RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, SELASA 16 AGUSTUS 2011
(Stefanus dr Hungaria)
Hak 6:11-24a, Mzm 85:9,1-12,13-14, Mat 19:23-30
(Stefanus dr Hungaria)
Hak 6:11-24a, Mzm 85:9,1-12,13-14, Mat 19:23-30
BACAAN INJIL:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
RENUNGAN:
Semua orang dipanggil untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Untuk masuk ke dalam kerajaan surga bukan tergantung pada status seseorang, misalnya lamanya seseorang menjadi pengikut Kristus, ataupun tidak ditentukan oleh status sosial dan pangkat seseorang. Kaluapun kita mendengar perkataan Yesus hari ini yang mengatkan bahwa orang kaya begitu sukar masuk surga dan lebih mudah unta masuk lobang jarum, bukan berarti orang kaya tidak dimungkinkan masuk surga dan orang miskin seakan menjadi otomatis masuk surga. Yesus mengatakan orang kaya sukar masuk surga, bukan tidak mungkin.
Yesus mengatakan demikian karena seringkali kekayaan membuat orang lupa akan akan Allah, karena merasa semua bisa dilakukan atau bisa dibeli dengan kekayaan. Dengan demikian mereka mengandalkan kekayaannya dalam hidup, tidak lagi melihat peran Allah dalam hidupnya. Kekayaan bisa juga membuat orang lupa diri sehingga seseorang lebih mementingkan dirinya, dan lupa akan sesamanya. Singkat kata dengan sabda ini Yesus mengingatkan kita agar kita waspada, jangan sampai kekayaan itu justru menghalangi kita untuk masuk ke dalam Kerajaan surga. Kekayaan itu justru hendaknya kita gunakan sebagai jalan dan alat untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Hal ini bisa dilaksanakan dengan tidak mengandalkan harta dalam hidup, tetapi selalu mengandalkan dan mempercayakan diri pada kuasa dan kasih Allah. Selain itu, kekayaan yang dimiliki juga tidak untuk dinikmati sendiri tetapi berani berbagi berkat dengan orang lain. Hal ini kiranya banyak dilakukan oleh orang kaya. Tidak sedikit orang kaya yang sungguh berburah hati, rela berbagi dengan sesama yang menderita. Tidak sedikit orang kaya yang sungguh beriman dan iman mereka juga diwujudkan dengan kemurahan hatinya beramal kepada sesama.
Kita juga harus waspada karena seringkali juga terjadi kemiskinan justru menjadi penghalang seseorang untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Kemiskinan bisa membuat seseorang menjadi tidak beriman kepada Allah, karena mempersalahkan Tuhan yang tidak bersikap adil dan tidak memberikan berkat kepadanya seperti yang ada pada orang-orang kaya. Kemiskinan juga bisa membuat seseorang tidak beriman karena merasa Tuhan tidak peduli dengan dirinya. Tidak sedikit orang yang miskin pada akhirnya jatuh pada sikap menggunakan kemiskinannya untuk tidak menghidupi imannya, misalnya dengan alasan cari makan, alasan bekerja mereka tidak lagi ke Gereja hari minggu dan tidak aktif dalam kegiatan Gereja. Adapula justru orang miskin yang malah sombong dan begitu sulit untuk berbagi berkat dengan orang lain, tentu dengan alasan bahwa dia masih kekurangan.
Jadi sekali lagi Yesus menegaskan agar kita waspada bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan surga tidak ditentukan oleh status sosial atau lamanya kita menjadi pengikut Yesus, tetapi sejauh mana kita setia mengikuti-Nya dan rela berkorban demi iman kepada-Nya. Semoga hidup kita dan apa yang kita miliki tidak menghalangi kita tetapi justru kita pergunakan sebagai jalan untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Amin.
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
RENUNGAN:
Semua orang dipanggil untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Untuk masuk ke dalam kerajaan surga bukan tergantung pada status seseorang, misalnya lamanya seseorang menjadi pengikut Kristus, ataupun tidak ditentukan oleh status sosial dan pangkat seseorang. Kaluapun kita mendengar perkataan Yesus hari ini yang mengatkan bahwa orang kaya begitu sukar masuk surga dan lebih mudah unta masuk lobang jarum, bukan berarti orang kaya tidak dimungkinkan masuk surga dan orang miskin seakan menjadi otomatis masuk surga. Yesus mengatakan orang kaya sukar masuk surga, bukan tidak mungkin.
Yesus mengatakan demikian karena seringkali kekayaan membuat orang lupa akan akan Allah, karena merasa semua bisa dilakukan atau bisa dibeli dengan kekayaan. Dengan demikian mereka mengandalkan kekayaannya dalam hidup, tidak lagi melihat peran Allah dalam hidupnya. Kekayaan bisa juga membuat orang lupa diri sehingga seseorang lebih mementingkan dirinya, dan lupa akan sesamanya. Singkat kata dengan sabda ini Yesus mengingatkan kita agar kita waspada, jangan sampai kekayaan itu justru menghalangi kita untuk masuk ke dalam Kerajaan surga. Kekayaan itu justru hendaknya kita gunakan sebagai jalan dan alat untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Hal ini bisa dilaksanakan dengan tidak mengandalkan harta dalam hidup, tetapi selalu mengandalkan dan mempercayakan diri pada kuasa dan kasih Allah. Selain itu, kekayaan yang dimiliki juga tidak untuk dinikmati sendiri tetapi berani berbagi berkat dengan orang lain. Hal ini kiranya banyak dilakukan oleh orang kaya. Tidak sedikit orang kaya yang sungguh berburah hati, rela berbagi dengan sesama yang menderita. Tidak sedikit orang kaya yang sungguh beriman dan iman mereka juga diwujudkan dengan kemurahan hatinya beramal kepada sesama.
Kita juga harus waspada karena seringkali juga terjadi kemiskinan justru menjadi penghalang seseorang untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Kemiskinan bisa membuat seseorang menjadi tidak beriman kepada Allah, karena mempersalahkan Tuhan yang tidak bersikap adil dan tidak memberikan berkat kepadanya seperti yang ada pada orang-orang kaya. Kemiskinan juga bisa membuat seseorang tidak beriman karena merasa Tuhan tidak peduli dengan dirinya. Tidak sedikit orang yang miskin pada akhirnya jatuh pada sikap menggunakan kemiskinannya untuk tidak menghidupi imannya, misalnya dengan alasan cari makan, alasan bekerja mereka tidak lagi ke Gereja hari minggu dan tidak aktif dalam kegiatan Gereja. Adapula justru orang miskin yang malah sombong dan begitu sulit untuk berbagi berkat dengan orang lain, tentu dengan alasan bahwa dia masih kekurangan.
Jadi sekali lagi Yesus menegaskan agar kita waspada bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan surga tidak ditentukan oleh status sosial atau lamanya kita menjadi pengikut Yesus, tetapi sejauh mana kita setia mengikuti-Nya dan rela berkorban demi iman kepada-Nya. Semoga hidup kita dan apa yang kita miliki tidak menghalangi kita tetapi justru kita pergunakan sebagai jalan untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.