RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII
Senin 25 Juni 2012
2 Raj 17:5-8,13-15a,18, Mzm 60:3,4-5,12-13, Mat 7:1-5
BACAAN INJIL:
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
RENUNGAN:
Kita masih ingat berita hangat sehubungan dengan penolakan orang atau kelompok tertentu atas rencana konser Lady Gaga di Indonesia yang rencananya bulan Juni yang lalu. Alasan penolakan adalah bahwa Lady Gaga itu bisa merusak moral bangsa dalam hal ini khususnya kaum muda bangsa karena penampilannya berbau porno aksi. Alasan lain dikatakan bahwa Lady Gaga adalah pemuja setan dan ini misa merusak moral kaum muda. Kelompok ini melakukan penolakan karena Lady Gaga dianggap bermoral tidak baik.
Juga kita masih ingat peristiwa pengadilan yang mengadili anak kecil dengan tuduhan mencuri sandal jepit seorang oknum polisi. Adapula penghakiman yang dilakukan oleh massa terhadap seseorang atau kelompok karena dianggap bersalah.
Pada intinya bisa dikatakan bahwa penghakiman atas seseorang atau kelompok dilakukan karena dianggap bersalah atau melakukan perbuatan jahat. Namun seringkali yang terjadi penghakiman atau pengadilan yang menghukum seseorang atau kelompok seringkali dilakukan oleh orang berkuasa terhadap orang kecil, orang menganggap dirinya baik sehingga dengan mudah menghakimi orang lain.
Penghakiman bisa saja terjadi bukan karena seseorang itu memang bersalah tetapi hanya karena kecemburuan saja.
Memang pada kenyataannya orang lebih mudah melihat kesalahan orang lain dan dengan mudah menuduh orang lain itu tidak baik. Bahkan ada orang yang menghakimi orang lain hanya karena untuk menutupi kejahatan sendiri, mengorbankan orang lain. Hal semacam ini sering kita temui dalam kehidupan kita saat ini. Orang cenderung menuduh orang lain jahat atau menghukum orang lain, padahal belum tentu orang itu jahat. Kecenderungan ini bisa saja muncul karena merasa cemburu atas orang lain atau juga karena kesombongan diri yang menganggap diri harus lebih baik dari orang lain atau merasa diri sudah bersih dari perbuatan yang tidak baik.
Oleh sebab itu Yesus mengajak kita agar tidak dengan mudah menghakimi kesalahan orang lain atau tidak dengan mudah melihat selumbar di mata orang lain padahal ada balok di mata kita. Mengadili datau menghakimi orang lain, tentu bukan hanya dalam arti menuduh orang lain bersalah, atau kenghakimi orang lain sebagai orang jahat, tetapi juga dalam arti bila kita menganggap diri kita baik atau bersih dan kita menganggap orang laih hina atau jelek perbuatannya, atau merendahkan orang lain, ini sudah menjadi bagian dari sikap mengadili dan menghakimi orang lain.
Sabda Yesus ini bukan berarti bahwa kita tidak bisa menegur sesama yang berbuat jahat atau berbuat salah. Kita tetap harus berani menegur orang yang berbuat salah, tetapi bukan dengan maksud menjatuhkan atau menghina mereka dan menganggap diri kita sudah baik, namun kita melakukannya dengan maksud murni untuk membantu sesama supaya hidup dalam perbuatan baik.
Kecenderungak kita adalah begitu mudah melihat kekurangan orang lain, sedangkan kita sulit melihat kekurangan diri sendiri. Oleh sebab itu, dalam injil hari ini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak hanya menilai atau menghakimi kesalahan orang lain, tetapi kita harus terlebih dahulu mengoreksi diri dan meperbaiki diri. Baiklah kita terlebih dahulu mengubah atau memperbaiki. Untuk itu kita harus senantiasa bersikap rendah hati menyadari bahwa kitapun punya kekurangan dan kesalahan. Orang yang rendah hati, tidak dengan mudah mengadili atau menghakimi sesama.
Maka semoga terlebih dahulu memprbaharui diri sebelum memperbaharui orang lain. Tuhan memberkati.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.