RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XII
Selasa 26 Juni 2012
(Maria Magdalena Fontaine)
2Raj 19:9b-11,14-21,31-35a,36, Mzm 48:2-3a,3b-4,10-11, Mat 7:6,12-14
BACAAN INJIL:
"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah.” Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
RENUNGAN:
Seorang bapak menasihati anaknya supaya hidup baik dan rajin dalam beribadah. Namun anaknya itu tidak mau mendengarkannya. Mengapa? Karena ayah itu juga ternyata hidupnya tidak baik dan malahan tidak rajin dalam beribadah.
Memberi nasihat atau mengatakan sesuatu yang benar kepada orang lain bukanlah hal yang gampang. Bisa saja nasihat atau yang benar yang kita katakan tidak akan didengarkan dan malahan mungkin balik menyerang kita. Nasihat yang kita berikan kepada seseorang bisa saja ditanggapi lain oleh orang yang kita nasihati, kita dianggap tidak menyukai orang yang kita nasihati, dianggap ingin menghinanya atau dianggap mau menjatuhkannya.
Hal yang demikianlah yang dimaksud oleh Yesus dengan perkataan agar kita tidak memberi barang yang kudus kepada anjing dan jangan melemparkan mutiara kepada babi, supaya jangan diinjak-injak lalu ia berbalik mengoyak kita.
Walaupun demikian, bukan berarti kita tidak perlu menasihati orang yang hidupnya kurang baik, bukan berarti kita harus membiarkan sesama kita hidup dalam kesalahannya. Kita tetap haru menasihati sesama bila mereka melakukan kesalahan. Kita tetap harus berusaha agar sesama kita hidup baik.
Dalam memberi nasihat agar apa yang kita katakan atau harapkan didengarkan dan dilakukan orang lain adalah dengan cara memberi contoh teladan dari apa yang kita harapkan. Nasihat akan sangat efektif bila kita sampaikan dengan memberi contoh dari nasihat itu sendiri. Artinya kita harus terlebih dahulu melakukan apa yang kita katakan dan yang kita harapkan untuk dilakukan oleh orang lain.
Banyak orang yang kecewa karena nasihatnya tidak didengarkan oleh orang lain. Banyak juga orang yang begitu ahli dalam memberi nasihat kepada orang lain, tetapi mereka sendiri tidak hidup memberi teladan yang baik bagi sesamanya. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah.”
Inilah jalan emas yang ditunjukkan Yesus kepada kita, meskipun dikatakan bahwa jalan ini adalah jalan yang sesak. Maksud pernyataan ini adalah bahwa memang seringkali kita hanya mengharapkan orang lain berbuat baik kepada kita tetapi kita sendiri tidak melakukanya, kita seringkali menasihati orang lain tetapi kita sendiri tidak hidup seperti apa yang kita dikatakan. Ini kecenderungan yang dilakukan oleh banyak orang. Sehingga Yesus mengatakan bahwa jalan ini adalah jalan yang sesak adalah karena memang sulit dilakukan dan bahkan seringkali mungkin orang lain berpikir lain akan jalan hidup yang kita tempuh. Namun Yesus mengatakan bahwa justru dengan melalui jalan yang sesak dan sempit itu, kita akan menuju kehidupan kekal.
Maka semoga kita tidak hanya mengharapkan orang lain berbuat baik kepada kita, kita bukan hanya memberi nasihat kepada sesama, tetapi kita sendiri memberi contoh teladan hidup baik seperti yang kita harapkan dan nasihatkan kepada orang lain. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.