri HUM yang mengatakan bahwa pengacara yang membela koruptor, dia juga seorang keruptor. Pengandaiannya adalah bahwa para pengacara itu dibayar oleh para koruptor dari hasil korupsi mereka, sehingga pengacara ikut makan uang koruptor. Pernyataan ini membuat para pengacara tersinggung dan marah, bahkan sampai mau menuntut si wakil menteri.
Ada juga berita yang mengatakan bahwa ketika seseorang terdakwa sebagai koruptor, dia ditinggalkan oleh orang-orang yang dulu dekat dengan dirinya, alasan yang sering diungkapkan adalah supaya tidak dicap ikut korupsi bersama dengan si koruptor.
Memang inilah pemikiran manusia pada umumnya. Makanya berdasarkan pola pikir yang demikian, wajar bila orang-orang Farisi heran ketika melihat Yesus makan bersama Levi pemungut cukai di rumahnya dan bersama para pemungut cukai lainnya. Oleh karena itulah orang-orang Farisi protes kepada murid-murid Yesus dengan bertanya “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Orang Farisi berkata demikian, karena mereka justru menghindarkan orang-orang yang dianggap berdosa, supaya mereka tidak jadi ikut berdosa. Itu berarti orang-orang Farisi menganggap diri mereka benar dan tidak berdosa. Inilah yang menjadi persoalannya.
Sepertinya Yesus mendengar pertanyaan orang Farisi yang mereka ajukan kepada para murid-Nya. Oleh sebab itu Yesus menjawab "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Dengan pernyataan ini Yesus mengatakan bahwa Dia mengasihi semua orang, berharap agar semua orang masuk surga, untuk itulah Yesus mengasihi juga para pemungut cukai agar mereka bertobat dan akhirnya juga menikmati kebahagiaan surga.
Syukurlah bahwa pikiran Yesus tidak seperti yang dipikirkan manusia.
Kalau sekiranya Yesus juga seperti kita berpikir tidak bergaul dengan orang berdosa agar tidak ikut berdosa, tentu tidak ada satupun diantara kita yang layak bertemu dan bergaul dengan Yesus, sebab tidak ada seorangpun diantara kita yang tidak pernah melakukan dosa. Yesus mengasihi kita walaupun kita berdosa, bahkan Yesus rindu agar kita bertobat dan berbalik kepada-Nya. Dengan demikian, betapapun besar dosa kita, Yesus tetap mengasihi kita, Dia tetap mau menemui dan melimpahkan rahmat-Nya. Namun dengan menyadari kasih Yesus yang demikian, kiranya menyadarkan kita untuk mau bertobat, berbalik kepada Dia.
Selain itu, patut kita ingat bahwa tidak ada satu orangpun yang terlepas dari dosa. Semua kita pasti mempunyai dosa. Dari sebab itu, semua kita membutuhkan Tuhan. Janganlah kita merasa bahwa kita tidak berdosa sehingga tidak membutuhkan Tuhan dalam hidup kita. Selain itu, janganlah kita merasa diri benar, tidak berdosa sehingga kita seperti orang-orang Farisi dengan mudah dan dengan gampang menilai dan menghakimi orang lain jahat dan menyingkirkannya. Justru menjadi tanggungjawab kita agar orang lain bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Sudah menjadi tugas kita agar mengasihi orang-orang yang dianggap berdosa, supaya mereka merasakan kasih Tuhan lewat perbuatan kasih kita, sehingga akhirnya mereka mau kembali kepada Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.