RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA XI
Senin 18 Juni 2012
1Raj 21:1-16, Mzm 5:2-3,5-6,7, Mat 5:38-42
BACAAN INJIL:
Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
RENUNGAN:
Mungkin kita masih ingat apa yang dilakukan oleh Beato Paus Yohanes Paulus II kepada orang yang menembaknya. Paus Yohanes Paulus yang hampir mati karena tembakan itu, malah mengunjungi penembangkaknya itu ke penjara. Paus Yohanes Paulus tidak membenti orang yang membuatnya hampir mati, malah mengunjunginya dan memaafkannya. Tindakan ini sungguh membuat orang tercengang karena banyak orang membenci si penembak dan pasti mengharapkan kematiannya, tetapi malah paus mengunjungi dan memaafkannya. Namun tindakan ini pula membuat si penembak merasa bersalah dan menyesali perbuatannya.
Sikap yang ini tentu berbeda dengan sikap manusia pada umumnya. Manusia pada umumnya akan membenci orang yang telah menyakitinya, membenci orang yang melakukan perbuatan yang tidak baik atas dirinya dan tidak jarang orang akan berusaha membalas dendam. Bahkan tidak jarang orang malah melakukan pembalasan jauh lebih besar daripada yang telah diterimanya. Inilah kebiasaan yang berlaku dalam hidup kita.
Apa yang dilakukan oleh Beato Paus Yohanes Paulus II adalah pernghayatan atas sabda Yesus hari ini yang mengatakan bahwa bila orang menampar pipi kiri kita, kita juga harus memberi pipi kanan. Ini tentu satu ajaran yang bertolak belakan dari kebiasaan manusia yang umumnya suka membalas dendam. Apa yang dikatakan oleh Yesus tentu bukan dalam arti harafiah, namun yang dimaksudkan adalah agar kita tidak membalas dendam atas perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oleh orang kepada kita.
Yesus mengajarkan kepada kita agar tidak membalas dendam dan tidak membalas perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oleh orang lain kepada kita dengan perbuatan yang sama bukan karena kita takut, tetapi karena kita hendak mengalahkan perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik.
Oleh sebab itu Yesus tidak hanya sekedar mengajarkan tidak membalas dendam tetapi malah berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Bahkan dalam berbuat baikpun tidak boleh tanggung-tanggung.
Ajaran Yesus ini memang bukan hal yang mudah, sebab bisa saja kita dianggap bodoh bila hanya diam dan tidak membalas perbuatan tidak baik yang dilakukan oleh orang kepada kita.
Orang sering mengatakan “Perbuatan jahat yang dilakukan oleh orang atas kita, perlu kita lawan dan kita balas agar orang itu jera.” Namun kiranya Yesus mengajarkan lain. Memang dengan tidak membalas dendam atau membalas perbuatan jahat orang kepada kita, bukan berarti kita membiarkan orang tidak tinggal dalam kejahatannya. Namun kita mau membantu mereka untuk tidak berbuat jahat atau kita melawan kejahatan dengan perbuatan baik. Paling tidak kita berdoa bagi mereka yang sudah berbuat jahat kepada kita, agar mereka bertobat dan meninggalkan kejahatan mereka karena merasakan cinta kasih Allah lewat perbuatan kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.