RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 12 SEPTEMBER 2012
(Yohanes Krisostomus)
1Kor 7:25-31, Mzm 45:11-12,14-15,16-17, Luk 6:20-26
BACAAN INJIL:
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.
RENUNGAN:
Setiap orang pasti mendambakan hidup bahagia, maka setiap orang mencari dan mengejar kebahagiaan dalam hidupnya. Pada umumnya orang berpikir bahwa hidup bahagia itu dapat diperoleh bila memiliki harta banyak atau bila mempunyai jabaran yang tinggi. Oleh sebab itulah orang berusaha mengejar harta dan jabatan.
Pada zaman Yesus, orang juga berpikir bahwa orang berbahagia adalah orang yang kaya dan punya kedudukan karena mereka dianggap diberkati oleh Tuhan. Pemikiran yang demikian juga banyak dihayati orang pada zaman sekarang ini. Sehingga berarti orang miskin atau orang kecil dianggap tidak bahagia dan dianggap hidup mereka tidak diberkati oleh Tuhan. Benarkah demikian?
Pemikiran yang demikian bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Justru Yesus mengatakan bahwa orang miskin atau orang kecil, orang yang dianiaya karena nama-Nya, merekalah yang bahagia dan sebaliknya Yesus mengatakan selaka orang yang kaya, yang kenyang, yang tertawa dan yang memuji dirinya. Sabda Yesus hari ini tentu bukan suatu penghiburan bagi orang miskin dan yang kecil yang menjadi pengikut-Nya. Sabda ini juga tentu tidak mengatakan bahwa orang kecil pasti bahagia dan orang kaya pasti celaka.
Lewat sabda ini Yesus mengatakan bahwa kriteria yang mengatakan bahwa orang miskin dan orang kecil adalah tidak bahagia dan dianggap dikutuk oleh Tuhan, itu tidak benar. Yesus juga mengatakan bahwa orang bahagia dan diberkati Tuhan bukan hanya orang kaya. Sehingga jelas lewat sabda hari ini Yesus mengatakan bahwa kriteria kebahagiaan bukanlah tergantung pada harta, kekuasaan dan tidak bisa didapat dari dunia ini, tetapi kebahagiaan hidup itu hanya dapat diperoleh dari Tuhan sendiri. Yesus mengajarkan bahwa orang akan beroleh kebahagiaan dalam hidupnya bila orang itu tetap setia pada Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, baik dalam suka dan duka atau penderitaan hidup. Orang juga akan bahagia bila demi kesetiaan imannya dia dianiaya.
Maka dengan demikian, orang kaya dikatakan celaka karena mereka mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, tidak lagi percaya kepada Tuhan, tidak lagi mengandalkan Tuhan serta hidup dalam kekayaannya sendiri.
Oleh sebab itu, siapapun akan beroleh hidup bahagia bila tetap setia dalam iman kepada Tuhan. Kebahagiaan sejati hanya ada pada Tuhan sendiri. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.