RENUNGAN HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS
MINGGU 3 Juni 2012
Ul 4:32-34,39-40, Mzm 33:4-5,6,9,18-19,20,22, Rm 8:14-17, Mat 28:16-20
BACAAN INJIL: Mat 28:16-20
“Baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus.”
Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
RENUNGAN:
Allah Tritunggal Maha Kudus adalah misteri iman akan Allah dan misteri cinta kasih Allah. Iman Allah Tritunggal Maha Kudus ini seringkali menjadi bahan perdebatan dan menjadi alasan yang dipakai oleh non kristiani untuk megatakan bahwa Allah kita bukan Allah yang tunggal tetapi tiga Allah.
Seringkali orang yang non kristiani mengatakan bahwa kita mempunyai tiga Allah. Mungkin karena tantangan itu pulalah orang berusaha mengerti Allah Tritunggal, mencoba menjelaskan dengan berbagai perumpamaan. Ada yang mencoba menjelaskan iman Tirtunggal Maha Kudus dengan perumpamaan matahari, cahayar dan panasnya, ada pula dengan menggunakan gambaran telur: kulit telur, kuning telur dan putih telurnya. Ada pula yang mencoba menjelaskan dengan menggunakan gambaran tentaung Dalihan Natolu dalam budaya Batak Toba.
Namun semuanya itu tetap tidak bisa menjelaskan misteri Tri Tunggal Maha Kudus.
Iman akan Allah Tritunggal Maha Kudus, tetapi menjadi suatu misteri iman bagi kita. Dalam iman Tritunggal Maha Kudus, kita mengakui bahwa Allah itu satu tetapi tiga pribadi, yakni Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Ketiga pribadi itu adalah satu dalam hakekat Allah, tidak bisa dipisahkan dan juga tidak punya tingkatan, namun bisa dibedakan dalam tugas dan peran masing-masing.
Allah Tri Tunggal Maha Kudus adalah misteri cinta kasih Allah kepada manusia. Iman ini jelas bukan karangan Gereja, sudah ada dalam Alkitab. Sehingga iman Tritunggal Maha Kudus adalah refleksi iman Gereja berdasarkan kitab suci.
Dalam renungan ini, kita tidak berteologi akan Tritunggal Maha Kudus, tapi kita mencoba merenungkan makna imanini kepada kita.
Misteri Tritunggal Maha Kudus adalah misteri cinta kasih Allah yang sungguh luar besar pada kita. Ketiga pribadi dalam Allah Tritunggal satu dalam hakekat yakni Allah dan juga memiliki kesatuan yang sangat erat dalam kasih terutama kasih kepada manusia. Allah Bapa menciptakan manusia sungguh mengasihi Allah. Kasih Allah itu terungkap dalam penyertaan-Nya kepada manusia sejak dahulu kala. Musa dalam bacaan pertama mengingatkan bangsa Israel akan kasih Allah yang senantiasa menyertai mereka, khususnya ketika mereka keluar dari tanah Mesir. Musa menyerukan atau mengingatkan hal itu, karena bangsa Israel sudah melupakan kasih Allah yang besar, mereka tidak hidup seturut kehendak Allah. Sehingga Musa kembali mengingatkan agar mereka berpeganglah pada ketetapan dan perintah Allah.
Karena kasih Allah Bapa pulalah makanya Allah Putera yakni Yesus diutus ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Allah menghendaki manusia yang sudah bergelimang dosa ikut menikmati kebahagiaan surga dengan kembali percaya pada-Nya. Untuk itu Allah Bapa mengutus Allah Putera, yakni Yesus Kristus. Kehendak dan cinta kasih Allah Bapa kepada manusia, itu pulalah yang ada dalam diri Allah Putera, sehingga Yesus juga mengasihi dan menghendaki manusia selamat. Karena besarnya kehendak dan kasih Allah kepada manusia, maka baik Allah Bapa rela mengorbankan Allah Putera demi menyelamatkan manusia.
Sesudah Yesus bangkitadari mati dan naik ke surga, kasih Allah tetap tinggal bersama manusia bahkan bersatu dengan manusia. Untuk itu Allah Bapa dan Allah Putera mengutur Allah Roh Kudus. Roh Kudus itu dicurahkan dalam diri manusia untuk menghibur, menguatkan dan menolong manusia agar tetap merasakan kasih Allah, agar manusia dapat bertahan hidup dalam kehendak Tuhan. Lagi-lagi semuanya itu karena kasih Allah yang sungguh luar biasa besar kepada manusia.
Secara singkat dapat kita pahami bahwa ketiga pribadi dalam Allah Tritunggal adalah satu dalam hakekat, satu dalam kehendak dan satu dalam kasih. Ketiganya tidak bisa dipisahkan, tetapi dapat dibedakan dalam peran. Namun walau dapat dibedakan dalam perat, tetapi dalam diri masing-masing pribadi, tetap ketiganya ada.
Sehingga jelas kita ketahui bahwa misteri Allah Tritunggal adalah misteri cinta kasih Allah yang sungguh besar bagi manusia. Misteri cita kasih inilah yang kita rayakan dalam perayaan ini.
Sungguh kita disegarkan kembali bahwa Allah sungguh mengasihi kita, oleh sebab itu Paulus dalam bacaan kedua mengatakan bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kita sebagai anak-anak Allah diperkenankan menyebut Allah ‘Abba’ atau Bapa kita, hanya karena kasih Allah pada kita, yang telah memberikan diri-Nya ke dalam diri kita yakni dengan pencurahan Roh Kudus ke dalam hati kita. Roh itu telah kita terima saat kita dibaptis.
Ketia kita dibaptis, kita dibaptis dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Dengan baptisan itu, kita telah dipersatukan dalam kesatuan kasih Allah Tritunggal yang menyelamatkan kita. Sehingga dengan menerima baptisan itu, kita telah dipersatukan dalam kesatuan yang sangat erat dalam Allah Tritunggal.
Namun harus tetap kita ingat bahwa dengan persatuan itu, maka hendaknya kita membina kesatuan kita dengan kehendak Allah, yakni dengan berusaha hidup seturu kehendak Allah, seperti Yesus yang taat pada kehendak Allah. Kia juga hendaknya membina kesatuan cinta dengan Allah dengan berusaha hidup membina kesatuan cinta kasih dengan sesama kita.
Kesatuan dalam kehendak Allah dan kesatuan dalam kasih Allah Tritunggal, itu sangat penting bagi hidup manusia, karena dengan demikian orang akan menyadari keberadaannya yang sungguh dikasihi oleh Allah. Dengan kesatuan itu orang akan merasakan misteri kasih Allah.
Oleh sebab itu, baiklah kita juga berusaha membina kesatuan kehendak dengan Allah dengan berusaha melaksanakan kehendak Allah. Kita juga hendaknya berusaha membina kesatuan cinta kasih dengan Allah dengan berusaha hidup dalam kasih kepada Allah dan kepada sesama. Hidup yang senantiasa membina kesatuan kasih dengan sesama, akan semakin mampu merasakah betapa besar kasih Allah pada hidupnya dan dengan hidup demikian, dia membagikan kasih Allah kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.