RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, SABTU 9 Juli 2011
(Agustinus Zhao Rong, Hermina, Yohana Scopelli, Nikolaus Pick)
Kej 49:29-32, 50:15-26a, Mzm 105:1-2,3-4,6-7, Mat 10:24-33
(Agustinus Zhao Rong, Hermina, Yohana Scopelli, Nikolaus Pick)
Kej 49:29-32, 50:15-26a, Mzm 105:1-2,3-4,6-7, Mat 10:24-33
BACAAN INJIL:
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
RENUNGAN:
Ada orang yang pernah bertanya, “Kalau kita sedang makan di restoran atau di tempat umum atau di rumah makan islam, berdoa sebelum makan dan membuat tanda salib tentu sangat sulit. Maka apakah kita bisa membuat tanda salib kecil di makanan yang kita makan supaya tidak dilihat orang? Dalam hal ini kita tidak hendak menjawab apa bisa atau tidak, tetapi jelas intinya adalah rasa takut untuk menunjukkan iman kepada orang lain. Sering alasan yang dibuat adalah juga demi menghargai orang lain atau pemilik restoran yang tidak seiman dengan kita. Apakah memang dengan berdoa dan membuat tanda salib di hadapan orang lain yang tidak seiman merupakan sikap yang salah dan tidak menghargai iman orang lain? Ada pula yang dengan sengaja mengganti agamanya di KTP demi suatu tujuan misalnya jabatan dan bahkan ada yang dengan mudah pindah ke agama lain demi tujuannya dan juga karena takut bila tetap dengan agama Kristiani dia tidak akan naik jabatan.
Inilah sebagian fenomena kehidupan beriman kristiani dalam hidup dengan agama lain yang mayoritas. Hal yang juga memprihatinkan adalah bahwa umat katolik kadang kala ‘menyembunyikan’ imannya bukan hanya di hadapan orang yang non kristiani, bahkan juga di hadapan sesama kristen sendiri yakni yang protestan. Sehingga jangankan bersaksi dengan mewartakan kerajaan Allah, menghayati iman secara terang-terangan saja kita seringkali sulit dan takut dengan segala resiko dari iman kita. Kita seringkali takut kepada sesama atau manusia, tetapi kita tidak takut kepada Allah. Ketakutan kita juga bukan kepada sesama, tetapi kita takut kehilangan kehendak atau kesenangan pribadi sehingga kita tidak mau sungguh menghayati iman kita dan bersaksi akan Allah.
Sabda Yesus hari ini mengingatkan kita akan resiko akan iman dan pewartaan kita. Yesus tahu resiko dan ketakutan kita. Yesus juga tahu bahwa seringkali kita mencari-cari alasan untuk tidak setia pada iman dan pewartaan kita. Oleh karena itu Yesus mengingatkan kita bahwa hidup kita sungguh sangat berharga bagi-Nya sehingga Dia pasti memelihara hidup kita. Suatu perbandingan yang indah bahwa hidup kita dibandingkan dengan burung pipit yang diperjual belikan dan merupakan binatang kecil yang kurang berharga saja juga dipelihara oleh Tuhan, apalagi kita manusia yang merupakan secitra dengan Dia.
Maka dalam menjalani hidup iman dan pewartaan kita, rasa takut boleh saja ada dalam diri kita, tetapi ketakutan itu hendaknya jangan berlebihan dan jangan kita jadikan alasan untuk tidak sama sekali. Sebab percayalah bahwa Tuhan memelihara hidup kita karena kita sangat berharga bagi Tuhan. Kita juga hendaknya tidak menjadikan ketakutan menjadi alasan untuk bersaksi akan Kristus, sebab ingatlah Yesus mengatakan, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." Kata-kata Yesus ini hendaknya menjadi teguran dan peringatan bagi kita yang selama ini tidak menghayati iman kita dan tidak bersaksi akan Yesus Tuhan. Semoga Roh Kudus menguatkan kita untuk hidup dalam iman dan menjadi saksi-saksi Kristus. Amin.
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
RENUNGAN:
Ada orang yang pernah bertanya, “Kalau kita sedang makan di restoran atau di tempat umum atau di rumah makan islam, berdoa sebelum makan dan membuat tanda salib tentu sangat sulit. Maka apakah kita bisa membuat tanda salib kecil di makanan yang kita makan supaya tidak dilihat orang? Dalam hal ini kita tidak hendak menjawab apa bisa atau tidak, tetapi jelas intinya adalah rasa takut untuk menunjukkan iman kepada orang lain. Sering alasan yang dibuat adalah juga demi menghargai orang lain atau pemilik restoran yang tidak seiman dengan kita. Apakah memang dengan berdoa dan membuat tanda salib di hadapan orang lain yang tidak seiman merupakan sikap yang salah dan tidak menghargai iman orang lain? Ada pula yang dengan sengaja mengganti agamanya di KTP demi suatu tujuan misalnya jabatan dan bahkan ada yang dengan mudah pindah ke agama lain demi tujuannya dan juga karena takut bila tetap dengan agama Kristiani dia tidak akan naik jabatan.
Inilah sebagian fenomena kehidupan beriman kristiani dalam hidup dengan agama lain yang mayoritas. Hal yang juga memprihatinkan adalah bahwa umat katolik kadang kala ‘menyembunyikan’ imannya bukan hanya di hadapan orang yang non kristiani, bahkan juga di hadapan sesama kristen sendiri yakni yang protestan. Sehingga jangankan bersaksi dengan mewartakan kerajaan Allah, menghayati iman secara terang-terangan saja kita seringkali sulit dan takut dengan segala resiko dari iman kita. Kita seringkali takut kepada sesama atau manusia, tetapi kita tidak takut kepada Allah. Ketakutan kita juga bukan kepada sesama, tetapi kita takut kehilangan kehendak atau kesenangan pribadi sehingga kita tidak mau sungguh menghayati iman kita dan bersaksi akan Allah.
Sabda Yesus hari ini mengingatkan kita akan resiko akan iman dan pewartaan kita. Yesus tahu resiko dan ketakutan kita. Yesus juga tahu bahwa seringkali kita mencari-cari alasan untuk tidak setia pada iman dan pewartaan kita. Oleh karena itu Yesus mengingatkan kita bahwa hidup kita sungguh sangat berharga bagi-Nya sehingga Dia pasti memelihara hidup kita. Suatu perbandingan yang indah bahwa hidup kita dibandingkan dengan burung pipit yang diperjual belikan dan merupakan binatang kecil yang kurang berharga saja juga dipelihara oleh Tuhan, apalagi kita manusia yang merupakan secitra dengan Dia.
Maka dalam menjalani hidup iman dan pewartaan kita, rasa takut boleh saja ada dalam diri kita, tetapi ketakutan itu hendaknya jangan berlebihan dan jangan kita jadikan alasan untuk tidak sama sekali. Sebab percayalah bahwa Tuhan memelihara hidup kita karena kita sangat berharga bagi Tuhan. Kita juga hendaknya tidak menjadikan ketakutan menjadi alasan untuk bersaksi akan Kristus, sebab ingatlah Yesus mengatakan, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." Kata-kata Yesus ini hendaknya menjadi teguran dan peringatan bagi kita yang selama ini tidak menghayati iman kita dan tidak bersaksi akan Yesus Tuhan. Semoga Roh Kudus menguatkan kita untuk hidup dalam iman dan menjadi saksi-saksi Kristus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.