RENUNGAN HARIAN
HARI SELASA PEKAN PASKAH II, 17 April 2012
Baptista Spagnoli dr Mantua
Kis 4:32-37, Mzm 93:1ab,1c-2,5, Yoh 3:7-15
BACAAN INJIL:
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
RENUNGAN:
Santa Teresia dari Kanak-kanan Yesus atau yang dikenal dengan Santa Teresia Kecil dari Lisieux adalah seorang Santa yang diberi gelar Pujangga Gereja. Tulisannya sungguh mengagumkan, mengandung teologi dan penghayatan iman yang mendalam, padahal dia tidak penah belajar Teologi dan usianya masih sangat muda ketika dia meninggal. Mengapa orang kudus ini meninggalkan tulisan ajaran iman yang begitu mendalam, padahal dia tidak pernah melajar teologi? Secara manusiawi kita bisa mengatakan bahwa dia bisa demikian karena mungkin dia banyak membaca. Tetapi kita percaya bahwa Santa Teresia bisa berbuat demikian adalah karena Roh Kudus sungguh bekerja dalam dirinya dan Roh Kudus itu pula yang membimbing dia untuk melakukan semuanya itu.
Dalam sejarah hidup Gereja juga banyak contoh yang bisa kita temukan, bagaimana seorang yang sederhana, tidak mendalami pendidikan Teologi yang tinggi-tinggi, misalhnya Beata Teresia dari Kalkuta, Santo Maria Vianney dan yang lainnya, tetapi mereka itu sungguh luar biasa dalam penghayatan iman. Namun sebaliknya, kita mungkin pernah juga mendengar bahwa ada orang yang ilmu teologinya sangat mendalam, tetapi penghayatan imannya sungguh memprihatinkan.
Dalam Injil hari ini kembali kita dengarkan kisah tentang Nikodemus yang datang kepada Yesus. Yesus mengakui bahwa Nikodemis adalah seorang pengajar iman bangsa Yahudi, banyak mengetahui ajaran iman, namun sayang bahwa Roh Kudus tidak tinggal di dalam dirinya sehingga dia belum sampai pada penghayatan iman.
Karya Roh Kudus dalam diri seseorang diumpakan oleh Yesus seperti angin yang bisa kita rasakan tetapi tidak kita ketahui darimana angin itu datang dan kemana angin itu pergi. Demikianpun orang yang kusai oleh Roh Kudus, kita tidak mengerti mengapa mereka itu bisa melakukan perbuatan-perbuatan besar padahal mereka tidak mendapatkan pendidikan yang tinggi-tinggi. Sehinga dengan demikian jelas bagi kita bahwa dalam hidup beriman bukan soal pengetahuan iman yang tinggi tetapi soal apakah Roh Kudus berdiam dan bekerja dalam diri orang beriman itu atau tidak.
Bila Roh Kudus berdiam dan bekerja dalam diri orang beriman, Roh itu pula yang akan membimbing seseorang dalam menghayati imannya sehingga dia akan melakukan perbuatan besar yang melampaui kemampuan manusiawinya. Oleh sebab itu, hidup beriman bukan soal penhgetahuan iman tetapi penghayatan iman yang dibimbing oleh Roh Kudus. Maka, mari kita selalu berusaha agar Roh Kudus tetap tinggal dalam diri kita dan bekerja dalam diri kita.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.