Pengusaha Katolik harus bantu orang miskin
Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung mendampingi para pengusaha Katolik masuk Gereja Katedral Kristus Raja Kupang
Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang menghimbau anggota Persekutuan Usahawan Katolik (PUKAT) di tanah air untuk aktif membantu meningkatkan standar hidup umat Katolik yang miskin.
“Sudah saatnya, para pengusaha katolik keluar dari rutinitasnya untuk melihat kenyataan hidup yang ada disekitarnya. Ada banyak umat Katolik yang membutuhkan uluran tangan agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” kata Mgr Turang.
Seruan itu disampaikan dalam homily Misa pembukan Pertemuan Nasional PUKAT di Katedral Kristus Raja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.
Pertemuan, yang diadakan di Wisma Gubernus dan dihadiri oleh sekitar 200 profesional dan pengusaha Katolik Denpasar, Jakarta, Kupang, Makassar dan Surabaya, akan berakhir 9 Agustus.
“Dengan ikut peduli terhadap masalah pendidikan dan kesehatan, yang menjadi kebutuhan dasar umat, karena masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan Gereja,” katanya.
Ia menyarankan para pengusaha memperhatikan secara khusus bidang pendidikan dan kesehatan.
“Masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan gereja,” tambahnya.
Uskup Agung Turang juga mengungkapkan harapannya bahwa pertemuan tiga hari itu akan mendorong para pengusaha untuk berperan aktif dalam upaya pembangunan nasional.
Mikhael Utama, ketua PUKAT, mengatakan PUKAT akan melakukannya sebisa mungkin.
“Kami akan coba dan menyediakan lapangan kerja,” katanya, seraya menambahkan bahwa para anggota PUKAT juga akan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dari keluarga-keluarga miskin.
LINK: Wealthy Catholics ‘must help poor’ Wealthy Catholics ‘must help poor’
Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 8 Agustus 2011
“Sudah saatnya, para pengusaha katolik keluar dari rutinitasnya untuk melihat kenyataan hidup yang ada disekitarnya. Ada banyak umat Katolik yang membutuhkan uluran tangan agar bisa keluar dari lingkaran kemiskinan,” kata Mgr Turang.
Seruan itu disampaikan dalam homily Misa pembukan Pertemuan Nasional PUKAT di Katedral Kristus Raja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.
Pertemuan, yang diadakan di Wisma Gubernus dan dihadiri oleh sekitar 200 profesional dan pengusaha Katolik Denpasar, Jakarta, Kupang, Makassar dan Surabaya, akan berakhir 9 Agustus.
“Dengan ikut peduli terhadap masalah pendidikan dan kesehatan, yang menjadi kebutuhan dasar umat, karena masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan Gereja,” katanya.
Ia menyarankan para pengusaha memperhatikan secara khusus bidang pendidikan dan kesehatan.
“Masalah tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan gereja,” tambahnya.
Uskup Agung Turang juga mengungkapkan harapannya bahwa pertemuan tiga hari itu akan mendorong para pengusaha untuk berperan aktif dalam upaya pembangunan nasional.
Mikhael Utama, ketua PUKAT, mengatakan PUKAT akan melakukannya sebisa mungkin.
“Kami akan coba dan menyediakan lapangan kerja,” katanya, seraya menambahkan bahwa para anggota PUKAT juga akan memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi dari keluarga-keluarga miskin.
LINK: Wealthy Catholics ‘must help poor’ Wealthy Catholics ‘must help poor’
Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 8 Agustus 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.