RENUNGAN HAR BIASA:
SENIN 10 SEPTEMBER 2012
(Nikolaus Tolentino, Oglerius, Fransiskus Garate)
1Kor 5:1-8, Mzm 5:5-6,7,12, Luk 6:6-11
BACAAN INJIL:
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia. Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?" Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
RENUNGAN:
Cinta kasih dan perbuatan baik yang dilandasi oleh cinta kasih, di atas segala-galanya. Itulah yang dilakukan oleh Yesus ketika menyembuhkan orang yang mati tangannya. Walaupun ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Dia untuk mempersalahkan Yesus bila Yesus menyembuhkan pada hari Sabad. Sebab menurut mereka pada hari Sabad orang dilarang untuk bekerja. Mereka ini taat pada aturan tetapi mengabaikan cinta kasih atau perbuatan baik kepada sesama. Berbuat baik kepada sesama mereka anggap bekerja dan melanggar aturan hari sabad. Atas dasar ini mereka mau mempersalahkan Yesus, tetapi Yesus tetap melakukan perbuatan baik dengan menyembuhkan orang itu.
Seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi kitapun mungkin sering seperti itu. Kita begitu taat pada aturan, tetapi mengabaikan cinta kasih dan perbuatan baik bagi sesama. Mungkin kita taat pada aturan bahwa pada hari Minggu kita tidak bekerja, tetapi hari itu kita habiskan dengan aktivitas kesenangan diri, misalhnya tidur-tiduran atau rekreasi. Padahal sebenarnya justru pada hari itu kita memberi waktu untuk kita persembahkan kepada Tuhan dengan malakukan perbuatan baik.
Maka baiklah kiranya kita tidak hanya taat pada aturan, tetapi mengabaikan cinta kasih dan perbuatan baik kepada sesama. Malahan cinta kasih dan perbuatan baik kepada sesama harus berada di atas segala-galanya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.