RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Rabu 6 Juli 2011
(Maria Goretti)
Kej 41:55-57,42:5-7a,17-24a, Mzm 33:2-3,10-11,18-19, Mat 10:1-7
(Maria Goretti)
Kej 41:55-57,42:5-7a,17-24a, Mzm 33:2-3,10-11,18-19, Mat 10:1-7
BACAAN INJIL:
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
RENUNGAN:
Kalau kita melihat dan mendalami latar belakang para murid, tampak bagi kita bahwa para murid memiliki latar belakan yang berbeda-beda baik dari segi pendidikan maupun dari segi ekonomi. Yesus memilih para murid tidak berdasarkan kelas ekonomi atau pendidikan, tetapi Dia memilih para murid yang mau mengikuti-Nya. Yesus tentu tahu bagaimana hati dan pribadi para rasul yang dipilih-Nya. Mungkin kita berpikir, ‘Mengapa Yesus tidak memilih para rasul dari kalangan terpelajar dan dari kalangan kelas orang kaya? Sebab kerap dalam kehidupan manusia, bila seorang terpelajar dan orang kaya yang berbicara, pasti akan dengan mudah didengarkan dan mereka akan lebih pintar dalam menyampaikan sesuatu.” Itulah pikiran manusia, tetapi kehendak Yesus lain. Sebab memang tugas yang akan diemban oleh para Rasul adalah dalam mewartakan Kerajaan Allah yang tidak mengandalkan kepintaran dan harta. Dalam tugas perutusan para murid, Yesus sendiri mempersiapkan mereka dan Dia sendiri memberi kuasa-Nya kepada mereka sehingga mereka dimampukan dalam mewartakan kerajaan Allah. Juga yang terpenting adalah panggilan dan perutusan para murid adalah menyangkut iman. Dengan demikian, dalam tugas pewartaan para rasul, mereka mewartakan bukan ilmu tentang Allah tetapi iman akan Allah yang meluap dari iman dan penghayatan mereka sendiri.
Bermenung dari Injil hari ini, jelaslah bahwa Yesus memanggil dan mengutus semua yang percaya kepada-Nya untuk ikut mewartakan kerajaan Allah. Semua yang percaya dipanggil dan diutus mewartakan kerajaan Allah tanpa memandang status sosial dan pendidikan. Sehingga kiranya tidak ada alasan kepada kita mengatakan bahwa kita tidak mampu karena kita tidak mempunya pendidikan yang cukup. Sebab persoalannya adalah apakah kita percaya kepada Yesus atau tidak. Kalau kita sungguh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tentu kita berusaha untuk semakin mengenal Yesus dan ajaran-ajaran-Nya serta menghayatinya. Dalam perutusan itu, kita juga harus ingat bahwa Tuhan sendiri akan memberi kuasa-Nya kepada kita supaya kita dimampukan untuk menjalankan tugas perutusan kita. Dengan demikian kita mengandalkan bukan pendidikan, kepintaran atau harta. Untuk kita kita perlu selalu mendekatkan diri kepada Yesus, agar kuasa-Nya itu tinggal dan berdiam dalam diri kita. Juga perlu kita ingat, dalam tugas perutusan ini yang kita wartakan adalah bukan ilmu agama, tetapi iman akan Yesus Kristus. Penghayatan iman kita yang berbuah dalam kehidupan, justru tidak membutuhkan kata-kata atau kepandaian berkotbah. Artinya Iman kita yang hidup, itulah bentuk pewartaan kita yang lebih terpenting. Maka semoga kita juga menyadari panggilan dan tugas perutusan kita dalam mewartakan Kerajaan Allah. Amin.
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
RENUNGAN:
Kalau kita melihat dan mendalami latar belakang para murid, tampak bagi kita bahwa para murid memiliki latar belakan yang berbeda-beda baik dari segi pendidikan maupun dari segi ekonomi. Yesus memilih para murid tidak berdasarkan kelas ekonomi atau pendidikan, tetapi Dia memilih para murid yang mau mengikuti-Nya. Yesus tentu tahu bagaimana hati dan pribadi para rasul yang dipilih-Nya. Mungkin kita berpikir, ‘Mengapa Yesus tidak memilih para rasul dari kalangan terpelajar dan dari kalangan kelas orang kaya? Sebab kerap dalam kehidupan manusia, bila seorang terpelajar dan orang kaya yang berbicara, pasti akan dengan mudah didengarkan dan mereka akan lebih pintar dalam menyampaikan sesuatu.” Itulah pikiran manusia, tetapi kehendak Yesus lain. Sebab memang tugas yang akan diemban oleh para Rasul adalah dalam mewartakan Kerajaan Allah yang tidak mengandalkan kepintaran dan harta. Dalam tugas perutusan para murid, Yesus sendiri mempersiapkan mereka dan Dia sendiri memberi kuasa-Nya kepada mereka sehingga mereka dimampukan dalam mewartakan kerajaan Allah. Juga yang terpenting adalah panggilan dan perutusan para murid adalah menyangkut iman. Dengan demikian, dalam tugas pewartaan para rasul, mereka mewartakan bukan ilmu tentang Allah tetapi iman akan Allah yang meluap dari iman dan penghayatan mereka sendiri.
Bermenung dari Injil hari ini, jelaslah bahwa Yesus memanggil dan mengutus semua yang percaya kepada-Nya untuk ikut mewartakan kerajaan Allah. Semua yang percaya dipanggil dan diutus mewartakan kerajaan Allah tanpa memandang status sosial dan pendidikan. Sehingga kiranya tidak ada alasan kepada kita mengatakan bahwa kita tidak mampu karena kita tidak mempunya pendidikan yang cukup. Sebab persoalannya adalah apakah kita percaya kepada Yesus atau tidak. Kalau kita sungguh percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, tentu kita berusaha untuk semakin mengenal Yesus dan ajaran-ajaran-Nya serta menghayatinya. Dalam perutusan itu, kita juga harus ingat bahwa Tuhan sendiri akan memberi kuasa-Nya kepada kita supaya kita dimampukan untuk menjalankan tugas perutusan kita. Dengan demikian kita mengandalkan bukan pendidikan, kepintaran atau harta. Untuk kita kita perlu selalu mendekatkan diri kepada Yesus, agar kuasa-Nya itu tinggal dan berdiam dalam diri kita. Juga perlu kita ingat, dalam tugas perutusan ini yang kita wartakan adalah bukan ilmu agama, tetapi iman akan Yesus Kristus. Penghayatan iman kita yang berbuah dalam kehidupan, justru tidak membutuhkan kata-kata atau kepandaian berkotbah. Artinya Iman kita yang hidup, itulah bentuk pewartaan kita yang lebih terpenting. Maka semoga kita juga menyadari panggilan dan tugas perutusan kita dalam mewartakan Kerajaan Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.