RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 19 SEPTEMBER 2012
(Yanuarius, Alfons dr Orozco, Fransiskus Maria dr Camporosso)
1Kor 12:31-13:13, Mzm 33:2-3,4-5,12,22, Luk 7:31-35
BACAAN INJIL:
Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
RENUNGAN:
Yesus sepertinya bingung dan jengkel menghadapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Yesus mengumpakan mereka seperti anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. Kita bisa bayangkan bagaimana anak-anak hanya duduk-duduk sambil bernyanyi sementara orang lain lagi sibu bekerja. Anak yang baik tentu harusnya mereka ikut bekerja, atau membantu orang tua mereka yang lagi bekerja.
Dalam gambaran itu juga digambarkan bahwa mereka saling menyerukan keingingan mereka, sehingga jelas tidak ada kesatuan di antara mereka. Mereka juga memaksakan keinginan mereka. Mereka memaksa orang bernyanyi padalah orang lagi sibuk bekerja, memaksa orang berduka padahal mungkin orang lagi bersukacita.
Dengan gambaran ini Yesus mengumpakan mereka itu adalah orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri, menganggap dirinya lebih baik dari orang lain dan memaksa orang lain melakukan seperti yang mereka kehendaki. Orang yang demikian pada umumnya selalu mempersalahkan orang lain atau menganggap apa yang dilakukan orang lain tidak baik karena tidak seperti yang mereka kehendaki.
Yesus mengumpamakan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat demikian karena ketika Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan mereka mengatakan bahwa ia kerasukan setan. Kemudian ketika Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata bahwa Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Bagi mereka apa yang dilakukan oleh Yohanes dan Yesus dianggap tidak baik, karena tidak seperti yang mereka pikirkan dan selalu berusaha mempersalahkan orang lain.
Kitapun mungkin seringkali seperti orang yang diumpamakan oleh Yesus, yakni menganggap diri lebih baik dari orang lain, mementingkan diri sendiri sehingga memaksa orang lain harus mengikuti apa yang kita kehendaki. Orang yang mementingkan diri sendiri seringkali tidak peduli dengan orang lain, dan selalu berusaha menolak dan menjelekkan orang yang tidak sepaham dengan kita atau orang yang tidak melakukan seperti yang kita kehendaki. Orang yang demikian berarti menolak kebaikan dan kebenaran yang ada pada orang lain dan yang dilakukan oleh orang lain.
Hal yang demikian juga kerapkali kita lakukan dalam iman kita kepada Yesus. Kita seringkali memaksakan keinginan, kehendak dan pikiran kita kepada Tuhan. Ajaran dan kehendak Tuhan yang tidak sesuai dengan pikiran atau kiinginan kita, kita tolak. Bahkan mungkin kita kadang mempersalahkan Tuhan karena apa yang kita kehendaki tidak dikabulkan. Bila kita melakukan demikian, berarti kita menolak keselamatan.
Lewat sabda hari ini, kita juga diteguhkan dalam mewartakan kebaikan, kebenaran dan sabda Tuhan. Sebab pasti akan ada saja orang yang tidak menyukai kita dan bahkan pasti ada saja orang yang menolak kita, bahkan mungkin akan selalu mencari-cari kesalahan kita untuk menolak kita. Walau menghadapi demikian, kita harus tetap setia pada hidup yang benar, hidup iman. Sebab kebenaran dan iman harus ditegakkan dan pada akhirnya akan menjadi pemenang. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.