RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 14 DESEMBER 2012
(Yohanes dr Salib)
Yes 48:17-19, Mzm 1:1-2,3,4,6, Mat 11:16-19
BACAAN INJIL:
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
RENUNGAN:
Ada pepatah Batak Toba yang berbunyi, “Anggo ndang adong roha, godang sidalian.” Artinya, kalau tidak punya hati, pasti banyak alasan.
Pepatah ini kiranya cocok menggambarkan orang-orang yang tegar hati yang dikritik oleh Yesus. Orang-orang yang dikritik Yesus hidup hanya menurut pikiran dan kemauan mereka. Sehingga ketika Yohanes datang dan tidak makan dan minum, malah dituduh kerasukan setan.
Demikian juga ketika Yesus makan dan minum juga dikatakan bahwa Yesus pelahap dan peminum. Bagi mereka itu apapun yang tidak sesuai dengan keinginan dan pikiran mereka, pasti selalu dianggap tidak baik dan tidak benar.
Orang yang menganggap dirinya baik dan benar, pada umumnya tidak pernah mau mengakui kebaikan dalam diri orang lain. Bahkan seringkali mereka itu akan merasa terancam bila ada orang yang lebih baik dari mereka, sehingga mereka akan berusaha menentang atau menyerang orang tersebut. Orang demikian selalu memaksakan keinginan dan pikiran mereka. Orang yang tidak sepikiran dengan mereka, dianggap sebagai lawan dan ancaman.
Sikap demikian juga mungkin seringkali kita lakukan. Kita kerap kali lebih mengumakan pikiran dan kehendak kita.
Betapa seringkali kita gampang mengkritik dan menolak pendapat orang lain bukan karena pendapat orang lain itu tidka baik, tetapi terlebih karena kita anggap tidak sejalan dengan cara pikir dan kehendak kita. Kita juga seringkali menemukan orang yang menolak untuk ikut atau hadir dalam kegiatan rohani, karena menganggap tidak sesuai dengan selera mereka. Orang demikian pada umumnya akan selalu mengkritik dengan tujuan bukan untuk membangun.
Oleh sebab itu, baiklah kita senantiasa bersikap rendah hati, selalu terbuka atas orang lain. Kita harus sadar bahwa tidak ada orang yang sempurna, diri kita juga punya kekurangan sama seperti orang lain, sehingga kita tetap membutuhkan orang lain dan juga terutama membutuhkan Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.