RENUNGAN HARIAN
HARI SABTU PEKAN PASKAH II, 21 April 2012
(Anselmus, Konradus dr Parzham )
Kis 6:1-7,Mzm 33:1-2,4-5,18-19, Yoh 6:16-21
BACAAN INJIL:
Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!" Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.
RENUNGAN:
Sekarang ini banyak anak yang merasa ketakutan yang luar biasa karena sedang menghadapi UN. Anak-anak takut gagal dalam UN, bahkan ada berita yang mengabarkan bahwa seorang siswi dari sekolah tertentu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena takut gagal dalam UN. Dikabarkan bahwa anak itu kurang persiapan dan yakin bahwa dirinya tidak lulus UN. Ini adalah salah satu contoh ketakutan yang bisa saja dihadapi dan seringkali membuat seseorang kehilangan pegangan hidup. Kiranya masih banyak hal yang bisa membuat seseorang merasa takut.
Setiap orang pernah mengalami rasa takut. Selama seseorang masih normal, pasti rasa takut bisa hinggap dalam diri seseorang. Namun ketakutan yang luar biasa bisa membuat seseorang frustrasi dalam hidup dan ada umumnya tidak akan pernah bisa berkembang dan tidak akan bertahan hidup. Misalnya saja, bila seseorang punya rasa ketakutan yang luar biasa akan akibat mengendarai kendaraan, maka selamanya mungkin dia tidak akan pernah bisa mengendarai sepeda motor atau mobil. Jadi rasa takut itu juga kadang diperlukan sebagai peringatan bagi kita bahwa kita bukan Tuhan dan bukan manusia hebat, manusia supermen, tetapi manusia biasa yang membutuhkan orang lain dan bahkan membutuhkan Tuhan dalam hidup.
Para murid juga mengalami rasa takut yang luar biasa ketika mereka menyeberangi laut menuju ke Kapernaum. Ketika hari sudah malam, laut bergelora dan angin kencang bertiup. Keadaan yang demikian tentu membuat para murid ketakutan, takut kapal mereka tenggelam apalagi saat itu gelap karena malam hari. Pada saat itu, Yesus hadir menemui mereka. Kehadiran Yesus tidak mereka sadari karena mereka sedang diliputi dengan ketakutan yang luar biasa besar. Namun pada saat itu pula Yesus berkata kepada mereka, "Aku ini, jangan takut!" Mereka menjadi tenang dan saat Yesus menaiki perahu mereka, lautpun menjadi tenang dan perahu mereka sampai pada tujuan.
Pengalaman para murid ini sungguh luar biasa memberi suatu pencerahan pada kita. Kita memang pasti pernah mengalami ketakutan bahkan ketakutan yang luar biasa besar. Maka lewat injil hari ini, kita hendaknya percaya bahwa dalam situasi yang demikian berat itu, Yesus tidak pernah jauh dari kita, Yesus tetap bersama kita dan Yesus akan selalu datang untuk menolong kita. Keyakinan itu hendaknya kita tanamkan dalam diri kita, supaya kita dapat menangkap kehadiran Tuhan yang datang untuk menolong kita. Memang keyakinan itu tidak melepaskan kita dari persoalan yang kita hadapi, tetapi dengan keyakinan itu, hati dan pikiran kita menjadi tenang sehingga kita dapat melihat dan menemukan kekuatan serta jalan dalam mengatasi persoalan yang mendatangkan ketakutan pada kita. Selain itu, keyakinan itu membuat kita dapat melihat pertolongan yang diberikan oleh Yesus. Dengan demikian, kita yang percaya kepada Yesus, tidak usah terlalu takut dalam mengahadapi persoalan hidup sebab Yesus selalu bersama kita.
Juga kita patut renungkan pengalaman para murid, yakni yang menceritakan bahwa para murid mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui. Demikianpun dalam perjalanan hidup kita, kita hendaknya senantiasa menaikkan Yesus dalam perahu hidup kita, yakni dengan menghayati iman kita sehingga perahu kehidupan kita akan sampai ke tujuan. Semoga kita selalu yakin bahwa Yesus selalu bersama kita dan bila kita bersama Yesus, kita tidak perlu takut mengahadapi gelombang kehidupan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.