RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXIV, Rabu 14 September 2011
Pesta Salib Suci
Bil 21:4-9, atau Flp 2:6-11, Mzm 78:1-2,34-35,36-37,38, Yoh 3:13-17
Pesta Salib Suci
Bil 21:4-9, atau Flp 2:6-11, Mzm 78:1-2,34-35,36-37,38, Yoh 3:13-17
“Mengapa kita masih ragu, takut membuat tanda salib dan menggunakan salib Kristus?”
BACAAN INJIL:
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
RENUNGAN:
Dalam satu dinding FB ada orang yang bertanya, “Mengapa umat katolik takut membuat tanda salib bila berada di depan umum?” Tentu yang dimaksud adalah membuat tanda selib sebelum berdoa misalnya saat makan di rumah makan. Banyak orang yang memberi jawaban. Entah apapun alasan yang diberikan pada pernyataan ini, terbukti ada suatu kenyataan bahwa umat katolik ditak sedeikit yang tidak berani membuat tanda salib sebelum berdoa.
Namun di satu sisi, bila kita pernah menyaksikan film Barat, tidak sedikit pemeran penjahat justru mengenakan kalung salib di lehernya. Kalung Salib yang digunakan hanya menjadi asesoris, bukan suatu yang mengandung makna. Ya, memang itu hanya sebuah film yang diperankan seorang aktris atau aktor, yang mungkin saja di luar filma dia memang menggunakan kalung salib bukan sebagai asesoris, tetapi karena mengerti maknanya. Hanya memang penggunaan kalung salib dalam perannya sebagai penjahat dalam film tersebut, tentu sangat disayangkan.
Hari ini adalah Pesta Salib Suci. Pesta Salib Suci hari ini, kita diajak mengerti dan menghayati makna salib bagi kita orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Salib tentu bukan hanya sekedar simbol kristiani, bukan hanya sebagai tanda yang membuktikan seseorang itu pengikut Kristus atau tidak, bukan pula hanya sebagai asesoris. Tetapi salib mempunyai makna kasih dan penyelamatan Allah kepada manusia.
Dalam injil yang kita dengarkan hari ini, dinyatakan kepada kita bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang menyelamatkan manusia. Hanya Dialah jalan keselamatan kepada Allah Bapa. Yesus diutus oleh Allah Bapa untuk menyelamatkan manusia. Untuk tugas itu, Yesus rela menderita dan mati disalibkan. Semuanya itu adalah karena kasih Allah kepada manusia. Sehingga salib yang semula dianggap sebagai lambang kehinaan, tetapi karena Yesus yang rela memikul salib, mati di salib demi menyelamatkan manusia, salib Kristus menjadi tanda kasih Allah yang sungguh besar kepada manusia, salib menjadi tanda keselamatan kepada orang yang percaya dan mengikuti Yesus Kristus. Dengan demikian, dengan melihat, menggunakan Salib atau membuat tanda salib, kita mengungkapkan iman kita akan Yesus juruselamat yang sungguh mengasihi kita, karena demi keselamatan kita, Dia rela memikul salib dan mati disalibkan.
Selain itu, kita menggunakan salib dengan corpus atau patung Yesus yang tetap tergantung pada salib. Kebiasaan ini hanya ada dalam Gereja Katolik. Gereja Protestan pada salib mereka tidak lagi terdapat patung atau corpus Yesus yang tergandung pada kayu salib. Alasan dasar mereka adalah karena Yesus telah bangkit dan tidak lagi tergantung di kayu salib. Namun Katolik tetapi menempatkan tubuh Yesus yang tergantung pada salib dengan maksud agar kita tetap ingat bahwa untuk menyelamatkan manusia, Yesus terlebih dahulu mengalami sengsara dan wafat di kayu salib. Sehingga dengan demikian, dengan melihat salib Kristus, kita juga diajak untuk tetap setia memikul salib kita dalam mengikuti Yesus Kristus. Salib Kristus juga mengajar kita penderitaan hidup bukanlah akhir segalanya, tetapi bisa menjadi jalan bagi kita untuk mencapai keselamatan, asal kita tetap setia pada Yesus Kristus. Penderitaan hidup kita jadikan sebagai salib, sehingga kita ikut memikul salib bersama Yesus. Dengan memandang salib Kristus, kita diingatkan bahwa Yesus yang rela menderita dan wafat di salib tetap berpihak dengan kita, terutama pada saat penderitaan hidup kita.
Maka para Saudara yang dikasihi Yesus Kristus, lewat pesta hari ini kita tentunya mengerti dan memahami betapa dalam makna salib Kristus bagi hidup kita. Oleh karena itu, “Mengapa kita masih ragu, takut membuat tanda salib dan menggunakan salib Kristus?”
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.