RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 14 SEPTEMBER 2012
(Pesta Salib Suci)
Bil 21:4-9, atau Flp 2:6-11, Mzm 78:1-2,34-35,36-37,38, Yoh 3:13-17
BACAAN INJIL:
Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
RENUNGAN:
Salib bagi bangsa Yahudi adalah lambang suatu penghinaan, hukuman yang hanya ditujukan bagi penjahat yang dianggap tidak layak untuk hidup. Hukuman salib, bukan saja dianggap manakutkan tetapi sungguh memalukan. Namun malahan Yesus mati disalib. Kematian Yesus di salib tentu bukan karena Yesus adalah seorang penjahat yang dianggap tidak layak untuk hidup. Memang bagi mereka yang menolak Yesus, Yesus dianggap penjahat. Tetapi tentu bukanlah demikian sebenarnya.
Yesus menerima kematian disalib untuk menyelamatkan manusia.
Sama seperti waktu Musa meninggikan ular, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, semikian juga Yesus melalui jalan salib untuk menyelamatkan manusia. Lewat penderitaan dan kematian Yesus di salib, salib bagi orang yang percaya kepada Yesus bukanlah sesuatu yang menakutkan, bukan sesuatu yang memalukan, tetapi justru menjadi jalan keselamatan.
Lewat perayaan hari ini, kita diingatkan akan kasih Tuhan yang sungguh besar kepada kita. Kasih Tuhan itu nyata dalam salib Kristus. Yesus rela menjalani kematian yang sangat memalukan dengan cara disalibtkan demi menyelamatkan manusia. Sehingga bati kita salib Kristus adalah tanda nyata kasih Allah kepada kita.
Juga lewat perayaan hati ini kepada kita diajarkan bahwa salib ataupun penderitaan bukanlah akhir segala-galanya, bukan pula suatu hukuman di mana Allah meninggalkan kita. Tetapi salib atau penderitaan hidup yang kita hadapi, bisa menjadi jalan keselamatan bagi kita dan bagi sesama, bila kita tetap setia dalam iman kepada Yesus. Sebab salib Yesus adalah konsekuensi ketaatan Yesus pada kehendak Allah dan kesetian kasih Yesus kepada manusia. Ketaatan dan kesetiaan kasih Yesus itu mendatangkan keselamatan bagi manusia.
Demikian juga halnya, bila kita tetap setia dan taat pada kehendak Allah, walau harus mengalami salib kehidupan, kitapun akan beroleh kebahagiaan dan keselamatan kekal. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.