RENUNGAN HARI BIASA:
KAMIS 20 SEPTEMBER 2012
(Pw St. Andreas Kim Tae-gon dan Paulus Chong Hasang, dkk, Martir Korea)
1Kor 15:31-11, Mzm 118:1-2.16a-17.28;R.1a, Luk 7:36-40
BACAAN INJIL:
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih.
Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih." Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni." Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?" Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
RENUNGAN:
Kisah Injil hari ini memang terasa aneh. Biasanya orang Farisi bersikap keras terhadap orang yang dianggap atau dikehatui berdosa. Orang Farisi pasti akan menyingkirkan dan tidak mengijinkan orang yang dianggap berdosa masuk ke rumah mereka. Namun terasa aneh, seorang wanita yang terkenal seorang pendosa di kota itu, malah masuk ke rumah orang Farisi ketika sedang mengadakan perjamuan makan bersama dengan Yesus. Mengapa orang Farisi membiarkan wanita itu masuk dan tidak mengusirnya?
Kemungkinan besar, mereka sengaja membiarkan wanita pendosa itu masuk dengan tujuan untuk menjebak atau mempersalahkan Yesus atau menguji kenabian Yesus. Mereka meragukan kenabian Yesus ketika membiarkan wanita itu berdiri di belakang-Nya dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Apapun alasan orang Farisi itu membiarkan wanita pendosa itu masuk ke rumahnya, itu tidak terlalu penting bagi kita. Yang terpenting bagi kita adalah keberanian, keteguhan iman dan penyesalan wanita pendosa itu. Wanita itu dikatakan terkenal pendosa di kota itu. Namun wanita itu memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu dengan Yesus dan memohon pengampunan dari Yesus. Dia memberanikan diri masuk ke rumah orang Farisi itu untuk bertemu dengan Yesus. Dia tahu resiko yang akan dihadapinya, yakni mungkin pasti dia akan diusir oleh orang Farisi itu. Namun dia punya keinginan yang kuat dan juga punya keyakinan bahwa Yesus tidak akan mengusirnya. Memang benar, bahwa Yesus tidak mengusirnya. Yesus tidak hanya menerima wanita itu, malah juga memuji iman wanita itu karena iman dan sikap tobatnya yang dalam.
Mungkin sering orang merasa dirinya telah banyak melakukan dosa, ingin bertobat tetapi takut menghadap Tuhan.
Banyak orang yang berpikir “apakah Tuhan masih mau mengampuni dosa yang banyak itu?” Lewat perikop ini, kita diyakinkan bahwa Tuhan tidak pernah akan menolak dan mengusir siapapun yang datang kepada-Nya untuk memohon pengampunan. Yesus pasti akan menerima dan mengampuni dosa kita seberapapun banyaknya asal kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya dan mau bertobat.
Pertobatan yang sejati tentu tidak hanya sekedar mengakui dan menyesali dosa, tetapi sungguh-sungguh mau melayani Tuhan dan berkorban bagi Tuhan. Wanita itu menunjukkan pertobatannya dengan air mata mengusap kaki Yesus, menyeka dengan rambutnya. Rambut bagi wanita adalah makhota yang dijaga dan dipelihara. Namun wanita itu mengorbankannya untuk mengusap kaki Yesus. Wanita itu juga meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi yang mahal. Bagi wanita itu, rambut dan minyak wangi yang mahal dia korbankan untuk Yesus. Apa yang dia lakukan adalah menunjukkan bahwa sungguh bertobat dan tanda pertobatan dinyatakan dengan rela berkorban karena baginya Yesuslah yang paling berharga.
Demikian pula halnya pertobatan itu harus tampak dalam hidup yang rela berkorban bagi Yesus dan hidup hanya untuk melayani Yesus. Kerelaan berkoban dilandasi oleh suatu keyakinan bahwa Yesuslah yang paling berharga. Sehingga bila kita sungguh-sungguh bertobat, dosa kita yang walaupun sangat banyak, pasti akan diampuni oleh Yesus.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.