RENUNGAN HARIAN :
KAMIS 17 JANUARI 2013
(Peringatan Wajib St. Antonius,)
Ibr. 3:7-14; Mzm. 95:6-7,8-9,10-11; Mrk. 1:40-45 atau Mat. 19:16-26
BACAAN INJIL:
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
RENUNGAN:
"Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
Pertanyaan yang kita dengar dalam injil hari ini bisa kita mengerti tidak hanya menyangkut kehidupan kekal setelah kematian, namun bisa kita mengerti dalam arti kebahagiaan pada masa hidup. Pemuda yang kaya raya itu sepertinya masih tetap merasa hidupnya kurang bahagia walaupun dia sudah berusahan hidup baik dengan mentaati peraturan sehingga tidak menyakiti orang lain.
Di lain sisi, dia kaya raya tetapi merasa hidup bahagia. Oleh sebab itu dia datang kepada Yesus dan bertanya bagaimana dia bisa beroleh kebahagiaan hidup.
Dari dialog dalam injil ini tampak bahwa pemuda kaya itu memang hidupnya baik, taat pada aturan, tetapi ternyata dia begitu pelit dengan hartanya. Yesus meminta pemuda itu menjual semua hartanya dan membagikannya kepada orang miskin lalu mengikuti Dia.
Pemuda itu hidup saleh, tetapi sayang dia hanya sekedar mengikuti aturan agama, tidak menghayati ajaran utama yakni perbuatan cinta kasih kepada sesama. Pemuda itu melekat pada hartanya, bukan pada Tuhan sehingga dia begitu sulit berbagi harta dengan sesama.
Setiap orang pasti merindukan hidup bahagia, dan setiap orang berusaha mengejarnya.
Kebahagiaan yang sejati tidak bisa ditemukan dari harta kekayaan. Kebahagiaan sejati hanya ada pada Tuhan. Untuk itu dengan hidup melepaskan diri dari harta duniawi dan hanya melekatkan diri pada Tuhan, manusia akan beroleh kebahagiaan hidup yang sekarang dan hidup kekal. Orang yang tidak melekat pada harta, orang itupun akan rela berbagi sukacita dan kebahagiaan hidup.
Betapa sering orang mengira bahwa hanya dengan taat pada peraturan, itu sudah cukup untuk beroleh hidup bahagia. Begitu banyak orang yang begitu kelihatan saleh tetapi mereka sangat pelit dengan hartanya, tidak rela berbagi dengan sesama. Betapa sering orang tidak menyakini bahwa dengan berbagi dengan sesama, dia akan beroleh kebahagiaan yang tidak ternilai. Bahkan dengan memberi atau berbagi dengan sesama, itu akan mendatangkan kebahagiaan bagi kita dan bagi orang lain. Berbagi dengan sesama, merupakan selah satu jaln beroleh hidup bahagia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.